Parah! Pedestrian Belum Bersih dari PKL
BOGOR – Pemkot Bogor terus berbenah menjelang akan diresmikannya fasilitas pedestrian (pejalan kaki) Kebun Raya Bogor (KRB). Sejumlah SKPD dikumpulkan dalam rapat di Paseban Surawisesa Balaikota, Kamis (05/01/2017). Salah satu masalah yang menjadi sorotan Walikota Bogor Bima Arya adalah jalur pedestrian yang belum steril......
Menang di #WeLoveCities, Bogor Dinobatkan Sebagai Kota Paling Dicintai di Seluruh Dunia
BOGOR- BOGOR - Setelah melewati proses panjang, akhirnya Kota Bogor meraih kemenangan di ajang #WeLoveCities dan dinobatkan sebagai kota paling dicintai di seluruh dunia dalam ajang yang digelar World Wide Fund for Nature....
PSB Bogor Sukses Gulung Persima Majalengka
BOGOR - PSB Bogor berhasil meraih poin penuh dalam lanjutan Liga Nusantara 2016. Tidak tanggung-tanggung anak-anak Laskar Pakuan menggulung tim asal Jawa Barat lainnya, Persima Majalengka enam gol tanpa balas....
Hadapi Liga Nusantara, PSB Matangkan Persiapan
BOGOR–Skuat PSB terus mengasah kemampuannya dalam rangka persiapan menghadapi Liga Nusantara (Linus) di Depok pada 8-11 Agustus nanti. Bertempat di Stadion Padjajaran, kemarin tim kebanggaan warga Kota Bogor ini melakoni uji tanding melawan kesebelasan Ciomas....
Mantap! Atasi Pemotor Nekat, Walikota Instruksikan Patroli di Jalur Sepeda Otista
BOGOR – Aksi Mahesa Jenar (13) dan Wildan Pratama Putra (13) yang nekat memalang sepedanya di jalur sepeda Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang dilewati pengguna sepeda motor jelas menampar telak Pemkot Bogor.Walikota Bima Arya bahkan mengaku greget jika melewati Jalan Otista. Jalur yang dibangun khusus untuk sepeda seringkali dikuasai sepeda motor, berbeda dengan.......
Wednesday, 30 September 2015
Gila.... Pekerja Asing di Bogor Makin Nambah!
Syarifah Tusadiah , Wanita Cantik yang Milih jadi Satpam di BPJS Ketenagakerjaan Bogor
Tuesday, 29 September 2015
Arus Pendek Listrik, Pasar Merdeka Bogor Terbakar
Hingga saat ini, polisi masih melakukan olah TKP untuk mencari penyebab kebakaran yang telah menimbulkan kerugian hingga ratusan juta ini.
Api sendiri bisa dipadamkam sekitar satu jam setengah oleh petugas pemadam kebakaran yang menerjunkan empat damkar. (ent)
Monday, 28 September 2015
Akhirnya.... Bogor Nggak Puasa Hujan Lagi
Makan di Paris tapi Tetep di Bogor? Ini Tempatnya
Bogor Jadi Tuan Rumah Aktivis Dunia
BOGOR– Jika tidak ada aral, mulai Senin-Sabtu (28/9-3/10), Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Indonesia akan kedatangan tamu dari beberapa negara di Asia, yakni Thailand, Kamboja, dan Malaysia. Mereka merupakan politisi dan aktivis demokrasi negaranya masing-masing.
Selama di Indonesia, para delagasi itu akan belajar dan berbagi mengenai pengalaman dan perkembangan demokrasi di Indonesia serta negara masing-masing. Kegiatan ini disponsori oleh International Republikan Institute (IRI) Washington DC.
“Bahkan para delegasi itu sore ini dijadwalkan tiba di Indonesia. Perwakilan dari Tiongkok sebanyak tiga orang, Thailand dua orang, Kamboja tiga orang dan Malaysia satu orang,” ujar Direktur KOPEL Indonesia, Syamsuddin Alimsyah saat ditemui di sekretariat Kopel Bogor, Perumahan Bogor View, Minngu (27/9/2015).
