Lapas Cibinong Kelas II A Jadi Lapas Percontohan Nasional

CIBINONG–RADAR BOGOR,Lembaga Pe­ma­syarakatan (Lapas) Cibi­nong Kelas II A mendapatkan pujian dari Kementerian Pendaya­gu­­naan Aparatur Negara-Refor­masi Birokrasi (Kemenpan-RB), Kamis (23/8). Tidak main-main, lapas tersebut bakal menjadi lapas percontohan nasional.

Asisten Deputi Kemenpan RB, Agus Uji Hantara menga­takan, peninjauan ini dilaku­kan sebagai langkah peme­­rintah dalam meningkatkan mutu pelayanan di kantor taha­nan masyarakat. Selain itu juga untuk memastikan setiap lapas dalam keadaan aman.

“Ya, Lapas Cibinong meru­pakan salah satu lapas yang diusulkan menjadi percontohan. Kita datang ke sini, untuk melihat dan meninjau fasilitas apa saja yang ada di dalam lapas. Nantinya, bisa ditularkan ke lapas lainnya,” katanya saat ditemui Radar Bogor di Lapas Cibinong.

Lanjut Agus, ia sudah melihat seluruh bagian pelayanan di da­lam Lapas Kelas IIA Cibi­nong. Menurutnya, yang pa­ling ter­lihat adalah peru­bahan pola pikir para pekerja lapas yang juga dipengaruhi pimpinannya.

“Selama ini, kata dia, pe­layanan di dalam lapas sangat kental dengan aroma korupsi di mana aksi pungutan liar ba­nyak dan masih sangat rentan terjadi. Namun, tadi saya lihat di sini (Lapas Cibinong, red) sudah berubah. sistemnya sangat bisa mengontrol hal-hal yang sifatnya menyimpang. Pengawasannya cukup ketat, ini tinggal komitmen dari semua pekerja di sini untuk menjalan­kannya,” akunya.

Di Lapas Kelas IIA Cibinong sendiri diketahui ada 149 pekerja termasuk kepala lapas di dalamnya. Dengan jumlah tahanan mencapai 1.499, menurut Agus, sistem pelayanan seperti itu sangat sulit dijalankan karena jumlahnya tak ber­banding lurus.

Rencanananya, sambung Agus, akan ada penambahan tenaga pekerja untuk Lapas Kelas IIA Cibinong ini. Tenaga tersebut akan diambil dari hasil CPNS untuk membantu me­mak­simalkan usaha dan upaya meminimalisir segala bentuk tindakan yang menyimpang.

Selain pelayanan, Kemenpan RB juga melihat adanya upaya Lapas Kelas IIA Cibinong dalam membangun kepercayaan diri para narapidana. Mereka (taha­nan, red) dibina hingga diberi­kan kegiatan positif selama ada di dalam tahanan.
“Ini hal yang sangat baik. La­pas memberikan tempat ba­gi me­re­ka di dalam tahanan. La­pas berupaya membangun dan merubah pola pikir mere­ka agar saat keluar nanti me­re­ka tak merasa dikucilkan mas­yara­kat. Ini harus terus dijalan­kan, ko­mitmen para pekerja harus dipertahankan,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Lapas Kelas IIA Cibinong, Agung Gde Krisna menambahkan, di da­lam lapas para narapida­na disedia­kan fasilitas beter­nak salah sa­tunya. Mereka dibe­ri­kan pe­mahaman serta pem­be­la­ja­ran tentang bagaima­na cara me­melihara sapi dan meng­gemukannya.(all/c)

Sumber: Radar Bogor