Banner 1

Thursday 18 August 2016

Penutupan Gerbang Stasiun Parungpanjang Bogor Rugikan Para Pedagang

BOGOR – Penutupan area Stasiun Parungpanjang dengan meng­gunakan pagar besi, terus jadi polemik para pengguna kereta dan warga Kecamatan Parungpanjang.
Keluhan penutupan secara permanen itu terus muncul karena war­ga merasa dipersulit untuk masuk area stasiun tersebut.
“Jadi kalau mau masuk sta­siun, warga harus berjalan kaki memutar dulu sekitar 500 meter. Ini sangat merugikan dan merepotkan kami seba­gai konsumen (penumpang, red) kereta,“ ujar Ridwan (35), warga sekitar kepada Metro­politan, Senin (15/08/2016).

Hal senada diungkapkan warga lainnya, IH. Menurut­nya kebijakan kepala Sta­siun Parungpanjang menutup pintu masuk sangat meng­ganggu serta mematikan usaha warga sekitar.
“Pada­hal adanya stasiun itu untuk meningkatkan ekonomi warga. Kalau begini malah bikin susah,“ katanya kesal.
IH mengaku warga sekitar yang hendak berjualan asong­an dan mengelola area parkir, saat ini hanya bisa gigit jari dengan adanya penutupan pagar di sekeliling stasiun.

“Kami harap pemerintah juga bisa melihat sisi lain, terutama peluang kerja dan usaha warga yang dimatikan dengan adanya penutupan ini. Jadi tolonglah dibuka kembali,“ pintanya.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Parung Panjang, Wahyudin menjelaskan, sosialisasi telah diberikan sejak awal Juli. Gerbang utama ditutup untuk menciptakan ketertiban di stasiun.

“Ini perintah dari direktur utama bagian operasional PT. KAI, sebelum peresmian stasiun pada 10 Juli 2016 lalu,” terangnya.
Diakuinya, meski gerbang utama ditutup, calon penumpang tetap nekat menerobos melalui sela-sela pagar.
“Wajar saja kalau ada yang seperti itu. Kami pun masih mencari cara untuk mengatasi masalah ini,” tandasnya.(ent)

0 komentar:

Post a Comment