Syam, sapaan akrab Syamsuddin, mengatakan pertemuan ini merupakan upaya untuk mendorong sinergi gerakan antara aktivis organisasi di Asia dalam rangka mendorong isu-isu penting yang akan menguatkan demokratisasi di Asia.
“Para delegasi dari luar negeri ini akan belajar tentang demokratisasi di Indonesia tumbuh, bahkan dari desa dan menjadi sebuah sistem yang menguatkan negara,“ kata dia.
Bahkan, KOPEL dalam korespondennya selama ini dengan para delegasi terus berusaha meyakinkan mereka agar memilih Indonesia sebagai lokasi berbagi pengalaman tentang demokrasi adalah pilihan yang sangat tepat.
“Selain karena faktor keamanan yang terjamin, juga karena proses perjalanan demokratisasi di Indonesia juga memang memiliki keunikan yang berbeda dengan negara-negara lain,” imbuhnya.
Dia juga menjelaskan, ada beberapa keunikan dalam proses penataan demokrasi di Indonesia. Yakni yang pertama, banyak kalangan menyebut demokrasi untuk kesejahteraan. Oleh karenanya, banyak pula negara memandang untuk apa demokrasi kalau negaranya sudah sejahtera.
Namun menurutnya, demokrasi bukan hanya sekedar kesejahteraan. Substansi dalam berdemokrasi adalah adanya penghargaan atas hak sebagai warga negara. Hak untuk mengetahui cara mengelola negaranya. Adanya hak bagi warga untuk mengetahui bagaiamana uang hasil pembayaran atas pajaknya selama ini dikelola.
“Misalnya untuk pemenuhan sekktor kesehatan dan pendidikan berapa. Dan di Indonesia sudah mulai dipraktikkan dan terus dikembangkan. Bahkan di Indonesia penentuan kepemimpinan juga sudah melibatkan publik,” bebernya.
Selain itu, yang kedua, yakni proses reformasi di Indonesia ternyata berhasil merombak dan menata kembali kelembagaan negara atau sering dikenal dengan istilah reformasi konstitusi.
Penataan lembaga negara menjadi landasan konstitusional bahwa hadir dan bekerjanya para penyelenggaraan kekuasaan negara, harus sesuai dengan aspirasi rakyat.
“Dalam bidang politik misalnya, pasca reformasi menghasilkan beberapa lembaga baru, seperti DPD RI yang mirip dengan senator di Amerika. Ada juga Mahkamah Konstitusi, KPU, Komisi Informasi Publik (KIP), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” kata Syam.
Yang ketiga, demokrasi di Indonesia selama ini tidak hanya fokus menata kelembagaan negara di level pusat, melainkan juga bersamaan dengan penataan kelembagaan di daerah atau yang lebih dikenal dengan istilah desentalisasi.
Perkembangan demokrasi juga ditandai dengan menguatnya pelibatan masyarakat sipil dalam membangun demokrasi di Indonesia. Yakni beberapa rekomendasi masyarakat sipil menjadi rujukan dalam penentuan pucuk pimpinan di beberapa lembaga tinggi negara, khususnya KPK, Ombudsman RI dan Komisi Informasi Publik.
“Dari proses pembelajaran dan praktek demokrasi di Indonesia, tentu saja banyak kekurangan di samping kelebihannya. Terutama kesiapan para pemimpin dan penguasa dalam merespon perubahan tersebut sangat menentukan. Dari kelebihan dan kekurangan tersebut, menjadikan Indonesia sangat layak untuk di tempati belajar,” tandasnya. (ent)
Friday, 25 September 2015
Jamaah Bogor Selamat Tragedi Mina
Menengok Kampung Buntar, Lokasi Kurban Walikota Bima Arya
BOGOR-Banyak cara yang dilakukan pemimpin daerah untuk lebih dekat masyarakatnya. Salah satunya dengan merayakan hari raya Idul Adha dengan warga. Misalnya Walikota Bogor Bima Arya, dia membidik daerah tertinggal untul mendistribusikan hewan kurban.
