Menampilkan
berbagai macam desain pakaian yang khas dengan penampilan menarik memang
identik dalam setiap helatan fashion show. Namun, ada yang berbeda dengan
fashion show di Perumahan Bukit Cimanggu
City (BCC). Mereka memanfaatkan barang bekas dari koran sebagai busana fashion
untuk anak-anak.
Semarak peringatan Hari Kemerdekaan
ke-70 Republik Indonesia masih dirasakan oleh sebagian warga Bogor, salah
satunya warga RT 05/14 BCC. Sabtu (22/8) lalu mereka menggelar acara pentas
seni dan kreativitas anak yang diselenggarakan di Masjid Al Falaah.
Menampilkan fashion show yang
dilakoni oleh anak-anak kecil, busana yang digunakan tidak lagi busana baru,
atau pakaian adat yang biasa dipakai di
acara 17-an. Tapi, menggunakan baju yang terbuat dari bahan yang sudah tidak
terpakai, salah satunya koran bekas dan plastik.
Banyaknya koran yang dikumpulkan
dari beberapa rumah menjadikan Bambang Suyikno, salah satu warga, langsung
bergerak cepat mendesain baju dengan jumlah anak yang akan mengikuti fashion
show. Kira-kira enam orang. “Paginya (22/8), dapat
koran banyak langsung saya buat desainnya,”
jelas Bambang.
Ide membuat baju dengan barang bekas
ia dapatkan dari apa yang ia lihat di festival Jember atau Jember Karnaval
beberapa hari lalu. Hanya, Bambang tidak membuatnya rumit, tapi dengan desain
simpel dan seadanya.
“Saya
melihat di Jember Karnaval, akhirnya saya mencontoh tapi yang sederhana. Ada
model merak menari, baju putri, dan juga baju musim panas,” tambahnya. Pembuatannya pun sangat sederhana.
Hanya bermodalkan kumpulan koran,
lem, plastik belanja bekas, dan juga sejumlah kawat dan hektar sebagai pengait
baju, baju pun selesai. Waktu yang terbilang singkat untuk Bambang yang tidak
memiliki backgorund sebagai perancang busana ini.
Kesulitan yang dirasakannya pun
hanya pada pengukuran kepada anak-anak yang akan tampil. “Mereka kabur-kaburan, satu diukur, yang lain sudah hilang
lagi. Sedangkan untuk bikin bajunya, ya, syukur, tidak ada kendala yang begitu
berat,” ungkap lulusan
Perencanaan Wilayah Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Saat pentas pun, lanjutnya,
kekhawatirannya dengan baju yang mudah robek dan rusak tersebut berjalan lancar
tanpa kendala. Desainnya pun banyak mendapatkan pujian dari berbagai pihak.
Bahkan, anak-anak pun sangat senang menggunakannya.
Ia berharap, kegiatan seperti ini
bisa dilanjutkan di tingkat yang lebih umum. Bahkan, akan lebih menarik jika
yang menggunakan adalah orang-orang dewasa di acara yang lebih besar. “Ya, saya sangat tertarik jika ke depannya ada yang juga
ingin fashion show dengan barang bekas seperti ini, saya juga ingin terlibat,” pungkas Bambang.(ran/c)
0 komentar:
Post a Comment