Monday, 2 April 2018
Home »
Berita Utama
» Pemerintah Siapkan Kompensasi Pajak Tol
Pemerintah Siapkan Kompensasi Pajak Tol
JAKARTA–RADAR BOGOR,Penurunan tarif tol bakal diimbangi pemerintah dengan pemberian insentif bagi badan usaha jalan tol (BUJT). Salah satu yang hampir pasti adalah pembayaran pajak akan ditanggung pemerintah.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah akan menyeragamkan tarif tol menjadi Rp 1.000 per kilometer. Tapi, penurunan tarif tersebut tentu berdampak pada pemasukan BUJT. Nah, pemerintah sangat mungkin memberikan insentif pajak bagi BUJT itu.
” Mungkin pajak dibayar pemerintah. Salah satu istilahnya begitu,” ujar Basuki di sela-sela peresmian Masjid At Thohir di Cimanggis, Depok, kemarin (31/3).
Menurut dia, sebenarnya ada lima alternatif kompensasi penurunan tarif tol yang sedang dikaji pemerintah untuk BUJT. Di antaranya, pembayaran pajak oleh pemerintah, pemberian pinjaman, dan subsidi. Tapi, kompensasi itu dianggap lebih rumit karena akan melibatkan DPR.
” Dipilih oleh menteri keuangan yang paling less damaging. Untuk tetap menjaga kepastian hukum dan kenyamanan investor, diutamakan dengan pajak itu. Bukan tax holiday, tapi bentuknya apa itu masih di menteri keuangan,” kata Basuki.
Pada 2015”“2019 pemerintah telah membangun 39 jalur tol sepanjang 1.851 kilometer. Di antara 39 jalur tersebut, untuk 36 tol tarifnya bisa diharmonisasi dengan perpanjangan konsesi. Yakni, dari semula 35 tahun menjadi 50 tahun. Dengan begitu, tarif Rp 1.000 per kilometer bisa diterapkan dan tidak merugikan BUJT.
Sementara itu, tiga ruas tol, yakni Solo”“Ngawi, Ngawi”“Kertosono, dan Kertosono”“Mojokerto, semula diperhitungkan dengan tarif Rp 1.500 per kilometer.
Ternyata, bila tarif diturunkan menjadi Rp 1.000 per kilometer itu, tidak cukup hanya dengan perpanjangan konsesi. Tapi, ditambah insentif pajak.
” Kalau investor membayar pajak kan dengan yang tiga ruas tadi sekitar Rp 15 triliun”“Rp 20 triliun defisiensinya. Tapi, itu kan untuk selama konsesinya sehingga pajaknya itu bagaimana kalau difasilitasi dengan insentif. Jadi, pajak dibayar oleh pemerintah,” ujar dia. Jangka waktu pembayaran pajak tersebut diperkirakan sampai 50 tahun.
Selain harmonisasi tarif tol, lanjut Basuki, pemerintah akan menyederhanakan golongan kendaraan. Dari semula lima golongan akan disederhanakan menjadi hanya tiga golongan.
” Gabungan golongan II dan III menjadi II, IV dan V menjadi III. Dan hanya ada I, II, III, dari I, II, III, IV, dan V diharmonisasi semua,” ungkapnya.
Seperti diketahui, saat ini ada lima golongan tarif pengguna jalan tol. Yakni, golongan I untuk kendaraan jenis sedan, jip, pikap/truk kecil, dan bus, golongan II truk dengan dua gandar, golongan III truk dengan tiga gandar, golongan IV truk dengan empat gandar, dan golongan V truk dengan lima gandar.
sumber: radarbogor.id
Related Posts:
Dampak Penutupan Jembatan Gerendong BOGOR-RADAR BOGOR, Rusaknya Jembatan Gerendong yang sedang dalam perbaikan, membuat sebagian warga merasa terisolasi. Bukan hanya sulit bepergian, warga Desa Kampung Sawah Kecamatan Rumpin bahkan kesulitan membeli bahan pa… Read More
Uang Nasabah BRI Hilang Misterius JAKARTA–RADAR BOGOR,Masalah keamanan perbankan kembali terjadi. Kemarin (12/3) puluhan nasabah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) melaporkan kehilangan uang secara tiba-tiba. Mereka adalah nasabah dari BRI Unit Ngadiluwih,… Read More
PNS Pria Bisa Cuti Sebulan Dampingi Istri Melahirkan JAKARTA–RADAR BOGOR, Kabar gembira buat para Pegawai Negeri Sipil (PNS) pria. Pasalnya, mereka bisa mengajukan cuti selama satu bulan untuk mendampingi istri saat menjalani proses melahirkan. Ini diatur terperinci dalam Pe… Read More
Mereka yang Menuai Berkah dari Jembatan Gerendong RADAR BOGOR-BOGOR,Rusaknya Jembatan Gerendong membawa berkah tersendiri bagi sebagian warga Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Bermodalkan rakit yang biasa digunakan sebagai pengangkut batu dan pasir, w… Read More
Cek Powerbank sebelum Masuk Pesawat JAKARTA – RADAR BOGOR,Penumpang yang hendak naik pesawat sebaiknya mengecek kapasitas powerbank yang akan dibawa masuk kabin. Per 9 Maret lalu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengeluarkan s… Read More
0 komentar:
Post a Comment