Perdana di Kampung Buntar Kelurahan Muara Sari, Kecamatan Bogor Selatan ada hewan yang akan dikurbankan dalam ibadah haji tahun ini. Ya sudah belasan bahkan puluhan tahun kampung tertinggal itu tidak dilirik orang untuk berkurban.Meski hanya seekor sapi, namun itu sudah membuat warga senang.
“Walikota meminta saya untuk mencari wilayah yang belum terjamah masyarakat lain untuk berqurban pada tahun ini. Akhirnya kampung Buntar saya pilih,” ujar Istri Walikota Bogor Yane Bima Arya.
Lokasi pemotongan hewan kurban berada di RT 04 RW 08, Kampung Buntar yang sekaligus merupakan lokasi pelaksanaan program Peningkatan Peranan Wanita Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) Tahun 2015.
Monday, 14 September 2015
Keren! Bogor Turun 'Salju'
Saturday, 12 September 2015
Tragedi Masjidil Haram, Dua Warga Bogor Jadi Korban
Friday, 11 September 2015
Calhaj Bogor Meninggal Sesak Napas
Thursday, 10 September 2015
Donald Trump Bangun Disneyland di Bogor!
BOGOR-Mega proyek milik miliurder Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Hary Tanoe (HT) di Lido, Kecamatan Cigombong perlu mendapat sorotan. Khususnya terhadap daya dukung lingkungan. Ini penting karena kawasan itu akan dibangun superblok, dimana di dalamnya terdapat tempat wisata terbesar setara Disneyland.
Hal tersebut disampaikan Pakar Tata Ruang Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pembangunan Wilayah Institut Pertanian Bogor (IPB) Ernan Rustandi kepada Radar Bogor, kemarin(8/9). Seperti diketahui, mega proyek pembangunan resor mewah dan hotel serta pemukiman ini akan mencaplok sekitar 2.000 ha lahan meliputi 281,58 ha di kawasan Kabupaten Bogor dan sisanya 1.800 ha lagi di Sukabumi.
Terlepas dari itu semua, menurut Ernan, daya dukung lingkungan menjadi satu hal yang harus benar-benar dipertimbangkan MNC Group dan Donald Trump mulai dari sekarang. Daya dukung itu meliputi topografi, kemampuan lahan dan sumber daya air di kawasan ini.
“Berapa banyak air tanah yang akan disedot untuk kebutuhan kawasan ini, itu juga harus dikaji. Jangan sampai kemiringan lahan tidak dipertimbangkan. Kita tahu kawasan Sukabumi sekitar itu berbukit-bukit dan menyimpan potensi bencana alam. Itu menjadi faktor pembatas yang harus dipertimbangkan,” jelasnya.
Dari penelusuran Radar Bogor, PT MNC Group telah mengakuisisi lahan seluas 2.000 hektare di Lido dari grup Bakrie. Dari luasan tanah tersebut, mereka berencana membangun sebuah kawasan wisata terintegrasi lengkap dengan hunian.
Megaproyek tersebut segera direalisasikan karena HT telah mendapatkan izin dari Pemkab Bogor. Jika tidak ada aral, pengerjaan 'Disneyland' Bogor akan berlangsung berbarengan dengan proyek tol Bogor-Sukabumi (Bocimi)
Di sisi lain, Ernan berharap proyek ini bisa menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar, menyerap tenaga kerja lokal, dan pihak pengembang juga memberi akses untuk peningkatakan sumber daya manusia masyarakat lokal.
Menurut Ernan, dari pemenuhan kebutuhan masyarakat akan wisata, dengan dibangunnya kawasan ini akan memberikan pilihan daerah wisata baru bagi masyarakat di sekitar Jakarta. Selama ini tujuan wisata masyarakat terkonsentrasi ke Puncak saja.
