Banner 1

Parah! Pedestrian Belum Bersih dari PKL

BOGOR – Pemkot Bogor terus berbenah menjelang akan diresmikannya fasilitas pedestrian (pejalan kaki) Kebun Raya Bogor (KRB). Sejumlah SKPD dikumpulkan dalam rapat di Paseban Surawisesa Balaikota, Kamis (05/01/2017). Salah satu masalah yang menjadi sorotan Walikota Bogor Bima Arya adalah jalur pedestrian yang belum steril......

Menang di #WeLoveCities, Bogor Dinobatkan Sebagai Kota Paling Dicintai di Seluruh Dunia

BOGOR- BOGOR - Setelah melewati proses panjang, akhirnya Kota Bogor meraih kemenangan di ajang #WeLoveCities dan dinobatkan sebagai kota paling dicintai di seluruh dunia dalam ajang yang digelar World Wide Fund for Nature....

PSB Bogor Sukses Gulung Persima Majalengka

BOGOR - PSB Bogor berhasil meraih poin penuh dalam lanjutan Liga Nusantara 2016. Tidak tanggung-tanggung anak-anak Laskar Pakuan menggulung tim asal Jawa Barat lainnya, Persima Majalengka enam gol tanpa balas....

Hadapi Liga Nusantara, PSB Matangkan Persiapan

BOGOR–Skuat PSB terus mengasah kemampuannya dalam rangka persiapan menghadapi Liga Nusantara (Linus) di Depok pada 8-11 Agustus nanti. Bertempat di Stadion Padjajaran, kemarin tim kebanggaan warga Kota Bogor ini melakoni uji tanding melawan kesebelasan Ciomas....

Mantap! Atasi Pemotor Nekat, Walikota Instruksikan Patroli di Jalur Sepeda Otista

BOGOR – Aksi Mahesa Jenar (13) dan Wildan Pratama Putra (13) yang nekat memalang sepedanya di jalur sepeda Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang dilewati pengguna sepeda motor jelas menampar telak Pemkot Bogor.Walikota Bima Arya bahkan mengaku greget jika melewati Jalan Otista. Jalur yang dibangun khusus untuk sepeda seringkali dikuasai sepeda motor, berbeda dengan.......

Thursday 31 January 2019

Hadiri Haul, Bima Arya: Gus Dur Adalah Sosok Pemersatu Bangsa


BOGOR-RADAR BOGOR, Wali Kota   Bogor, Bima Arya mengungkapkan kerinduannya kepada almarhum Gus Dur yang merupakan salah satu tokoh pemersatu bangsa.
Kerinduan tersebut diucapkannya berulang-ulang saat memberikan sambutan di acara Haul Gus Dur ke-9 di Plaza Balai Kota Bogor, Jumat (25/01/2019) malam.
Bima mengaku semakin rindu kepada almarhum Gus Dur ketika ada orang-orang yang atas nama agama memanipulasi tuntunan agama demi kepentingan politik. Semakin rindu kepada Gus Dur ketika ada orang-orang yang pantang membela minoritas yang merasa tidak perlu membela minoritas.
Ia juga semakin rindu kepada Gus Dur ketika para politisi semakin serius tidak pernah bercanda tawa, bersenda gurau yang mencerahkan dan mencerdaskan. Semakin rindu kepada Gus Dur ketika nyaris tidak ada lagi guru bangsa yang bisa mempersatukan semua atas nama kemanusiaan bukan atas nama agenda politik.
Tak hanya itu, ia juga mengaku semakin rindu kepada Gus Dur ketika masih ada orang-orang yang menilai cap go meh dan lain sebagainya itu tidak bisa diterima.
“Kita rindu semua atas apa yang diluruskan oleh Gus Dur. Hari ini kita berkumpul disini tentu saja bukan selebrasi kosong mengenang almarhum Gus Dur, tetapi jauh lebih penting adalah kita disini untuk menyambung terus semua pemikiran, idealisme, gagasan dan semangat Gus Dur untuk terus didirikan dan tidak putus terutama di Kota Bogor tercinta ini,” katanya.
Bima menegaskan, Bogor bukan kota intoleran, barangsiapa menyebut Bogor sebagai kota intoleran pasti lebih banyak nuansa politik dan gagal mengapresiasi Bogor secara keseluruhan.
“Kami undang orang-orang atau tokoh-tokoh yang menyatakan Bogor intoleran untuk datang berkumpul bersama Gusdurian untuk merasakan kebersamaan sekaligus menyatakan bahwa anggapan itu salah,” tegasnya.
Yang diwariskan oleh para pendahulu adalah satu, yaitu kebersamaan dalam keberagaman. Cinta pada pluralisme, saling toleran, saling mendorong dan menolong, bukan saling menjegal. Bersama para tokoh agama berada di garis paling depan untuk mengawal kebersamaan.
“Hidup ini ada yang bisa di negosiasikan, hidup ini ada yang bisa dirundingkan, tetapi hidup ini ada harga mati yang tidak bisa dinegosiasikan dan dirundingkan. Apa itu, yaitu 4 pilar harga mati. Pancasila, NKRI, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika. Tidak ada tawar menawar lagi,” tegasnya.
Bima berharap kebersamaan ini bisa terus dirawat dan dipertahankan. Apapun yang terjadi di depan seperti agenda Pilpres, Pileg dan Pilgub kebersamaan dalam keberagaman harus terus dikedepankan.
Haul Gus Dur ke-9 mengambil tema “Yang Lebih Penting Dari Politik Adalah Kemanusiaan”.
Hadir pada acara tersebut KH. Lukman Hakim, KH. Mustofa Abdullah Bin Nuh, Guntur Santoso, Anita Wahid, para tokoh lintas agama, Gusdurian dan tamu undangan lainnya. (humas pemkot/ysp)

