Banner 1

Friday, 1 March 2019

Pola Kerja Penjaja Seks di Kota Bogor Berubah, Satpol PP Berburu di Medsos


BOGOR-RADAR BOGOR, Hasil razia tim gabungan Dinas Sosial (Dinsos), Satpol PP, polisi dan TNI menjaring penjaja seks terus berkurang. Bukan operasi yang bocor, melainkan pola kerja PSK yang terus berubah.

Kepala Dinsos Kota Bogor, Azrin Syamsudin mengungkapkan, sekali razia minimal bisa menjaring 46 orang. Namun, kini dalam operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) pada Rabu (27/2/2019) dini hari yang di fokuskan di Kecamatan Bogor Barat, Tanah Sareal dan Bogor Tengah hanya menciduk tujuh perempuan serta dua orang waria.
“Mereka merubah pola waktu, jika biasa pukul 01.00 sampai 02.00 WIB sudah ada, jadi pukul 03.00 WIB sampai 05.00 WIB,” ungkapnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Tak hanya itu, modus yang digunakan naik ojek daring sehingga mirip penumpang.

Selain itu, sambung dia, pemanfaatan teknologi media sosial membuat para penjaja seksi tak perlu lagi berada di pinggir jalan.

Hal tersebut membuat tim gabungan mengubah pola. Tak hanya itu, di lokasi yang dianggap rawan akan disiagakan petugas dan di media sosial ada tim yang memantau.

“Kami tak mungkin tinggal diam, karena semua orang bisa mengakses teknologi hanya saja tinggal dari tim siber yang harus lebih canggih lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, Kabid Gak Perda pada Pol PP Kota Bogor Danny Suhendar menegaskan, modus baru yang tidak konvensional itu akan ditindak lanjuti dengan koordinasi dan kerjasama berbagai pihak untuk membuka jaringan prostitusi online.

Dia mengakui, kecanggihan teknologi mulai disalahgunakan. “Kami ingin Bogor jauh dan bersih dari prostitusi online. Kita upayakan koordinasi dengan semua pihak untuk bagaimana solusi dan penanganannya,” ungkapnya.

Selain itu, Danny juga akan memanggil pengelola hotel, apartemen hingga kos-kosan yang disinyalir menjadi lokasi praktik tersebut. Sehingga para pemilik tempat juga bisa melakukan pengawasan.

“Jangan ada pembiaran, karena ada istilahnya semacam jaringan, apartemen, hotel dibiarkan, satpam juga membiarkan, ada apa? Kita harus sampaikan itu,” pungkasnya. (gal/c)

0 komentar:

Post a Comment