Banner 1

Parah! Pedestrian Belum Bersih dari PKL

BOGOR – Pemkot Bogor terus berbenah menjelang akan diresmikannya fasilitas pedestrian (pejalan kaki) Kebun Raya Bogor (KRB). Sejumlah SKPD dikumpulkan dalam rapat di Paseban Surawisesa Balaikota, Kamis (05/01/2017). Salah satu masalah yang menjadi sorotan Walikota Bogor Bima Arya adalah jalur pedestrian yang belum steril......

Menang di #WeLoveCities, Bogor Dinobatkan Sebagai Kota Paling Dicintai di Seluruh Dunia

BOGOR- BOGOR - Setelah melewati proses panjang, akhirnya Kota Bogor meraih kemenangan di ajang #WeLoveCities dan dinobatkan sebagai kota paling dicintai di seluruh dunia dalam ajang yang digelar World Wide Fund for Nature....

PSB Bogor Sukses Gulung Persima Majalengka

BOGOR - PSB Bogor berhasil meraih poin penuh dalam lanjutan Liga Nusantara 2016. Tidak tanggung-tanggung anak-anak Laskar Pakuan menggulung tim asal Jawa Barat lainnya, Persima Majalengka enam gol tanpa balas....

Hadapi Liga Nusantara, PSB Matangkan Persiapan

BOGOR–Skuat PSB terus mengasah kemampuannya dalam rangka persiapan menghadapi Liga Nusantara (Linus) di Depok pada 8-11 Agustus nanti. Bertempat di Stadion Padjajaran, kemarin tim kebanggaan warga Kota Bogor ini melakoni uji tanding melawan kesebelasan Ciomas....

Mantap! Atasi Pemotor Nekat, Walikota Instruksikan Patroli di Jalur Sepeda Otista

BOGOR – Aksi Mahesa Jenar (13) dan Wildan Pratama Putra (13) yang nekat memalang sepedanya di jalur sepeda Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang dilewati pengguna sepeda motor jelas menampar telak Pemkot Bogor.Walikota Bima Arya bahkan mengaku greget jika melewati Jalan Otista. Jalur yang dibangun khusus untuk sepeda seringkali dikuasai sepeda motor, berbeda dengan.......

Wednesday 31 August 2016

Dirombak Bak Istora Senayan, GOR Pajajaran Bakal Telan 100 M


BOGOR - Tak lama lagi warga Kota Hujan bakal mempunyai stadion sepak bola yang bisa dibanggakan layaknya Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor. Hal itu setelah rencana revitalisasi Gelanggang Olahraga (GOR) Pajajaran Kota Bogor dalam waktu dekat bakal direalisasikan. 

Saat ini, sudah memasuki proses akhir pembuatan detail engineering design (DED). Rencananya, proses lelang dan pembangunan bisa dimulai pada 2017 mendatang. 

Kepala Kantor Pemuda dan Olahraga (Kanpora) Kota Bogor Adi Novan mengatakan, alokasi anggaran revitalisasi sedang diupayakan di Provinsi Jawa Barat (Jabar) sebesar Rp105 miliar dan hanya tinggal menunggu persetujuan DPRD Provinsi Jabar.

"Untuk DED-nya belum dihitung dananya. Sejauh ini anggaran dari pemerintah kota adalah bantuan CSR dari perusahaan, yang nantinya untuk membangun lapangan futsal," ujar Adi saat ekspose DED GOR Pajajaran di Balaikota Bogor, kemarin.

Nantinya, kata dia, akan ada 32 cabang olahraga (cabor) di GOR Pajajaran yang baru. Antara lain ada dua cabor dari BMX dan panjat tebing. "Kami usahakan mengakomodasi semua cabor yang ada, karena di beberapa tempat seperti Istora Senayan, bisa memasukkan semua cabor di satu tempat," jelasnya lagi.

Pun soal desain revitalisasi GOR Pajajaran, Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman menjelaskan, konsep desain dalam model arsitekturnya harus dikombinasikan dengan nuansa Kota Bogor yang lebih menonjol. 

