Tuesday, 16 January 2018
Home »
» Desak Pasang Palang Pintu Rel
Desak Pasang Palang Pintu Rel
CITEUREUP–Harapan warga untuk mendapat palang pintu di jalur perlintasan kereta Kampung Kamurang RT 04/08 Desa Citeureup, belum direalisasikan pemerintah. Karenanya, tokoh masyarakat dan warga menilai Pemkab Bogor lamban merespons keluhan masyarakat.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Citeureup, Wahab Hasbullah mengatakan, pengajuan aspirasi masyarakat yang tak juga direalisasikan menjadi parameter lambannya respons pemerintah pada warganya. Pasalnya, ia menganggap tuntutan warga tak berlebihan. “Kami hanya minta palang pintu. Tidak lebih dari itu, kok terkesan diperlambat,” ucapnya kepada Radar Bogor.
Ia pun berencana mengajak warga untuk menanyakan pemasangan pintu rel kereta tersebut. Padahal, permintaan warga sudah teramat sering dilakukan.
“Kami sudah ke RT, RW bahkan desa, tapi, pemkab tak juga turun tangan. Karenanya kami akan menghadap ke bupati Bogor untuk meminta pintu kereta,” ujar Wahab.
Menurut Wahab, sudah menjadi kewajiban pemerintah menjamin keamanan dan kenyamanan warga. Terlebih, warga di area perlintasan kereta umumnya ber-KTP Kabupaten Bogor. “Kita punya tanggung jawab membayar pajak dan kewajiban lainnya, tapi mengapa ketika kita menuntut hak, seakan sulit diberikan pemerintah,” kata dia.
Menurutnya, pemasangan palang kereta menjadi kebutuhan mendesak.
Lantaran selain memakan korban hewan ternak, beberapa nyawa warga dan pelintas jalan telah melayang. “Kalau tak juga dibuatkan, sama saja pemerintah berharap akan ada korban selanjutnya,” tuturnya.
Senada, tokoh muda Citeureup, Rahmad Hidayat mengaku telah beberapa kali ikut dalam barisan masyarakat yang menuntut palang pintu.
“Sudah beberapa kali saya ikut warga meminta agar ada palang pintu, karena faktanya memang area itu sangat rawan kecelakaan. Sudah lebih dari tiga kasus warga meninggal, apa harus tunggu korban lagi?” ucapnya.Ia berharap Pemda Bogor peka terhadap kebutuhan masyarakat.
“Sudah beberapa kali saya ikut warga meminta agar ada palang pintu, karena faktanya memang area itu sangat rawan kecelakaan. Sudah lebih dari tiga kasus warga meninggal, apa harus tunggu korban lagi?” ucapnya.Ia berharap Pemda Bogor peka terhadap kebutuhan masyarakat.
Terpisah, Kades Citeureup Gugun Wiguna mengaku telah berupaya menyampaikan hajat warganya pada pemda.“Saya masih menunggu jawaban pemda, semoga segera direalisasikan bukan diabaikan,” tuturnya pada koran ini.(azi/c)
sumber :Radar Bogor
Related Posts:
Pamijahan Disapu Puting Beliung, Bocah 8 Tahun Terluka Tertimpa Reruntuhan Rumah BOGOR-RADAR BOGOR, Kampung Gunung Parakan Sagu RT 03/08, Desa Gunung Picung, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, disapu angin puting beliung, Kamis (27/12/2018). Akibatnya, satu unit rumah milik warga atas nama S… Read More
Urai Kemacetan Jalur Puncak, Jalan Alternatif Lingkar Utara Kembali Dibangun MEGAMENDUNG – RADAR BOGOR, Pembangunan Jalur Alternatif Lingkar Utara yang sempat mandek kini mulai dilanjutkan kembali. Jalan yang melintasi empat desa yaitu, Desa Pasir Angin, Cipayung, Cipayung Girang dan Megamendung … Read More
Duplikasi Jembatan Gadog Tuntas, Siap Beroperasi Awal Tahun Baru MEGAMENDUNG-RADAR BOGOR, Tidak lama lagi, proyek duplikasi Jembatan Gadog dapat dinikmati masyarakat. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyak (Kemen-PUPR) terus mengeber pekerjaan yang menghabiskan anggaran senila… Read More
Penyekatan Jalur Puncak, PHRI Protes. Ganggu Ruang Gerak Wisatawan! CIAWI-RADAR BOGOR, Rencana penyekatan di beberapa titik di kawasan Puncak Bogor, oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor jelang pergantian tahun, di protes sejumlah pengusaha di kawasan tersebut. Persatuan… Read More
Sukajaya Bogor Barat Diterjang Longsor, Lima Rumah Warga Rusak Berat SUKAJAYA – RADAR BOGOR, Hujan lebat disertai angin kencang sepekan terakhir ini, menimbulkan bencana di beberapa wilayah di Kabupaten Bogor bagian barat. Seperti Kampung Mani’is RT 01/04, Desa Sukamulih, Kecamatan … Read More
0 komentar:
Post a Comment