Banner 1

Wednesday, 26 August 2015

Meriahnya Fashion Show 17-an di Bukit Cimanggu City

Menampilkan berbagai macam desain pakaian yang khas dengan penampilan menarik memang identik dalam setiap helatan fashion show. Namun, ada yang berbeda dengan fashion show  di Perumahan Bukit Cimanggu City (BCC). Mereka memanfaatkan barang bekas dari koran sebagai busana fashion untuk anak-anak.


 Semarak peringatan Hari Kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia masih dirasakan oleh sebagian warga Bogor, salah satunya warga RT 05/14 BCC. Sabtu (22/8) lalu mereka menggelar acara pentas seni dan kreativitas anak yang diselenggarakan di Masjid Al Falaah.

Menampilkan fashion show yang dilakoni oleh anak-anak kecil, busana yang digunakan tidak lagi busana baru, atau  pakaian adat yang biasa dipakai di acara 17-an. Tapi, menggunakan baju yang terbuat dari bahan yang sudah tidak terpakai, salah satunya koran bekas dan plastik.

Banyaknya koran yang dikumpulkan dari beberapa rumah menjadikan Bambang Suyikno, salah satu warga, langsung bergerak cepat mendesain baju dengan jumlah anak yang akan mengikuti fashion show. Kira-kira enam orang. Paginya (22/8), dapat koran banyak langsung saya buat desainnya, jelas Bambang.
            
Ide membuat baju dengan barang bekas ia dapatkan dari apa yang ia lihat di festival Jember atau Jember Karnaval beberapa hari lalu. Hanya, Bambang tidak membuatnya rumit, tapi dengan desain simpel dan seadanya.

Saya melihat di Jember Karnaval, akhirnya saya mencontoh tapi yang sederhana. Ada model merak menari, baju putri, dan juga baju musim panas, tambahnya. Pembuatannya pun sangat sederhana.

 Hanya bermodalkan kumpulan koran, lem, plastik belanja bekas, dan juga sejumlah kawat dan hektar sebagai pengait baju, baju pun selesai. Waktu yang terbilang singkat untuk Bambang yang tidak memiliki backgorund sebagai perancang busana ini.

Kesulitan yang dirasakannya pun hanya pada pengukuran kepada anak-anak yang akan tampil. Mereka kabur-kaburan, satu diukur, yang lain sudah hilang lagi. Sedangkan untuk bikin bajunya, ya, syukur, tidak ada kendala yang begitu berat, ungkap lulusan Perencanaan Wilayah Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.

Saat pentas pun, lanjutnya, kekhawatirannya dengan baju yang mudah robek dan rusak tersebut berjalan lancar tanpa kendala. Desainnya pun banyak mendapatkan pujian dari berbagai pihak. Bahkan, anak-anak pun sangat senang menggunakannya.


Ia berharap, kegiatan seperti ini bisa dilanjutkan di tingkat yang lebih umum. Bahkan, akan lebih menarik jika yang menggunakan adalah orang-orang dewasa di acara yang lebih besar. Ya, saya sangat tertarik jika ke depannya ada yang juga ingin fashion show dengan barang bekas seperti ini, saya juga ingin terlibat, pungkas Bambang.(ran/c)

0 komentar:

Post a Comment