Friday, 13 April 2018
Fintech Syariah Butuh Fatwa yang Mendesak
Kebutuhan akan fatwa fintech syariah dinilai mendesak karena fatwa akan menjadi panduan. Wakil Ketua STEI Tazkia yang menginisiasi Pusat Kajian Fintech Syariah di STEI Tazkia, Murniati Mukhlisin, menjelaskan bahwa bersama DSN MUI, pihaknya tengah mengawal fatwa fintech syariah.
Karena masih wacana, selama fatwa belum keluar, panduan fintech syariah masih belum jelas. Keberadaan sandbox oleh regulator belum cukup dan tetap harus ada panduan fatwa. “Produk konvensional mudah dijual dan mudah diakadsyariahkan, tapi itu harus dipandu fatwa,” ungkap Murniati Selasa (10/4).
Pihaknya sudah rapat bersama DSN pada Februari lalu dan menargetkan fawa tersebut bisa diluncurkan pada Maret. Melihat kondisi saat ini, Murniati menduga kemungkinan fatwa fintech syariah akan DSN munculkan pada April ini.
“Saya sempat mengusulkan adanya alur-alur panduan bagi fintech dalam fatwa itu sehingga audit syariah internal fintech pun jalan sejak awal karena ada beberapa hal yang sensitif. Apalagi fatwa harus tetap merujuk pada fatwa sebelumnya,” ujar Murniati.
Mewakili Indonesia, Murniati juga diundang di Cambrige University, Inggris, untuk memberi masukan model fintech yang cocok untuk GCC. Ia optimistis masukan-masukan dari Indonesia bisa didengar. Yang ia tawarkan adalah model urun dana (crowd fund) atau pembiayaan antarindividu (P2P).
Model fintech syariah Singapura adalah urun dana dengan pasar Indonesia. Sementara itu, model fintech sendiri lebih cocok P2P karena jarak antarkota yang jauh dan penduduk yang besar.
“Misalnya, Saudi bisa dicoba seperti model fintech syariah Singapura. Mereka sudah mulai, tapi sifatnya sosial. Fintech bisa membuat daya ungkitnya lebih besar,” kata Murniati.
Di Indonesia, fintech syariah asing tidak boleh beroperasi kalau tidak mendapat izin otoritas. Ketegasan BI dan OJK sudah berjalan. Jika ada fintech kecil yang mengumpulkan dana masyarakat, OJK akan kesulitan menangani itu.
Karena itu, Murniati menyarankan agar OJK merelaksasi aturan dengan membuat pelevelan fintech seperti di perbankan.
Sumber : radarbogor.id
Related Posts:
Cicilan Rp30 Ribuan, Booking Fee Murah Sebanyak dua puluh perumahan siap meramaikan Property Expo 2018. Acara yang berlangsung di Mal BTM, Jumat–Minggu (27–29/4) mendatang tersebut, merupakan kerja sama Radar Bogor dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan… Read More
Cicilan Rumah Mulai Rp1 Jutaan Berbagai penawaran menarik tersedia pada Property Expo 2018 di lantai 3 Mal BTM Jumat–Minggu (27–29/4) mendatang. Berbeda dengan property expo lainnya, kali ini lebih banyak menawarkan perumahan-perumahan dengan harga… Read More
Beli Mobil Dapat Voucher Belanja Sebagai salah satu diler Mistubishi Motors, PT Prabu Pandawa Motor memperingati Hari Kartini tahun ini dengan memberikan penawaran menarik. Tidak hanya penjualan unit, promo juga berlaku untuk bengkel melalui promo bert… Read More
Buka Gerai di BTM Batik khas Solo, Adi Sumanto terus mengembangkan bisnisnya. Kali ini merambah Bogor dan menambah gerai baru di Mal BTM.Owner Batik Adi Sumanto, Sofiati mengatakan gerai di BTM merupakan yang pertama di Bogor.”Saat ini se… Read More
Hipmi Dorong Pengusaha Pemula Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bogor terus mengembangkan usaha milik anggotanya. Termasuk anggota yang terdaftar di HIPMI Perguruan Tinggi dengan mengadakan gathering investor.Ketua HIPMI Kota Bogor Muzakki… Read More
0 komentar:
Post a Comment