Banner 1

Monday, 27 August 2018

Pemdes Tugu Jaya Telusuri Kematian Indriyani



CIGOMBONG–RADAR BOGOR,Kabar wa­fatnya Indriyani (11), me­nyulut reaksi Pemerintah Desa (Pemdes) Tugu Jaya, Kecamatan Cigombong. Dugaan suntikan Difteri Petrusi dan Tetanus (DPT) yang menjadi musabab meninggalnya siswi kelas 6 SDN Cipetir 1 Tugu Jaya itu, kini mulai didalami.

Kepala Desa Tugu Jaya, Su­gandi Sigit bersama pihak Polsek Cijeruk dan pihak Pus­kesmas Cigombong menda­ta­ngi rumah almarhum Indri­yani, Jumat (24/8).

Ia melakukan penelusuran kecil-kecilan dengan cara mengon­fir­masi keterangan kondisi Indriyani sebelum meninggal kepada ibundanya, Omah (40). “Kami telusuri ke rumahnya, ternyata menurut orang tuanya meninggal yang wajar karena sakit,” ujarnya kepada Radar Bogor usai kunjungan.

Keterangan yang ia dapat, saat disuntik DPT di Sekolahnya empat hari sebelum wafat, Indriyani sedang dalam kondisi sehat. Karena, menurutnya pihak puskesmas terlebih dahulu menanyakan kondisi tubuh sis­wa sebelum benar-benar me­nyun­tikan obat pada siswa.

Telebih, Sigit mengatakan bah­wa pihak Omah tidak me­miliki dugaan bahwa put­rinya wafat lantaran suntik DPT. Hal itu pula yang di­anggapnya membuat Omah enggan mem­permasalahkan kepergian anak sema­ta­wayangnya.

“Beliau me­ngatakan bahwa itu me­mang takdir. Orang tua menerima dan tidak berbicara bahwa itu bukan gara-gara suntik DPT,” kata Sigit.

Sebelum wafat, Indriyani memang mengalami sakit yang tidak biasa. Omah sem­pat mem­belikannya obat tradisio­nal, namun tak kunjung sem­buh. Kemudian, Indriyani meng­hembuskan nafas te­rak­hir di Puskesmas Cigombong.

“Awal­nya berobat mengguna­kan obat kampung, tapi pak RT menyarankan untuk diba­wa ke rumah sakit. Kemu­­­dian dibawa ke puskesmas. Me­­ning­galnya di puskesmas,” beber­nya.(fik/c)

Sumber: Radar Bogor

0 komentar:

Post a Comment