Kasus pengeroyokan dua anggota TNI AU oleh sejumlah anggota ormas di Jatiasih, Bekasi, memasuki babak baru. Polisi kini menyediakan dua opsi untuk menyelesaikan masalah antara kedua bela pihak.
”TNI AU sebagai korban. Kami juga sudah kerja sama dan koordinasi, sudah ada musyawarah di antara mereka, bahkan terakhir dari ormas datang ke TNI AU, prinsipnya ada dua hal. Pertama, mereka damai dan kedua tetap sepakat hukum harus ditegakkan,” ujar Kapolres Bekasi Kombes Indarto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, kemarin (2/4).
Indarto menjelaskan, satu anggota ormas telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan tersebut. Pelaku-pelaku lain menurutnya masih diburu.
”Kami kejar terus tapi belum dapat, ada sekitar 10 orang. Ada beberapa nama yang sudah masuk DPO (daftar pencarian orang),” bebernya.
Satu pelaku yang sudah ditangkap yaitu Aldi Pratama (20) pada Kamis (22/3) dini hari. Pengeroyokan itu bermula pada Rabu (21/3) lalu, saat anggota ormas berjumlah sekitar 15 orang mendatangi para pedagang di lapak depan Giant, Jalan Jati Kramat, Jatiasih, Kota Bekasi.
Korban yang sedang berjualan durian itu dimintai sembilan durian secara paksa dan kasar. Korban meminta pelaku tidak terlalu banyak mengambil durian, namun para pelaku tersinggung hingga kemudian mendorong korban dan terjadi pemukulan. Saat itu, rekan korban bernama Hendrik Kereh datang dan membantu korban tetapi
kedua korban tersebut tetap diserang oleh para pelaku.
”Para pelaku kami kenakan Pasal 170 tentang kekerasan bersama-bersama terhadap orang dan perusakan terhadap barang,” bebernya.
Sumber : radarbogor.id
0 komentar:
Post a Comment