Pembayaran Lahan Tertunda, Jalur R3 Masih Tertutup Batu


BOGOR- RADAR BOGOR,Meskipun sudah dilakukan appraisal dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pembayaran lahan di Jalan Regional Ring Road (R3), namun transaksi belum bisa dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor lantaran belum melakukan musyawarah dengan pemilik lahan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat meminta Bagian Hukum untuk segera melakukan komunikasi agar penyelesaian pembayaran bisa dilakukan.
“Appraisal sudah dilakukan PUPR, menurut saya tidak ada masalah, silahkan Kadis PUPR segera melakukan pertemuan dengan pemilik atau keluarga yang difasilitasi dengan bagian hukum,” ujar Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat kepada Radar Bogor, kemarin (25/1).
Ade mengungkapkan, pada saat pelaksanaan pembayaran bisa saja meminta pendampingan dari LO kejaksaan. Sehingga tidak ada kepentingan apapun dalam pelaksanaannya.
“Tapi kan ini menjadi bahan musyawarah, mudah-mudahan bisa sepakat,”, tuturnya.
Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Bogor Chusnul Rozaqi mengaku menunggu intruksi dari Bagian Hukum kapan pembayaran bisa dilakukan. Seandainya telah terfasilitasi maka bisa segera dibayarkan.
“Jadi kita masih menunggu komando dari bagian hukum karena menyangkut ranah hukum yang menjadi keputusan pengadilan yang sudah inkrah, kami tinggal bayar nanti, sudah siap,” akunya.
Chusnul yakin polemik berkepanjangan itu dapat segera berakhir. Sebab untuk kebaikan masyarakat di sekitaran lokasi R3. Termasuk pemilik lahan yang telah melihat sangat bermanfaatnya jalan tersebut untuk digunakan masyarakat.
“Kita dari pemerintah juga kan punya keinginan agar masyarakat dimudahkan aksesnya,” kata dia.
Terpisah, Kasubag Bantuan Hukum pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor Roni Ismail mengaku sudah terjalin komunikasi dengan kuasa hukum pemilik lahan terkait mekanisme pembayaran. Hasilnya akan di addendum Akta Van Dading (Perdamaian) terkait dengan waktu dan mekanisme pembayaran tersebut.
“Insyaallah dalam waktu dekat akan diadakan musyawarah terlebih dahulu, mudah-mudahan bisa segera,” pungkasnya. (gal/c)

Kredit Fiktif 65 M, Polri Ambil Alih Kasus Korupsi Bank Mandiri Kota Bogor


BOGOR- RADAR BOGOR,Kasus dugaan kredit fiktif sebesar Rp 65 miliar yang menyeret nama Bank Mandiri Kota Bogor, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bogor Yudi Indra Gunawan.
Ia menjelaskan, Kejari Kota Bogor menerima pelimpahan tahap kedua dari Kejagung. Oleh Kejari Kota Bogor, lanjutnya, saat ini perkara tersebut sedang ditangani dan masuk dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Bandung.
“Kejari Kota Bogor dalam hal ini berfungsi sebagai Jaksa Penuntut Umum bersama dengan JPU dari Pidsus Kejagung selama proses persidangan. Jadi penyidik kasus ini sejak awal adalah dari Bareskrim Mabes Polri. Sementara Kejari Kota Bogor dan Pidsus Kejagung bertindak sebagai JPU,” tegasnya.
Sementara itu, Vice President Bank Mandiri Kota Bogor Sumarwanto saat dikonfirmasi belum mengetahui asal muasal kasus dugaan korupsi tersebut.
Ia menjelaskan, dirinya baru tiga minggu menjabat sebagai vice president . Dari vice president sebelumnya, ia belum pernah mendapatkan laporan atau tembusan terkait dugaan korupsi di bank yang sedang ia pimpin.
“Saya belum tahu apa-apa soal ini. Saya juga kaget angkanya sebesar itu. Nama RZ juga saya tidak kenal. Sekarang bukan dia lagi orangnya. Nanti coba saya lihat dulu kasusnya,” pungkasnya. (rp2/c)

Masuki Pekan Ketiga, Polisi Uji Digital Forensik Pembunuh Noven


BOGOR- RADAR BOGOR,Hingga pekan ketiga, pihak kepolisian masih kesulitan mencari jejak dan bukti pelaku pembunuh Adriana Yubilia Noven (18), siswi SMK Baranangsiang Yayasan Fatima, Kota Bogor. Meskipun sudah dilakukan penyelidikan melalui kamera CCTV, ponsel milik korban, dan juga sidik jari, semua nihil.
Demikian dikatakan Kapolresta Bogor Kota Kombespol Hendri Fiuser kepada Radar Bogor, kemarin. Kendati begitu, pihaknya dengan Polda Jabar akan melakukan uji digital forensik CCTV dalam waktu dekat ini.
“Bukti baru tidak ada. Tapi teknis penyidikan masih tetap dilakukan rekan penyidik Mabes Polri, Direskrimum Polda Jabar, maupun dari kita sendiri,” ujarnya.
Alasannya, menurut pengakuan dia, CCTV tak mampu memberikan petunjuk gambar yang jelas lantaran resolusinya sangat rendah. Sehingga ketika diperbesar, wajah pelaku buram dan samar. Sementara untuk sketsa wajah, tak ada satu pun saksi di lokasi kejadian yang mengetahui dengan pasti ciri-ciri pelaku. Jarak antara pelaku dibunuh hingga ditemukan, kata Hendri, hampir satu jam.
“Sampai saat ini sudah 25 sakasi yang kita periksa. Mereka ada yang dari lingkungan sekolah, guru, keluarga, teman terdekat, penghuni kosan, tapi semuanya belum bisa kita jadikan saksi sebagaimana KUHAP. Kalau di KUHAP itu yang namanya saksi `kan yang mengalami, melihat, dan mendengar langsung. Jadi mereka hanya petunjuk saja,” kata Hendri kepada Radar Bogor, kemarin.
Terkait barang-barang bukti digital seperti ponsel, lanjutnya, para penyidik sudah melakukan berbagai upaya dan prosedur sebagaimana mestinya. Hasilnya tetap saja nihil. Bahkan, sidik jari pelaku pada pisau yang digunakan pun tidak dapat memberikan petunjuk.
Pelaku, kata Hendri, menusuk korban dengan cara digenggam pada bagian perut telapak tangan, sehingga tidak tersentuh oleh sidik jari. (cr2/c)

Kesal Jalan Rusak Belum Juga Diperbaiki, Warga Klapanunggal Tutup Jalan dengan Batu. Lihat Videonya!


KLAPANUNGGAL-RADAR BOGOR, Usai aksi mancing ditengah jalan, kini Warga Desa Bojong, Kecamatan Klapanunggal melakukan aksi susulan menutut pemerintah memepercepat perbaikan jalan. Dengan mengumpulkan dana, warga membeli dua truk batu kapur untuk menutupi lubang jalan.
Aksi warga yang didominasi pemuda ini berlangsung sejak pagi. “Kami patungan membeli batu untuk menguruk lubang jalan,” ujar Kordinator aksi warga, Agus Supardi, dari Kampung Bojong RT03/06, kepada Radar Bogor, Rabu (30/1/2019).
Menurut Agus, keselamatan warga akibat jalan rusak menjadi alasan utama warga berkumpul mengelar aksi ini. Aksi akan terus berlangsung di berbagai titik di Desa Bojong.
Warga, kata Agus, mengancam jika tidak segera diperbaiki akan melakukan aksi susulan bahkan ke Pemda Kabupaten Bogor. “Kami teruskan aksi ini. Terus berlangsung, terus turun ke jalan bergantian. Kami berharap pemerintah mendengar kami,” katannya.
Agus mengatakan, aksi ini sebagai bentuk kritikan terhadap pemerintah yang mengundur perbaikan jalan. Warga mengumpulkan dana pribadi dan dari penyumbang jalan sebesar Rp 943 ribu. Ia mengatakan, kerusakan jalan sudah sangat memprihatinkan.
Terhitung lebih dua kilomter, kata dia, dipenuhi lubang dengan diameter lebih dari dua meter. “Kami sudah menunggu satu tahun lebih belum ada perbaikan. Kami berharap agar segera diperbaiki,” katannya.
Agus mengatakan, informasi yang diterima warga dari Pemerintahan Kabupaten Bogor bahwa jalan akan diperbaiki Mei 2019. Hal itu berkaitan dengan hajat Pemilu 2019.Warga menolak karena tidak mau menunggu korban lagi.
Pasalnya, kecelakaan masih terjadi siang dan malam. Oleh karennya, warga berharap agar pemerintah mempertimbangkan dari kondisi keselamatan pengendara.
“Kami keberatan. Sekarang mau menunggu pemilu atau menunggu korban lebih banyak lagi. Terkahir tahun lalu (2018) pengendara terpeleset tergilas truk. Padahal bawa motor pelan- pelan,”
bebernya. (don/RBID)

