Banner 1

Friday 13 April 2018

Cerita Korban Penembakan oleh Penumpang Grand Max di Cibubur


Hari Riyadi (18) masih terbaring lemas di Ruang Shasta Nomor 5, Rumah Sakit Umum Daerah, Kabupaten Bekasi, kemarin (11/4). Remaja yang baru lulus sekolah ini baru saja menjalani operasi di bagian betisnya karena tertembus peluru di kawasan Cibubur.

Hari ditembak penumpang Daihatsu Grand Max warna putih tepat­nya di Jalan Baru Cipendawa, Kelura­han Bojong­menteng, Kecamatan Rawalumbu, Senin (9/4) sekitar pukul 19.00 WIB ketika dibonceng kawannya, Ari, menggunakan sepeda motor.

Hari yang baru saja pulang dari rumah kakaknya di Tambun, bertemu dengan mobil Grand Max yang identik dengan mobil yang biasa mengisi uang di dalam mesin ATM di traffic light Cipendawa, Rawalumbu. Kendaraan di sana berhenti karena lampu merah.

Ketika berhenti itulah Hari dan kawannya Ari mengintip orang yang ada di dalam mobil. ”Ada dua orang di depan, dari dalam terdengar suara ‘Apa lo liatin gua?” ujar Hari menirukan.


Lantas, lampu berubah hijau. Kendaraan melanjutkan perjalanan. Hari yang ingin pulang ke Ciracas, Jakarta Timur, mengambil arah Jalan Baru Cipendawa, begitu pula dengan mobil Daihatsu Grand Max melaju di jalan yang sama. Kedua pemuda yang masih belum dapat mengendalikan emosinya ini, terpancing dengan perkataan orang yang ada di dalam mobil tersebut. Ari yang membonceng akhirnya menge­jarnya. ”Kejar enggak nih,” kata Hari menirukan ucapan Ari.

Adapun Hari berdiam saja mendapat ajakan dari Ari, kawannya. Sekitar 800 meter kemudian, Ari berhasil menyalip mobil Grand Max tersebut. Dan tiba-tiba, terdengar suara letusan keras diduga berasal dari senjata api.
Peluru menyasar betis kiri Hari sampai bolong, menghancurkan tulang kering. Sedangkan, mobil pembawa penembak tersebut terus berlalu melanjutkan perjalanan menuju Jatiasih. ”Saya langsung ke rumah sakit, dibantu warga kemudian dibawa ke Rumah Sakit Elisabeth, Rawalumbu,” kata dia.

Karena lukanya cukup parah, Hari dirujuk ke RSUD Kabupaten Bekasi. Pemuda yang hendak mencari pekerjaan ini lalu menjalani operasi karena luka parah di betisnya tersebut. Hari mengaku tak tahu motif penembakan itu. Namun, diduga berkaitan dengan perselisihan kecil saat berhenti di traffic light.

Seingatnya, suara tembakan itu cukup keras, terdengar nyaring meski ia menggu­nakan helm. Sejum­lah orang yang sempat melihat, kata dia, pelaku menggunakan senjata laras panjang. ”Kata orang-orang, suaranya nyaring, senjatanya gede (laras panjang),” kata Hari.


Sumber : radarbogor.id

0 komentar:

Post a Comment