Banner 1

Friday, 25 September 2015

Jamaah Bogor Selamat Tragedi Mina



BOGOR-Hingga dini hari tadi, tidak ada satu pun nama jamaah haji Kota dan Kabupaten Bogor tercantum di daftar tragedi Mina, kemarin pagi, waktu Arab Saudi. Saat kejadian, jamaah haji Bogor tak satu barisan dengan para korban.

Kabar itu disampaikan Usep Saepuloh, jamaah haji Kabupaten Bogor, tadi malam. Anggota DPRD Kab Bogor tersebut menegaskan, saat kejadian dia bersama jamaah lainnya sudah sampai di lantai III, Mina, untuk melakukan ibadah lempar Jumrah Aqabah. Jalur yang digunakan pun tidak sama dengan jamaah lainnya yang menjadi korban di perstiwa berdarah tersebut, yakni Jalan Arab 204.          

“Saya tidak melihat secara langsung kejadian memilukan itu, karena kejadian berlangsung di lantai dua. Usai kejadian, rombongan kami kemudian sepakat ke masjidil haram,” tegas Ketua DPD PAN Kab Bogor itu.

 Perlu diketahui, jamaah haji Indonesia di Mina terbagi dalam dalam 52 maktab, 45 maktab di Harratul Lisan (Mina), 7 maktab di Mina Jadid. Jamaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui jalur Arab 204, tapi melalui terowongan muashim ketika akan ke Jamarat. Jadi sangat kecil sekali untuk terjadinya korban yang lebih banyak.

Senada pengakuan Ahyar Nasution (40), dan istrinya Rida Hafni (38).  Dihubungi Radar Bogor, tadi malam (24/9), Ahyar menyebut bahwa kloter lima nasional yang terdiri dari 444 jamaah haji asal Kabupaten Bogor, saat kejadian sedang menuju hotel mereka di Makkah.

“Rombongan kami melempar jumrah pukul 04.00 pagi (waktu setempat). Kejadian Mina pada pukul 07.25. Saat itu rombongan kami sudah menuju pulang ke hotel di Makkah. Alhamdulillah, semua anggota 
rombongan kloter lima selamat dan sehat,” ujar jamaah haji asal Bojonggede itu.

Pantauan Ahyar, lokasi kejadian berada di lantai dasar terowongan Mina. Sementara rombongan haji Kabupaten Bogor melakukan pelemparan jumrah dari lantai empat terowongan. Tragedi Mina juga tidak mempengaruhi jadwal melempar jumrah dari kloter lima.“Ini lagi mau ke Mina untuk melempar jumrah lagi. Doakan kami selamat-selamat,” ujar Ahyar lagi.

Informasi keselamatan jamaah haji asal Kota Bogor juga datang dari Staf Humas Pemkot Bogor, Dicky yang tahun ini ikut melaksanakan ibadah haji. "Alhamdulillah. Waktu kejadian rombongan kami sudah menuju Masjidil Haram untuk tawaf ifadah. Sebagian besar sudah sah haji, tinggal beresin lempar jumrah sampai 13 Dzulhijjah karna ambil nafar tsani," ujarnya.

Sementara Walikota Bogor Bima Arya sempat sibuk setelah mendengar kabar tragedi Mina. Dia lantas menelepon Ketua MUI Kota Bogor KH Adam Ibrahim dan staf ahli Pemkot Bogor Aim Halim. Namun keduanya tidak bisa dihubungi. Diperkirakan seluruh dunia dalam waktu bersamaan sedang menghubungi keluarga mereka di Kota Makkah.

Setelah berusaha, walikota akhirnya bisa menghubungi anggota Badan Pengawas Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ) Suprapto melalui SMS. Walikota lalu meminta informasi kondisi jamaah haji Kota Bogor pasca tragedi Mina tersebut. Dan Suprapto menyebutkan, semua jamaah asal Kota Bogor dalam keadaan sehat. "Tadi pagi kami balik jalan, tidak jadi lempar jumrah. Ternyata ada tragedi terinjak-injak di Mina. Warga Kota Bogor tidak ada yang jadi korban," jelasnya.

   Hingga pukul 21.15 WIB, dilaporkan ada empat warga negara Indonesia menjadi korban dalam peristiwa Mina. Tiga di antaranya meninggal dunia dan satu orang terluka. Sedangkan secara keseluruhan tercatat 719 korban meninggal dan 863 luka-luka. Sebagian besar korban tewas adalah jamaah dari negara-negara Afrika, Mesir dan Iran.

"Jadi yang sudah kami terima ada WNI korban, atas nama Hamid Atwitarji (Surabaya) dan ibu Syaisiyah Syahril Abdul Gafar (Batam) tapi itu terus kami konfirmasi. Kemudian ada jamaah laki-laki yang belum diketahui identitasnya. Asal Probolinggo. Diketahui pula dari Safari Travel." kata Menlu Retno Marsudi, Kamis (24/9).

Retno mendapatkan informasi itu setelah menghubungi langsung Amirul Hajj (Menteri Agama Lukman Hakim). Menag saat ini tengah berkeliling ke beberapa RS di Mina dan Makkah untuk mengecek ada tidaknya WNI lain yang menjadi korban.

Wakil Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Sunarko, menambahkan keterangan bahwa lokasi terjadinya musibah bukan jalur biasa yang dilalui jamaah asal Indonesia. "Ini bukan merupakan jalur yang digunakan oleh jamaah asal Indonesia untuk menuju lontar jumrah," jelasnya.

Menurut Sunarko, kejadian itu berlokasi di jalan menuju tempat lontar jumrah di antara tenda-tenda di Mina. Kejadian diduga berawal ketika ada sekelompok jamaah yang tiba-tiba berhenti sehingga terjadi penumpukan jamaah yang kemudian saling berdesakan. (ent)

0 komentar:

Post a Comment