Digilas Truk Tambang, Pengendara Motor Tewas di Parungpanjang


PARUNGPANJANG-RADAR BOGOR, Kecelakaan maut kembali terjadi di Jalan Raya Parungpanjang, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor. Seorang pengendara motor bernama Oji (56) tewas seketika setelah digilas truk tambang di Jalan Raya Parungpanjang, Rabu (30/1/2019).
Informasi yang diterima radarbogor.id, kecelakaan maut itu berawal ketika korban yang mengendarai Honda SupraX dengan nomor polisi B-6834-GLG melintas di Jalan Raya Parungpanjang, tepatnya di Kampung Tonjong, Desa Lumpang, sekitar pukul 11:50 Wib.
Saat itu, korban ingin memarkir sepeda motornya di pinggir jalan. Namun, saat standar sepeda motor digunakan, posisinya tidak pas sehingga korban terjatuh ke jalan dan terlindas ban belakang truk tronton Mitsubishi Fuso NoPol BM-8278-AG.
Anggota Lantas Polsek Parungpanjang Bripka Gatot Subroto kepada wartawan menerangkan, kecelakaan terjadi sekira jam 11.50 WIB. Tempat kejadiannya di Kampung, Tonjong, Desa Lumpang Kecamatan Parungpanjang.
“Kami sudah mengamankan barang bukti, yaitu satu unit kendaraan sepeda motor SupraX Nopol B-6834-GLG dan truk Mitsubishi Fuso BM-8278-AG,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (30/1/2019).
Dia menjelaskan, pengendara motor yang diketahui berasal Kampung Tonjong, Desa Lumpang, Kecamatan Parungpanjang, itu meninggal dunia di lokasi kejadian akibat mengalami luka cukup parah di kepala dan tangan sebelah kiri.(pin)

Keluhkan Kemacetan Parah di Parungpanjang, Berikut Video Pernyatan Warga


BOGOR-RADAR BOGOR, Hingga kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan kepolisian belum mampu mengurai kemacetan panjang yang setiap harinya terjadi di Jalan Raya Parungpanjang.
Penyebab kemacetan ini sudah jelas akibat banyaknya truk tambang yang parkir di badan jalan. Truk-truk tambang ini terpaksa parkir di pinggir jalan lantaran menunggu jam operasional untuk melintas ke wilayah Kabupaten Tangerang.
Kemacetan semakin parah semenjak diberlakukannya jam operasional truk tambang oleh pemerintah Kabupaten Tangerang. Kondisi ini jelas sangat merugikan masyarakat setempat, terutama warga yang setiap harinya melintasi Jalan Raya Parungpanjang.
“Kami berharap pemerintah segera melakukan langka-langka kongkrit dengan mengeluarkan kebijakan yang bisa mengatur arus lalulintas supaya lancar,” juar Maman (45), pengendara motor.
Harapan yang sama juga disampaikan Rijal (35). Pengendara motor yang setiap hari melintasi Jalan Raya Parungpanjang ini mengaku resah dengan kemacetan panjang setiap hari.
Dikonfirmasi sebelumnya Bupati Bogor, Ade Yasin menegaskan, akan melakukan pembahasan terkait kebijakan jam operasional truk tambang yang sudah diberlakukan Pemkab Tangerang.
“Kita masih tahap sosialisasi, kalau sudah begitu baru mengarah ke persiapan Perbup,” ujarnya kepada Radar Bogor. Untuk saat ini, Pemkab Bogor masih fokus disatu titik, yakni jalur Parungpanjang baru kedepan di Rumpin dan Gunung Sindur.

Lima Warga Meninggal Akibat DBD, Pemkab Bogor Belum Tetapkan KLB


CIBINONG-RADAR BOGOR, Kasus DBD terus meningkat akhir-akhir ini. Setidaknya sebanyak lima orang meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) dari 231 kasus yang terjadi di Kabupaten Bogor sepanjang Januari 2019.
Meski jumlah korban terus meningkat, Bupati Bogor Ade Yasin belum menetapkan kasus ini menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Ade mengaku masih sanggup menanggulangi membludaknya pasien DBD. Dia justru mencanangkan aksi Gerakan Serentak (Gertak) pencegahan DBD.
“Belum KLB. Yang meninggal lima orang, saya minta juga rumah sakit melaporkan dengan cepat,” kata Ade usai Rebo Keliling (Boling) di Kecamatan Citeureup, Rabu (30/1/2019).
Kasus DBD di Bumi Tegar Beriman melonjak pesat dalam sepekan terakhir. Dari 113 kasus pada pekan ketiga, naik menjadi 231 kasus jelang tutup bulan Januari 2019.
Kata Ade, dia telah menginstruksikan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), camat hingga kepala desa, untuk lebih serius menangani DBD. “Kalau masyarakat minta, kita bagika bubuk abate gratis dan fogging,” kata dia.
Sementara, Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr Agus Fauzi mengatakan jika penderita DBD tersebsar di 15 kecamatan, di mana Cibinong menduduki peringkat teratas dengan 34 kasus.
Agus mengaku, telah mengedarkan Surat Bupati Tentang Peningkatan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) untuk camat, kades, puskesmas dan rumah sakit tentang penanggulangan DBD.
“Harapannya, masyarakat tidak resah namun bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, berperilaku sehat dan segera ke dokter saat terjadi gejala DPBD,” kata Agus.
Berikut data Sebararan DBD di Kabupaten Bogor
Kecamatan Cibinong : 34 kasus
Kecamatan Bojonggede : 23 kasus
Kecamatan Citeuterup : 15 kasus
Kecamatan Gunung Sindur : 14 kasus
Kecamatan Cileungsi : 13 kasus
Kecamatan Gunung Putri : 7 kasus
Kecamatan Tajurhalang : 5 kasus
Kecamatan Klapanunggal : 5 kasus
Kecamatan Ciomas : 4 kasus
Kecamatan Babakanmadang :2 kasus
Kecamatan Sukamakmur : 1 kasus
Kecamatan Ciseeng :1 kasus
Kecamatan Dramaga : 1 kasus
Kecamatan Leuwisadeng : 1 kasus
Kecamatan Jasinga :1 kasus
*) hingga pekan ketiga Januari 2019
(pin/ps)