Gerbang GOR Pajajaran pun nantinya akan dibentuk menyerupai Istana Bogor dengan tiang-tiang besar yang menghiasinya. Serta, modifikasi perkantoran yang ada di sekitaran GOR Pajajaran tidak kaku lagi dan mengusung konsep yang organik.

Menurut Usmar, dari desain, ada transisi arsitektur yang diterapkan di proyek revitalisasi GOR Pajajaran. Hal itu, menurutnya, merupakan tantangan bagi konsultan pengawas pembangunan untuk menyelaraskan semuanya.

Usmar juga menambahkan, pengerjaan pembangunan akan dilakukan dua tahap. Pertama, fokus memperbaiki stadion, dan kedua; mengerjakan seluruh kompleks GOR Pajajaran. Dirinya menginginkan, pada 2018 secara keseluruhan pembangunan bisa selesai.

Informasi tambahan, nantinya GOR Pajajaran akan memiliki 6.000 kapasitas tempat duduk untuk stadionoutdoor dan 3.000 tempat duduk untuk kapasitas indoor. "Tribunnya itu nanti tidak memutar, karena akan memakan tempat lagi. Tidak cukup," tutupnya. 

Rencananya, selain akan membangun ulang stadion, GOR Pajajaran juga akan dilengkapi berbagai fasilitas penunjang lainnya, seperti area perkantoran, pusat kuliner dan sekaligus pusat bisnis yang berada di bagian plaza. Tak hanya itu, kompleks Gor juga nantinya akan dilengkapi jogging trackskateboard, dan lapangan softball, basket, voli, bahkan ring tinju yang tentunya jauh lebih representatif.

Sementara konsultan proyek, Alfi Hidayat mengatakan, agar luas kawasan kompleks GOR Pajajaran yang terbatas dapat dioptimalkan, maka nantinya untuk area parkir kendaraan akan ditempatkan di basement.

Dalam presentasinya, Alfi juga memaparkan bahwa nantinya seluruh fasilitas olahraga yang ada akan mengaplikasikan standar nasional maupun internasional. Bukan hanya lapangan atau tempatnya saja, namun juga daya tampungnya. Maka itu, di beberapa bagian akan dibuat bangunan bertingkat danbasement.

"Nantinya Kantor Perpustakaan Daerah akan dipindahkan di lantai dasar istora atau stadion, karena arealnya akan dimanfaatkan untuk plaza. Begitu juga untuk Kantor Pemuda dan Olahraga yang akan ikut dipindahkan, dan nantinya akan menempati lokasi baru bersama peruntukan kantor dan tempat untuk cabang-cabang olahraga di bangunan bertingkat antara 4-5 lantai," paparnya.(ent)

Jelang Hari Raya Idul Adha, Distani Kota Bogor Waspadai Penyakit Hewan Kurban

BOGOR – Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Pertanian (Distani) Kota Bogor  mulai waspada. Salah satu yang dikhawatirkan, hewan kurban mengandung penyakit. Sebab, jika dikonsumsi, akan membayakan kesehatan manusia.
Kepala Distani Kota Bogor  Azrin Syamsudin mengatakan sudah melakukan pemantauan dan pengawasan terkait hewan kurban yang dijual di Kota Hujan. Dia memperkirakan ada kenaikan hewan kurban pada tahun ini.

“Dimana jika pada tahun 2015 ada 1.047 hewan kurban namun di tahun ini, meningkat menjadi 1.200 ekor,” ungkap Azrin.
Angka ini, kata Azrin, diketahui dari Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang diajukan tiap pedagang, sebab 1 SKKH hanya berlaku untuk 1 hewan. Hewan-hewan ini, rata-rata dipasok dari peternak bukan hanya wilayah Bogor, namun juga Cianjur, Sukabumi.

“Selain itu pengawasan kesehatan hewan kurban pun menjadi fokus kami. Adalah melalui pemeriksaan Ante Mortem dan Post Mortem,” cetusnya.
Lebih jelas Azrin mengatakan, ini artinya pemeriksaan dilakukan sebelum dan sesudah hewan kurban dipotong untuk memastikan bahwa daging dikonsumsi dalam keadaan sehat pun terbebas dari cacing maupun penyakit lainnya.
“Hal ini pun kami lakukan pada kambing. Penyakit kuku dan mulut serta anthrax adalah yang paling kami takutkan menimpa hewan kurban,” paparnya.


