Banner 1

Tuesday, 6 November 2018

Janji Pembangunan Stadion BMW, Jakmania Tidak Ingin Kecewa Lagi

JawaPos.com - Pendukung Persija Jakarta yang akrab disapa Jakmania sepertinya harus terus bersabar untuk melihat pembangunan stadion sebagai markas klub kesayangan mereka di Jakarta. Selepas penggusuran Stadion Menteng dan Lebak Bulus, Persija belum memiliki pengganti.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) The Jakmania Ferry Indrasjarief menuturkan, terkait belum dibangunnya stadion, dia tidak terlalu berharap dengan janji-janji. Sebab, dia mengaku sudah kenyang akan janji pembangunan stadion dari Gubernur di beberapa periode. 

Dimulai dari Sutiyoso, Fauzi Bowo, Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama hingga kepemimpinan Anies Baswedan saat ini. "Sama saja semua. Jadi ketika mereka janji-janji, gue nggak terlalu berharap,” akunya kepada Jawa Pos, Minggu (4/11).
Hanya saja, sambungnya, memang masih banyak rekan-rekan Jakmania yang berharap dan percaya kalau pemimpin kali ini bisa merealisasikan stadion. "Cuma sekarang yang gue lihat, pertama waktu itu digemborkan tidak ingin menggunakan APBD. Nah, sekarang ternyata harus APBD," tuturnya.

Pria yang akrab disapa Bung Ferry itu menerangkan, jika menggunakan APBD, prosesnya agak berbelit. Setidaknya itu berdasar pengalamannya menjadi asisten manajer Persija ketika pendanaannya masih mengandalkan APBD. "Itu biasanya untuk rapat pembahasan dananya alot," ucapnya. 

Bung Ferry melanjutkan dari situ dia menanyakan apakah nantinya kerumitan tersebut menjadi alasan untuk tidak merealisasikan pembangunan stadion. "Karena bisa saja tidak disetujui anggota dewan. Ya, apakah itu strategi mereka, gue nggak tahu, tapi yang jelas, seorang pemimpin itu bisa dipegang janjinya," tegasnya.
Pria yang menjabat sebagai Ketum The Jakmania di tiga periode itu mengaku cukup kecewa dengan naiknya Sandiaga Uno untuk maju sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres). "Ini kembali terulang dari tahun sebelumnya (Joko Widodo naik menjadi Capres). Tapi, gue berharap dia (Sandiaga Uno) menepati janjinya supaya anak The Jak tidak telanjur kecewa. Sebab, kalau sudah kecewa lagi itu tidak bagus," ujarnya. 


Tidak adanya stadion membuat Persija kerap kali terusir dan harus bermain di luar Jakarta. "Kalau Persija bolak-balik Bantul (Stadion Sultan Agung) dan stadion lain itu prestasinya susah untuk didapat. Jadi, kalau nuntut prestasi Persija, seharusnya bisa difasilitasi dulu kebutuhannya itu gimana. Minimal izin stadion di Gelora Bung Karno dan Patriot itu dibantu,” harapnya. 

Bung Ferry menceritakan kalau pembangunan stadion mulanya direncanakan sekitar 12-18 bulan kepemimpinan Anies-Sandi berjalan. Ditambah, adanya statement Sandi kalau ingin membangun stadion pada Oktober. Sebagaimana diketahui, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pernah menjanjikan pembangunan stadion bertaraf internasional yang berada di Taman BMW itu mulai dibangun pada Oktober.
Namun, hingga kini kelanjutan pembangunannya belum begitu jelas. Atas dasar itu, terdapat kekecewaan dari The Jakmania yang menagih janji pembangunan stadion di media sosial dengan tagline "Stadionnya Mana, Janjinya Mana".
Selain itu, kekecewaan ditambah lantaran Persija belum bisa menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Penyebabnya, stadion termegah di Indonesia itu berturut-turut digunakan untuk Asian Games, Asian Para Games, dan Piala AFF U-19.
"Itu kan jadi mengingatkan lagi dari janjinya, kalau dia (Sandiaga) mau naik lagi ke atas seharusnya yang di bawah ini ditepati dulu. Supaya orang percaya kalau dia janji tidak sembarang janji," ketusnya. 

Kekecewaan soal belum terealisasinya stadion juga diungkapkan oleh Angga Sumanjaya selaku Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Menteng. 'Ya kecewa walau sebagian paham akan situasinya," ujarnya.
Angga mengaku mengetahui soal lokasi tanahnya yang masih bermasalah. Selain itu, jika pembangunan menggunakan dana APBD, seharusnya akhir tahun setelah Oktober. "Nah yang jadi masalah, Anies/Sandi janji bulan Oktober. Kami sebagai orang awam hanya mengerti janji jatuh tempo, yaitu Oktober," ujarnya.
Oleh sebab itu, dia menganggap wajar jika The Jakmania menagih janji yang pernah terucap sebelumnya. "Suka tidak suka, mau tidak mau, kami harus akui (kalau) janji pembuatan stadion menjadi janji yang paling sakti untuk kami pecinta sepak bola Jakarta, dalam hal ini The Jakmania," ucapnya. 

Namun, sambungnya, perlu dicatat kalau suporter yang identik dengan salam jempol telunjuk itu tidak berpolitik. "Hanya saja berharap siapa yang sekiranya akan benar-benar merealisasikan pembuatan stadion," ucapnya.
Kendati demikian, lanjut Angga, pembangunan stadion di Jakarta harus ditunggu hingga masa jabatan alias masa kepemimpinan gubernur saat ini habis. "Gubernur yang ini belum selesai masa jabatan. Jadi, belum tentu nggak dibikin dan belum tentu dibikin juga. Jadi, kami tunggu sampai masa jabatannya selesai. Hanya saja pernah menyebut bulan Oktober (soal pembanungan stadion) itu yang membuat kecewa," imbuh Angga.

0 komentar:

Post a Comment