Truk Tambang Sering Makan Korban, Bupati Bogor Bilang Begini


CIBINONG-RADAR BOGOR, Lalu lalang truk tambang di Kabupaten Bogor, sering makan korban. Teranyar, salah seorang pengendara motor tewas di Jalan Raya Parungpanjang, akibat tergilas truk tambang.
Maraknya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk pengangkut tambang ini memaksa Bupati Bogor Ade Yasin kembali membuka peluang investor masuk untuk membangun jalur khusus angkutan tambang.
Keinginan memiliki jalan tambang, telah diajukan Ade saat bertemu Wakil Presidrn Jusuf Kalla, Senin (28/1/2019) lalu. Namun, dia tidak ingin terus berharap pada anggaran negara untuk membangun itu.
“Ya, kita masih buka peluang untuk investor. Mungkin bisa mengajak para pengusaha tambang yang beroperasi di Kabupaten Bogor,” kata dia, Rabu (30/1/2019).
Dia memastikan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membuat perencanaan jalan tambang. “Tinggal siapa yang mau membangun. Bisa pakai anggaran negara atau dari swasta. Lihat nanti. Perencanaan kan dari provinsi. Sekarang kita fokus pada jam operasional saja dulu,” kata dia.
Rabu (30/1/2019) siang sekitar pukul 11.50 WIB, seorang pengendara sepeda motor, Oji (56) harus meregang nyawa usai terlindas truk tronton di Kampung Tonjong, RT05/11, Desa Lumpang, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor.
Diketahui truk angkutan tambang bernomor polisi BM 8278 AG itu melindas Oji yang mengendarai motor bernomor polisi B 6834 GLG, saat sedang parkir.
“Pas pasang standar motor, kurang pas, terus jatuh dan terlindas ban belakang luar truk itu, sekitar pukul 11.50 WIB,” kata Kanit Laka Lantas Polres Bogor, Ipda Ade Khamsa, Rabu (30/1/2019).
Oji tewas seketika dengan luka pada bagian kepala dan tangan sebelah kiri. “Kami sudah mengamankan barang bukti yaitu satu unit kendaraan sepeda motor korban B-6834-GLG dan sebuah kendaraan roda 10 yang terlibat dalam kecelakaan itu,” katanya.(cek/ps)

Kenalan Lewat Medsos, Mobil Wanita Cantik Asal Pasirkuda Digasak Pacar


BOGOR- RADAR BOGOR,Berharap mendapatkan kasih sayang dari si pujaan hati justru LM (27) ditipu oleh lelaki yang baru saja dia kenalnya dari media sosial
Akhir pekan lalu, kendaraan roda empat milik korban nyaris dicuri oleh MF (38), yang juga warga Jalan Baru, Kelurahan Pasirkuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Dijelaskan, Kapolsek Tanah Sareal AKP Sarip Samsu, awalnya, LM yang tercatat sebagai warga Parung, berkenalan dengan MF. Setelah kenal cukup lama dan sering berinteraksi melalui saluran daring, mereka sepakat untuk bertemu dan janjian.
Pertemuan pertama terjadi akhir pekan lalu, di sekitaran Jalan Sholeh Iskandar Kelurahan Kedungjaya Kecamatan Tanah Sareal, persisinya di depan Ramayana Sholis.
Dari kediamannya di Desa Waru Kecamatan Parung, LM menuju Kota Bogor dengan Baleno Merah bernopol F 1672 RK. MF rupanya sudah menunggu di dekat Ramayana Jalan Sholis.
Sesampainya di sana, mereka mengobrol, lalu sepakat untuk pergi ke bioskop di salah satu pusat berbelanjaan Kota Bogor.
Sebelum bergerak ke bioskop, MF menyarankan agar LF menaruh tas dan kunci kendaraan di dalam jok motor. Kata MF, supaya tidak hilang atau jatuh dijalan.
Namun di tengah jalan setelah korban turun, pelaku langsung tancap gas ke lokasi tempat parkiran di Ramayana. Tas milik korban beserta surat-surat kendaraan dan kunci mobil masih ada di dalam jok roda dua yang dibawa pelaku.
“Saat ini kasusnya sudah dalam penanganan Unit Reskrim Polsekta Tanah Sareal. Barang bukti yang kami sita antara lain kendaraan milik korban, satu unit kendaraan motor Yamaha Nmax warna silver nopol F 5548 EB berikut STNK, satu unit handphone merk Vivo, dan satu buah tas kulit berwarna hitam,” jelas kata AKP Sarip Samsu.
Setelah dilakukan pendalaman, aksi yang dilakukan pelaku rupanya bukan yang pertama kalinya.(rp2/ysp)

Babak Belur Dihajar Warga, Begini Modus Pelaku Kelabui Wanita Cantik Asal Pasirkuda


BOGOR-RADAR BOGOR, LM (27) warga Padasuka, warga Jalan Baru, Kelurahan Pasirkuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor menjadi korban penipuan MF (38). Pria yang tak lain adalah kekasihnya sendiri.
Dijelaskan, Kapolsek Tanah Sareal AKP Sarip Samsu, awalnya, LM yang tercatat sebagai warga Parung, berkenalan dengan MF. Setelah kenal cukup lama dan sering berinteraksi melalui saluran daring, mereka sepakat untuk bertemu dan janjian.
Pertemuan pertama terjadi akhir pekan lalu, di sekitaran Jalan Sholeh Iskandar Kelurahan Kedungjaya Kecamatan Tanah Sareal, persisinya di depan Ramayana Sholis.
Dari kediamannya di Desa Waru Kecamatan Parung, LM menuju Kota Bogor dengan Baleno Merah bernopol F 1672 RK. MF rupanya sudah menunggu di dekat Ramayana Jalan Sholis.
Sesampainya di sana, mereka mengobrol, lalu sepakat untuk pergi ke bioskop di salah satu pusat berbelanjaan Kota Bogor. Sebelum bergerak ke bioskop, MF menyarankan agar LF menaruh tas dan kunci kendaraan di dalam jok motor.
Kata MF, supaya tidak hilang atau jatuh dijalan.
Akhirnya, mereka pun berangkat dengan kendaraan roda Nmax abu-abu melatik bernopol F 5548 EB. LF dibonceng MF.
Mereka bergerak melintasi wilayah Tanah Sareal, Air Mancur, hingga masuk ke Jalan Jalak Harupat yang tak lokasinya jauh dari Taman Sempur.
Sesampainya di sekitaran wilayah Taman Sempur, MF menghentikan kendaraannya dengan alasan mogok. Lokasinya persis di tanjakan sebelum lampu merah Internusa.
Mogoknya Nmax yang dikemudikan MF ternyata hanya alibi untuk menurunkan LF.
Korban diturunkan di Jalan Jalak Harupat. Setelah korban turun, pelaku langsung tancap gas ke lokasi tempat parkiran di Ramayana.
Tas milik korban beserta surat-surat kendaraan dan kunci mobil masih ada di dalam jok roda dua yang dibawa pelaku.
“Nah, dari sini rupanya korban mulai curiga. Korban akhirnya buru-buru meminta bantuan dengan orang-orang sekitar untuk segera diantarkan ke tempat parkir mobilnya. Ia khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dengan mobilnya,” kata AKP Sarip Samsu kepada Radar Bogor.
Tak sulit bagi kepolisian untuk mencari jejak sang pelaku. Pada pukul 22.00 WIB, aparat dibantu beberapa perwakilan masyarakat berupaya mengamankan kendaraan milik LF.
Korban pun sempat menjadi bulan-bulanan warga setempat, sampai akhirnya personil kepolisian Tanah Sareal mengamankan pelaku. (rp2/ysp)

Petugas Disdukcapil Gedor Satu Persatu Rumah Warga Kedung Halang, Ada Apa?