Sehingga pihaknya, lanjut Azrin tetap memonitor dari mana hewan tersebut didatangkan. Meski begitu, pedagang sedianya sudah semakin mengerti tentang kesehatan dan kesejahteraan hewan. Mereka sudah dari jauh-jauh hari menyiapkan hewan yang dijual agar tenang juga sehat.
“Tahun ini memang ditemukan antara satu atau dua ekor sapi yang kena cacing hati tapi tidak berbahaya. Setelah itu, hatinya pun dibuang,” katanya.

Menurutnya, cuaca yang seringkali hujan tak cukup mempengaruhi kondisi hewan, tergantung kondisi fisik hewan dan gizi yang masuk dari pakannya terlebih biasanya peternak sudah terbiasa menghadapi cuaca ekstrim.
“Inspeksi Mendadak (Sidak) tentu akan dilakukan. Sementara itu, jika ada keluhan atau temuan hewan kurban yang bermasalah, masyarakat bisa menghubungi lewat line telpon atau lewat online tim saya akan segera datang,” tandasnya.(ent)

Warga Kabupaten Bogor Harus Sabar Punya E-KTP


BOGOR – Masyarakat Kabupaten Bogor harus lebih bersabar lagi untuk mempunyai e-KTP. Meski sudah banyak dilakukan perekaman data, namun kendala di lapangan selalu ada error system maupun kekurangan blangko.
Seperti di Kecamatan Leuwiliang, kemarin. Dari total 86.068 jiwa yang wajib memiliki e-KTP, kini tinggal 19.912 orang yang belum memiliki.
Sedangkan jumlah perekaman mencapai 66.156 orang. Jumlah penduduk di Kecamatan Leuwiliang ada 125.394 jiwa.

Namun, berbagai kendala sering bermunculan ketika warga akan membuat e-KTP. Seperti mesin bermasalah, finger print tidak terbaca  maupun sering ditemui data ganda.
Seketaris Kecamatan (Sekcam) Leuwiliang, Ivan Pramudia mengatakan, bahwa masalah pembuatan e-KTP ada pada keterlambatan percetakan.
Pasalnya, blangko yang diterima Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor dari Dirjen Administrasi Kependudukan (Adminduk) RI selalu kosong.

“Ada keterlambatan percetakan. Namun, masyarakat sebenarnya tidak perlu risau, karena bisa memakai kartu sementara dan status hukumnya pun sama sampai menunggu e-KTP selesai,” ujarnya kepada, Senin (29/08/2016).
Meski begitu, sambungnya, masih ditemukan penolakan KTP sementara di lapangan. Seperti lembaga perbankan misalnya. Padahal, statusnya secara hukum sama dengan e-KTP. Sebab, dikeluarkan oleh pemerintah.

“Sebenarnya tidak harus ada penolakan, karena sudah diatur  dalam Undang – undang Nomor 24  Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor  23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Mendagri sudah menerbitkan surat edaran. Artinya, kewenangan (KTP sementara) ada pada pemerintah pusat,” pungkasnya.(ent)

Wow! Ternyata Ada 414 Titik Jalan yang Rusak di Kabupaten Bogor

BOGOR – Kini sudah bukan rahasia publik lagi kalau di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ada banyak sekali jalan yang rusak. Sampai-sampai, warga “terpaksa” harus menggugat Bupati Bogor, Nurhayanti karena dianggap tidak becus dalam mengatasi jalan rusak ini.
Kabupaten Bogor pun kini dijuluki sebagai “kota jalan rusak”. Alasannya demikian, banyaknya titik ruas jalan yang rusak.

Dari data Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Bogor, sedianya total jalan rusa di Bumi Tegar Beriman itu yaitu 435,7 kilometer dari total 1,748 kilometer.
“Total jalan yang dimiliki Kabupaten Bogor yang mengalami kerusakan mencapai saat ini adalah 435,7 kilometer dari 1,748 kilo meter,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Edi Wardhani kepada Pojokjabar.id, Selasa (30/8/2016).

