Tim asuhan Peter Butler hanya unggul satu angka dari Perseru Serui yang terbenam di dasar klasemen sementara. Melihat hal tersebut, pelatih kebangsaan Inggris itu malah menyalahkan keberadaan suporter.
"Saya rasa banyak orang pikir sangat sulit untuk pemain kami main di sini. Karena Anda bisa rasakan atmosfer dalam stadion tidak kondusif untuk tim. Saat main di pukul 15.30 WIB, stadion masih sepi. Tapi babak kedua bagus menjadi lebih penuh. Saya bisa rasakan itu," ujar Butler di Stadion Teladan, Medan, Kamis (15/11) kemarin.
"Pemain bicara ke saya, banyak suporter yang tidak menjadi satu. Mereka tidak bantu tim. Jadi saya bicara ke pemain harus lupakan situasi di luar lapangan (tribun). Kalau ada situasi seperti ini kami harus tetap fokus di lapangan," sambungnya.
Butler sebenarnya berharap PSMS bisa menggenjot semangat ketika bermain di tengah dukungan ribuan suporter. Namun yang terjadi justru meleset jauh dari harapan.
"Pemain selalu bicara ke saya. Saat main di luar kota, kondisinya sangat berbeda.
Berangkat dari stadion karena banyak penonton dan mereka (penonton) mau salaman dengan pemain. Tapi di sini tidak," sesalnya.
"Ini sedikit menyedihkan. Saya harap ke depan penonton harus menyatu dengan saya dan tim. Kami satukan dukungan. Semua penonton tak bersama-sama, pemain bisa rasa itu karena bicara ke saya. Lebih bagus ketika kami main di luar," tandasnya.
0 komentar:
Post a Comment