BOGOR – RADAR BOGOR, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor, membuat warga Kedung Halang Wates RT 01/01 Kelurahan Sukaresmi Kecamatan Tanah Sareal kaget. Mereka mendatangi satu persatu rumah warga lalu menggedornya.
Ternyata kedatangan mereka untuk memonitoring pendistribusian KTP-el tepat sasaran. Terutama untuk memastikan tidak adanya pungutan-pungutan kepada warga.
“Kita monitoring pendistribusian KTP-el yang sudah kita cetak sebanyak kurang lebih 36 ribu untuk warga Kota Bogor, alhamdulilah berjalan baik disini,” ujar Plt Kadisdukcapil Kota Bogor Dody Ahdiyat kepada Radar Bogor usai melakukan inspeksi mendadak (sidak).
Dari hasil turun ke lapangan, Dody mendapatkan informasi bahwa belum semua warga tercetak KTP-el nya. Kendari demikian, Dody mengaku akan terus melakukan penyisiran untuk menyelesaikannya. “Mudah-mudahan sebelum pelaksanaan Pemilu 2019 itu bisa tuntas,” ungkapnya.
Dody mengimbau para Lurah se-Kota Bogor agar melakukan pendistribusian dengan benar. Sebab sering terjadi di lapangan informasi yang diterima warga simpang siur. Misal informasi KTP-el nya telah selesai dicetak namun saat ingin diambil tidak ada. “Saya sudah amanatkan kepada Lurah bahwa harus ada staf khusus yang menangani KTP tersebut,” katanya.
Dody juga menegaskan bahwa KTP-el yang sudah tercetak dan bisa langsung di distribusikan sama sekali tidak dipungut biaya. “Tidak dipungut biaya, gratis, jangan sampai ada pungutan biaya apapun,” pungkasnya. (gal)

Waduh! 13.320 Rumah di Bogor Rusak Parah, Paling Banyak di Selatan


BOGOR-RADAR BOGOR, Banyaknya Rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang belum masuk dalam program perbaikan oleh Pemerntah Kota (Pemkot) Bogor, kendati begitu, Bagian Kemasyarakatan pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor akhirnya melakukan verifikasi sejumlah permohonan.
Kasubag Administrasi Kesejahteraan Rakyat Bosse Anugrah mengatakan, dari total sebanyak 13.320 permohonan di tahun lalu, hanya 4.635 yang akan menerima manfaat bantuan sosial (bansos)
Hasil verifikasi tim di lapangan, Kecamatan Bogor Selatan yang paling banyak mendapatkan bantuan. “Hasil verifikasi di Kecamatan Bogor Tengah 165, Bogor Timur 203, Bogor Selatan 1.860, Tanah Sareal 1.290, Bogor Barat 908 dan Bogor Utara 209 dengan total anggaran Rp36.433.580.000” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (29/1).
Mereka yang dinyatakan tidak lolos, kata Bosse, karena ada beberapa bagian administratif yang di tolak. Jika demikian maka bisa mengajukan kembali di tahun mendatang sambil mengurus administrasi yang pernah ditolak untuk dipenuhi.
Sementara untuk pengajuan tergantung kecepatan pihak wilayah. Dalam hal ini kelurahan. Jika lamban maka tim survey juga akan lama untuk turun melakukan verifikasi.
“Maka untuk menghindari itu kita siapkan aplikasi Sahabat (Sistem Administrasi Hibah Bansos Terpadu) yang dapat diunduh di Playstore untuk memudahkan masyarakat dalam proses permohonan pengajuan, termasuk pencairan,” tuturnya.
Saat ini, kata dia, anggaran untuk penerima manfaat sudah dapat dicairkan. Karenanya harus segera membuat proposal permohonan pencairan di kelurahan. Masyarakat yang telah memiliki aplikasi Sahabat akan dimudahkan karena tinggal membawa KTP-el untuk pencetakan proposal di kelurahan.
“Tinggal pilih menu untuk mencetak proposal, nanti proposal yang sudah tercetak dibawa pihak kelurahan ke Bagian Umum, lalu di lanjutkan ke Sekda dan Wali Kota, berakhir di BPKAD bukan lagi di Kemas, karena itu pencairan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Bogor Ahmad Aswandi mengungkapkan bahwa setiap tahun DPRD selalu memaksimalkan untuk penuntasan program RTLH. Bagian Kesra yang telah memiliki aplikasi menurutnya sangat baik dan patut di apresiasi. Karena targetnya jelas dan diharapkan tepat sasaran. Jika tidak dibatasi maka setiap tahun permohonan akan selalu membludak.
“RTLH itu harus ditegaskan bahwa untuk masyarakat miskin yang sudah ditentukan dalam aturan, jangan lagi masyarakat mampu memohonkan itu,” tegasnya.
Selain itu, tambahnya, penting sosialisasi RTLH kepada pengurus wilayah. Terutama RT, RW dan Kelurahan. “RTLH itu program bagus maka harus ada kepedulian pimpinan wilayah, terutama memudahkan penerima manfaat ketika proses pencairan,” pungkasnya. (gal/c)