Pantauan wartawan koran ini di lapangan, pembangunan resor mewah dan tempat wisata tersebut membentang di dua kecamatan. Kecamatan Caringin meliputi Desa Pasir Buncir, Kecamatan Cigombong meliputi Desa Srogol dan Desa Watesjaya.
Kades Srogol Hendra Muhamad Ridwan mengatakan, pihaknya pernah mengikuti sosialisasi tentang rencana pembangunan resor tersebut dengan pihak PT Lido Nirwana Parahyangan tahun lalu.
“Pernah tahun 2014 lalu, tapi kalau masalah dibangun Disneyland, kami belum tahu. Karena waktu pertemuan hanya membahas tentang pemberian izin Amdal untuk resor dan hotel. Intinya hiburan pengajuannya,” ujarnya.
Hendra mengaku hingga kini belum ada lagi pertemuan maupun sosialisasi lanjutan perihal pembangunan ini. Di Desa Srogol sendiri akan ada dua kampung yang bakal tergusur. Sisanya ada di Desa Watesjaya dan Pasir Buncir dan Kabupaten Sukabumi.
“Ada dua kampung Srogol dan Susungapan. Tapi lahanya belum ada yang dibebaskan. Hanya titiknya berada di kampung tersebut. Bahkan untuk Desa Watesjaya paling banyak nanti yang tergusur untuk pembangunan tersebut,”tambahnya.
Sementara Sekretaris Desa Watesjaya Entis Sutisna mengaku belum mengetahui tentang mega proyek tersebut. Menurutnya, setahun lalu memang sempat ada sosialisasi terkait perluasan lahan golf dan pemberian pekerjaan kepada warga.
“Kalau masalah pembangunan resor atau hotel belum ada kabar. Hanya ada informasi masalah perluasan lahan untuk lapangan golf saja. Itupun setahun yang lalu,” tandasnya.
Sementara itu, salah seorang warga Desa Pasir Buncir Bono mengaku sudah menerima sosialisasi terkait ini. Namun masalah pembebasan lahan, masih belum jelas titiknya di desa tersebut. “Sudah setahun belum ada kejelasan lagi, karena saya sempat ikut sosialisasi. Masalah pembebasan lahan belum jelas lokasinya,” tuturnya.(ent)
Tuesday, 8 September 2015
Wow! Putri Kerajaan Belgia Kunjungi Bogor
BOGOR-Walikota Bogor Bima Arya melakukan pertemuan dengan Duta Besar Belgia untuk Indonesia, Christiaan Tanghe, untuk membahas berbagai isu antara Indonesia khususnya Bogor dengan Belgia, di ruangan kerjanya, kemarin (7/9).
Rencananya, Putri Astrid Josephine dari Kerajaan Belgia akan berkunjung ke Indonesia pada 2016. Bogor, merupakan salah satu kota yang akan disinggahi Queen of Belgia tersebut. "Rencananya, tahun depan Putri Belgia akan datang ke Jakarta, dan akan mampir ke Kota Bogor," ujar Christiaan.
Dalam pembahasan itu, Bima Arya menyambut baik rencana kunjungan Putri Astrid, anak kedua dari Raja Albert II dan saudara perempuan dari Raja Phillipe, ke Bogor pada awal 2016.
Kunjungan Putri Astrid akan mengikutsertakan satu rombongan besar pengusaha dan investor Belgia ke Bogor. Kunjungan sejenis pernah dilakukan Pangeran Phillipe, yang kini menjadi Raja Belgia, pada November 2008, bersama 80 pengusaha Belgia.
Belgia merupakan mitra dagang Indonesia terbesar ke-8 di Eropa, dengan nilai perdagangan antar kedua negara mencapai 1,8 miliar dolar AS pada 2014. Pada kesempatan itu, Bima menyatakan dukungan terhadap rencana kedatangan Putri Astrid. Menurut dia, kunjungan tersebut akan menjadi dukungan terhadap Kota Bogor, yang selama ini sudah cukup sering dikunjungi turis dari Belgia dan Belanda. "Banyak turis asal Belgia yang memilih wisata di Kota Bogor," tandasnya.(ent)