Tak Ingin Kasus Noven Terulang, Polsek Bogor Timur Razia Preman


BOGOR- RADAR BOGOR,Kepolisian di wilayah Bogor Timur semakin memperketat wilayah hukumnya pasca terjadi pembunuhan siswi SMK Barangsiang, Noven (18), pada beberapa pekan lalu.
Selain mengerahkan fungsi bhabinkamtibmas, pihaknya juga melakukan patroli baik siang atau pun malam ke titik-titik yang diduga rawan terjadinya tindak kejahatan.
Seperti kemarin, Polsek Bogor Timur mengamankan lima orang pria tanpa identitas yang diduga preman yang sering beraksi di tengah-tengah masyarakat.
Kelima orang itu diboyong ke Mapolsekta untuk diperiksa, didata, dan diberikan pembinaan intensif.
“Untuk premanisme, kita lebih mengedepankan unsur pembinaan. Kecuali kalau terbukti kedapatan membawa barang-barang seperti narkoba atau benda tajam, kita akan proses lebih intensif,” kata Wakapolsekta Bogor Timur, AKP Yuni Astuti, kepada Radar Bogor di ruang kerjanya.
Ia tak menyebut berapa jumlah pasti preman-preman yang terjaring razia sejak awal tahun ini. Namun, jumlahnya dipastikan lebih dari 150 orang. Selain preman, operasi-operasi juga menyasar minuman-minuman keras yang biasa dijual di warung-warung kecil.
Kepolisian, kata Yuni, selama ini intens melakukan pemeriksaan dari warung ke warung. Biasanya, miras-miras jenis ciu, oplosan, selalu dijual di warung-warung kecil.
“Biasanya mereka jual secara diam-diam ke pelanggan. Jadi sudah tidak dalam bentuk botol, tapi dalam bentuk plastik kemasan. Itu siasat supaya tidak kedapatan pada saat petugas melakukan rajia. Ya mungkin jumlah yang kami amankan sudah lebih dari 500 kemasan,” tuturnya.
Wanita yang pernah menjabat sebagai Kabaghumas Polresta Bogor Kota itu juga menegaskan, operasi-operasi guna mencegah tindak kejahatan akan selalu digencarkan, baik siang atau pun malam.
“Apalagi menjelang Pileg dan Pilpres,” ucapnya.(rp2/c)

Digilas Truk Tambang, Pengendara Motor Tewas di Parungpanjang Oleh alpin pin - 30 Januari 2019


PARUNGPANJANG-RADAR BOGOR, Kecelakaan maut kembali terjadi di Jalan Raya Parungpanjang, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor. Seorang pengendara motor bernama Oji (56) tewas seketika setelah digilas truk tambang di Jalan Raya Parungpanjang, Rabu (30/1/2019).

Informasi yang diterima radarbogor.id, kecelakaan maut itu berawal ketika korban yang mengendarai Honda SupraX dengan nomor polisi B-6834-GLG melintas di Jalan Raya Parungpanjang, tepatnya di Kampung Tonjong, Desa Lumpang, sekitar pukul 11:50 Wib.

Saat itu, korban ingin memarkir sepeda motornya di pinggir jalan. Namun, saat standar sepeda motor digunakan, posisinya tidak pas sehingga korban terjatuh ke jalan dan terlindas ban belakang truk tronton Mitsubishi Fuso NoPol BM-8278-AG.

Anggota Lantas Polsek Parungpanjang Bripka Gatot Subroto kepada wartawan menerangkan, kecelakaan terjadi sekira jam 11.50 WIB. Tempat kejadiannya di Kampung, Tonjong, Desa Lumpang Kecamatan Parungpanjang.

“Kami sudah mengamankan barang bukti, yaitu satu unit kendaraan sepeda motor SupraX Nopol B-6834-GLG dan truk Mitsubishi Fuso BM-8278-AG,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (30/1/2019).

Dia menjelaskan, pengendara motor yang diketahui berasal Kampung Tonjong, Desa Lumpang, Kecamatan Parungpanjang, itu meninggal dunia di lokasi kejadian akibat mengalami luka cukup parah di kepala dan tangan sebelah kiri.(pin)



Sekda Kota Bogor Resmikan SPALD-T di Kelurahan Kertamaya


BOGOR-RADAR BOGOR, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) skala permukiman pada program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) Islamic Development Bank (IDB) di Kp Margabakti, RT 002/RW003, Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Selasa (29/01/2019) siang.
SPALD-T merupakan sistem pengelolaan air limbah yang dapat digunakan oleh 70-100 KK, dimana 1 KK terdiri dari 4 jiwa. SPALD-T ini biasanya dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang meliputi pembangunan MCK kombinasi dan IPAL permukiman.
Dalam sambutannya, Sekda yang mewakili Wali Kota Bogor Bima Arya itu menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap pemerintah pusat dalam menjalankan program Sanimas, khususnya yang berada di wilayah Kota Bogor. Menurut Ade, program Sanimas sejalan dengan visi dan misi Kota Bogor yang ingin mewujudkan kota sehat dan ramah bagi keluarga.
“Sanitasi adalah impian kami, karena kami ingin mewujudkan Kota Bogor yang sehat dan ramah bagi keluarga. Ketika kita sehat, bukan hanya sekedar sehat fisik, tetapi batiniah
kita. Pada kesempatan berbahagia ini saya berterimakasih kepada pemerintah pusat dalam membantu berbagai program kegiatan yang ada di Kota Bogor,” ungkap Ade di lokasi peresmian SPALD-T di Kp Margabakti, siang.
Ade berharap program sanimas ini dapat terus berjalan ke seluruh wilayah di Kota Bogor yang tersebar di 68 Kelurahan dan 6 Kecamatan ini. Dia juga sangat mendukung program Sanimas ini lantaran dalam perencanaan hingga pelaksanaannya melibatkan masyarakat.
“Semoga program Sanitasi ini akan terus dilaksanakan ke setiap daerah-daerah, berjalan dan bermanfaat dengan baik. Saya sangat suka dengan program sanitasi ini karena masyarakat sebagai aktor utama ikut dilibatkan dalam perencanaan, pembangunan, operasionalnya dan yang terpenting dalam pemeliharaannya,” tegas Ade.
Penyelenggaraan pengelolaan air limbah domestik ini bertujuan untuk meningkatkan akses pelayanan air limbah domestik yang ramah lingkungan, sehingga tercapai peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan yang lebih baik dan sehat.
Dalam kesempatan itu hadir pula Konsultan Tenaga Ahli Manajemen Kota (TAMK) Cipta Karya Bahtiar Saleh, Plt Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor Lorina Damastuti, perwakilan pejabat dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor dan para pejabat di wilayah. (Alif/Indra/Magang : Ros/Anisa/Gaung/Dedy-SZ)

Bima Arya Minta OPD Mulai Garap Program Prioritas 2020


BOGOR-RADAR BOGOR, Wali Kota Bogor Bima Arya memimpin rapat koordinasi bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Bogor di Pendopo Enam, Komplek Baranangsiang Indah, Bogor Timur, Selasa (29/1/2019).
Selain membahas sejumlah isu terkini di Kota Bogor, Bima Arya juga meminta setiap OPD untuk merencanakan fokus pembangunan pada 2020-2024. Dalam rapat tersebut, Bima Arya didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, Asisten Daerah dan dihadiri sejumlah pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), para kepala SKPD hingga camat.  .
“Fokus pembangunan 2020-2024 harus mengacu kepada visi mewujudkan Kota Bogor sebagai kota ramah keluarga,” ungkap Bima.
Ada pun pencapaian kondisi kota ramah keluarga, kata Bima, dipenuhinya kondisi kesehatan, pendidikan, sosial dan infrastruktur dan ekonomi yang baik. “Serta dipenuhi dari pencapaian keluarga yang berkualitas, nilai-nilai keluarga dalam hubungan bermasyarakat dan pemerintahan yang melayani,” jelasnya.
Untuk itu, dalam setiap penyusunan program kegiatan dirinya bersama Wakil Wali Kota dan Sekda akan lebih detail dalam mengawal program-program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). “Konsep Kota Bogor akan diarahkan kepada green city, heritage city dan smart city,” kata dia.
Dihadapan OPD, Bima juga memaparkan 26 janji Wali Kota Bogor untuk direalisasikan pada 2020-2024, mulai dari konversi angkot, pembangunan jalan protokol alternatif, pembangunan flyover Martadinata dan Kebon Pedes, penataan kawasan sekitar Stasiun Bogor, Pembangunan gedung parkir di pusat kota, penuntasan sara Terminal Baranangsiang dan Stasiun LRT, pembangunan jalur pedestrian yang terintegrasi di pusat kota, pembangunan kampung wisata, dan revitalisasi pasar tradisional.
Selain itu, program lainnya adalah kampungku bersih dan hijau, pembangunan museum, revitalisasi perpustakaan kota, pembangunan pusat kuliner di setiap kecamatan, menciptakan 20 ribu kesempatan kerja dengan konsep kolaborasi antara pengusaha, UMKM, perbankan dan profesional.
“Ada juga festival seni dan helaran budaya, Sekolah Ibu, 50 beasiswa tiap tahun bagi pelajar berprestasi, merenovasi 20 ribu RTLH hingga 2023, pemberian insentif bagi guru ngaji, orang tua asuh, mall pelayanan publik, kunjungan dokter keluarga, konseling dan call center 24 jam, layanan malam kelurahan, RSUD unggul dan yang terakhir adalah pembangunan GOR disetiap kecamatan,” beber Bima.
Selanjutnya, OPD diwajibkan mengusulkan kegiatan yang akan menjadi prioritas dikerjakan pada 2020 dalam Forum OPD 4-12 Februari 2019. “Jadi, 2020 itu harus sudah melaksanakan kegiatan yang berkontribusi besar pada pencapaian visi dan implementasi 26 janji tadi. Kegiatan-kegiatan yang outcome-nya serupa agar digabung dalam satu kegiatan, sehingga dampaknya akan langsung terasa oleh masyarakat,” terang dia.
“Kepala OPD agar benar-benar mengkaji dan menghitung dengan tepat dalam menetapkan target output, outcome, dampak dan manfaat dari kegiatan. Kepala OPD agar melakukan kolaborasi pendanaan kegiatan melalui CSR atau bantuan perguruan tinggi untuk kegiatan yang berpotensi dapat dikerjasamakan,” pungkasnya. (rabas/adt/arvan/pri)

Flyover Mulai Dibangun, Truk dan Bus Dilarang Lewat Jalan RE Martadinata


BOGOR-RADAR BOGOR, Pembangunan Flyover Martadinata mulai masuk tahap selanjutnya. Dalam tahap ini, pembangunan telah mulai mengambil badan jalan.
Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Bogor Theo Patrocinio Freitas menyebut adanya rekayasa lalu lintas. Adanya keterbatasan kapasitas, Theo menyebut Dishub Kota Bogor telah menghimbau truk dan bus untuk tidak melalui Jalan RE Martadinata.
“Mulai tadi malam senin jam 00.00 wib sudah dialihkan ke Frontage/bahu jalan di Zona 2. Karna keterbatasan kapasitas Frontage yg ada. Maka untuk Kendaraan besar seperti Bus dan Truk Agar TIDAK MELINTASI ruas jalan Martadinata,” tulis akun instagram @dishubkotabogor, Rabu (30/1/2019).
Perlintasan kereta api di Jalan RE Martadinata sendiri sudah lama dirasakan warga sebagai salah satu titik kemacetan di Kota Bogor. Terutama bagi mereka yang rutin melintas di titik lokas tersebut.
Jika tidak ada halangan apapun, kemacetan lalulintas di lokasi itu akan segera terurai pada akhir tahun 2019. (ysp)

Sekda Kota Bogor Resmikan SPALD-T di Kelurahan Kertamaya


BOGOR-RADAR BOGOR, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) skala permukiman pada program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) Islamic Development Bank (IDB) di Kp Margabakti, RT 002/RW003, Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Selasa (29/01/2019) siang.

SPALD-T merupakan sistem pengelolaan air limbah yang dapat digunakan oleh 70-100 KK, dimana 1 KK terdiri dari 4 jiwa. SPALD-T ini biasanya dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang meliputi pembangunan MCK kombinasi dan IPAL permukiman.

Dalam sambutannya, Sekda yang mewakili Wali Kota Bogor Bima Arya itu menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap pemerintah pusat dalam menjalankan program Sanimas, khususnya yang berada di wilayah Kota Bogor. Menurut Ade, program Sanimas sejalan dengan visi dan misi Kota Bogor yang ingin mewujudkan kota sehat dan ramah bagi keluarga.

“Sanitasi adalah impian kami, karena kami ingin mewujudkan Kota Bogor yang sehat dan ramah bagi keluarga. Ketika kita sehat, bukan hanya sekedar sehat fisik, tetapi batiniah
kita. Pada kesempatan berbahagia ini saya berterimakasih kepada pemerintah pusat dalam membantu berbagai program kegiatan yang ada di Kota Bogor,” ungkap Ade di lokasi peresmian SPALD-T di Kp Margabakti, siang.

Ade berharap program sanimas ini dapat terus berjalan ke seluruh wilayah di Kota Bogor yang tersebar di 68 Kelurahan dan 6 Kecamatan ini. Dia juga sangat mendukung program Sanimas ini lantaran dalam perencanaan hingga pelaksanaannya melibatkan masyarakat.

“Semoga program Sanitasi ini akan terus dilaksanakan ke setiap daerah-daerah, berjalan dan bermanfaat dengan baik. Saya sangat suka dengan program sanitasi ini karena masyarakat sebagai aktor utama ikut dilibatkan dalam perencanaan, pembangunan, operasionalnya dan yang terpenting dalam pemeliharaannya,” tegas Ade.

Penyelenggaraan pengelolaan air limbah domestik ini bertujuan untuk meningkatkan akses pelayanan air limbah domestik yang ramah lingkungan, sehingga tercapai peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan yang lebih baik dan sehat.

Dalam kesempatan itu hadir pula Konsultan Tenaga Ahli Manajemen Kota (TAMK) Cipta Karya Bahtiar Saleh, Plt Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor Lorina Damastuti, perwakilan pejabat dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor dan para pejabat di wilayah. (Alif/Indra/Magang : Ros/Anisa/Gaung/Dedy-SZ)

Direkomendasi Kementerian PUPR, Pemkot Bitung Kunjungi PDAM Tirta Pakuan


BOGOR-RADAR BOGOR, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan mendapat kunjungan istimewa dari Pemerintah Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (28/1/2019). Kunjungan kerja tersebut dilakukan atas dasar rekomendasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengenai sistem manajemen pengelolaan air minum.
Tampak dalam rombongan, Wakil Wali Kota Bitung Maurits Mandiri didampingi Perwakilan PDAM Kota Bitung dan Staf Dinas PUPR. Mereka disambut hangat oleh Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman  bersama Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Denny Sumardikarya dan Direktur Teknik PDAM Tirta Pakuan Sya’ban Maulana.
“Kunjungan kami ke PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor atas rekomendasi dari Kementerian PUPR. Di sini kami ingin melihat dan belajar secara lebih jelas tentang sistem manajemen pengelolaan air minum di PDAM Tirta Pakuan untuk diterapkan di Kota Bitung,” ujar Maurits Mandiri di kantor PDAM Tirta Pakuan di Jalan Siliwangi, Bogor Timur, Kota Bogor.
Maurits menambahkan, penduduk Kota Bitung saat ini hanya berjumlah 250 ribu jiwa dengan jumlah cakupan pelanggannya baru 50 persen. Namun, ke depan kota pelabuhan ini akan menjadi kota dengan pertumbuhan pembangunan yang pesat.
“Sehingga dalam pengelolaan manajemen air minumnya harus semakin lebih baik dengan membuat strategi yang tepat. Hal ini penting sekali kalau tidak antisipasi belajar dari sekarang bisa kerepotan nantinya,” jelasnya.
Ia menuturkan, lewat pemaparan yang telah disampaikan PDAM Tirta Pakuan, pihaknya akan menerapkan beberapa metode yang dilakukan PDAM Tirta Pakuan di kotanya. Sebut saja, terkait air baku yang kerap keruh ketika tingkat hujan tinggi ternyata bisa dicegah dengan pembuatan biopori serta metode distrik meter untuk pengawasan terhadap kontrol air keluar dan ketika bocor.
“Kami akan terapkan metode tersebut sembari menambah jumlah pelanggan karena pada 2020 sesuai perintah pemerintah pusat harus mencapai cakupan 100 persen untuk air minum,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Kota Bogor Deni Surya Senjaya mengatakan, Kota Bitung memang belum seperti Kota Bogor yang jumlah penduduknya padat namun mereka ingin pengelolaan PDAM-nya semakin baik yang turut didukung pemerintahnya.
PDAM Tirta Pakuan, kata dia, sangat terbuka untuk menjadi tempat belajar yang tak jarang menjadi percontohan bagi PDAM di daerah lain. Pasalnya dengan ada studi banding ini PDAM Tirta Pakuan juga bisa terus belajar dan tidak terlena dengan predikat saat ini.
“Kami disini saling berbagi ilmu. Contohnya menjaga sumber air dengan reboisasi dan biopori hal itu agar air permukaan jadi air resapan sekaligus menjaga debit air tetap terjaga,” terangnya. (fla/hari/pri)

Flyover Mulai Dibangun, Truk dan Bus Dilarang Lewat Jalan RE Martadinata


BOGOR-RADAR BOGOR, Pembangunan Flyover Martadinata mulai masuk tahap selanjutnya. Dalam tahap ini, pembangunan telah mulai mengambil badan jalan.

Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Bogor Theo Patrocinio Freitas menyebut adanya rekayasa lalu lintas. Adanya keterbatasan kapasitas, Theo menyebut Dishub Kota Bogor telah menghimbau truk dan bus untuk tidak melalui Jalan RE Martadinata.

“Mulai tadi malam senin jam 00.00 wib sudah dialihkan ke Frontage/bahu jalan di Zona 2. Karna keterbatasan kapasitas Frontage yg ada. Maka untuk Kendaraan besar seperti Bus dan Truk Agar TIDAK MELINTASI ruas jalan Martadinata,” tulis akun instagram @dishubkotabogor, Rabu (30/1/2019).

Perlintasan kereta api di Jalan RE Martadinata sendiri sudah lama dirasakan warga sebagai salah satu titik kemacetan di Kota Bogor. Terutama bagi mereka yang rutin melintas di titik lokas tersebut.

Jika tidak ada halangan apapun, kemacetan lalulintas di lokasi itu akan segera terurai pada akhir tahun 2019. (ysp)

Direkomendasi Kementerian PUPR, Pemkot Bitung Kunjungi PDAM Tirta Pakuan


BOGOR-RADAR BOGOR, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan mendapat kunjungan istimewa dari Pemerintah Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (28/1/2019). Kunjungan kerja tersebut dilakukan atas dasar rekomendasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengenai sistem manajemen pengelolaan air minum.

Tampak dalam rombongan, Wakil Wali Kota Bitung Maurits Mandiri didampingi Perwakilan PDAM Kota Bitung dan Staf Dinas PUPR. Mereka disambut hangat oleh Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman  bersama Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Denny Sumardikarya dan Direktur Teknik PDAM Tirta Pakuan Sya’ban Maulana.

“Kunjungan kami ke PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor atas rekomendasi dari Kementerian PUPR. Di sini kami ingin melihat dan belajar secara lebih jelas tentang sistem manajemen pengelolaan air minum di PDAM Tirta Pakuan untuk diterapkan di Kota Bitung,” ujar Maurits Mandiri di kantor PDAM Tirta Pakuan di Jalan Siliwangi, Bogor Timur, Kota Bogor.

Maurits menambahkan, penduduk Kota Bitung saat ini hanya berjumlah 250 ribu jiwa dengan jumlah cakupan pelanggannya baru 50 persen. Namun, ke depan kota pelabuhan ini akan menjadi kota dengan pertumbuhan pembangunan yang pesat.

“Sehingga dalam pengelolaan manajemen air minumnya harus semakin lebih baik dengan membuat strategi yang tepat. Hal ini penting sekali kalau tidak antisipasi belajar dari sekarang bisa kerepotan nantinya,” jelasnya.

Ia menuturkan, lewat pemaparan yang telah disampaikan PDAM Tirta Pakuan, pihaknya akan menerapkan beberapa metode yang dilakukan PDAM Tirta Pakuan di kotanya. Sebut saja, terkait air baku yang kerap keruh ketika tingkat hujan tinggi ternyata bisa dicegah dengan pembuatan biopori serta metode distrik meter untuk pengawasan terhadap kontrol air keluar dan ketika bocor.

“Kami akan terapkan metode tersebut sembari menambah jumlah pelanggan karena pada 2020 sesuai perintah pemerintah pusat harus mencapai cakupan 100 persen untuk air minum,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Kota Bogor Deni Surya Senjaya mengatakan, Kota Bitung memang belum seperti Kota Bogor yang jumlah penduduknya padat namun mereka ingin pengelolaan PDAM-nya semakin baik yang turut didukung pemerintahnya.

PDAM Tirta Pakuan, kata dia, sangat terbuka untuk menjadi tempat belajar yang tak jarang menjadi percontohan bagi PDAM di daerah lain. Pasalnya dengan ada studi banding ini PDAM Tirta Pakuan juga bisa terus belajar dan tidak terlena dengan predikat saat ini.

“Kami disini saling berbagi ilmu. Contohnya menjaga sumber air dengan reboisasi dan biopori hal itu agar air permukaan jadi air resapan sekaligus menjaga debit air tetap terjaga,” terangnya. (fla/hari/pri)