Edi menuturkan, memang dari data tersebut sebagian besar adalah dalam kondisi mulus atau layak lintas. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri kalau jalan yang rusak juga sangat banyak.
Edi mengtakan, dinas yang dipimpinya itu akan tetap berusaha untuk memperbaiki semua ruas jalan rusak yang ada di kabupaten Bogor.

“Dan dari data kami juga, ada 414 titik ruas jalan yang memang akan selalu dirawat dan dipelihara. Oleh karena itu, kita akan terus bekerja” imbuhnya.
Sementara itu, data tahun 2016 Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor mendapatkan porsi anggaran yang cukup besar dari ABPD yakni sekitar Rp 600 miliar dan Rp 98, 3 miliar yang diantaranya dialokasikan untuk anggaran perawatan dan pemeliharaan jalan di 414 titk ruas jalan.(ent)

Peduli, Polsek Nanggung Kabupaten Bogor Kumpulkan Receh Demi Jompo dan Yatim

BOGOR – Kepolisian Sektor (Polsek) Nanggung memiliki program unik. Yakni  ‘Receh Peduli Jompo dan Yatim’. Ini sudah berlangsung sejak tujuh bulan lalu, dan dananya pun berasal dari hasil pengumpulan para anggota kepolisian.
Kapolsek Nanggung, AKP Doddy Rosjadi mengatakan,  bahwa program ini bertujuan untuk membantu para jompo dan yatim di wilayah hukumnya. Setiap Kamis, anggota diminta bersedekah yang ditaruh di dalam toples.
“Jika dana sudah terkumpul, kami langsung membagikan kepada jompo maupun yatim di wilayah Nanggung,” ujarnya  kepada, Senin (29/08/2016).

Ia berharap dengan program ini, minimal bisa sedikit membantu para jompo dan anak yatim.  Meskipun tidak terlalu besar, namun kegiatan yang dilakukan murni untuk meringankan penderitaan sesama.
“Dana yang terkumpul kami belikan beras. Selanjutnya, dibagikan langsung oleh Bhabinkamtibmas ke  masing – masing desa. Harapannya, semoga bermanfaat apa yang kami lakukan kepada mereka,”harapnya.

Sementara itu, Indri (36), warga kampung Hambaro RT 03/01, Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung merasa terbantu dengan program receh peduli yang dilakukan oleh Polsek Nanggung. Minimal, pemberian ini bisa meringankan bebannya yang sangat membutuhkan uang.
“Saya pribadi cukup senang masih ada anggota kepolisian yang peduli terhadap warga yang membutuhkan. Semoga ke depan program ini bisa terus berjalan,” singkatnya.(ent)

Sekarang, Kabupaten Bogor Mulai Kesohor Sebagai “Kota Jalan Rusak”

BOGOR – Kabupaten Bogor kini mulai kesohor sebagai daerah di Jawa Barat yang memiliki ratusan titik jalan rusak, sehingga dijuluki “kota jalan rusak”. Yang terparah adalah di wilayah Bojong Gede.
Wilayah lainnya, seperti yang ada di wilayah Kecamatan Kemang dan Rancabungur. Tak ayal, warga yang daerahnya mengalammi jalan rusak mengeluhkan hal ini ke Pemerintah Kabupaten Bogor dan dinas terkait.
 
Pasalnya dalam APBD selalu tercantum alokasi anggaran khusus untuk perawatan dan pemeliharaan jalan. Dari pantauan di lapangan, infrastruktur jalan di dua wilayah tersebut terkesan dibiarkan saja oleh pemerintah sehingga rusak dan berlubang besar.
“Padahal kita tahu, tiap tahunnya jalan ini mendapatkan alokasi anggaran untuk perawatan dan pemeliharaan,” kata Firmansyah, warga Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Selasa (30/8/2016).

Di tengah badan jalan tersebut banyak tampak lubang-lubang yang mengakibatkan para pengendara motor selalu terjatuh akibat kondisi tersebut.
Sekretaris Desa Pabuaran, Zainal Abidin mengatakan, gara-gara jalan rusak di wilayahnya itu pemerintah desa jadi sasaran amarah warga karena dituding tidak memperjuangkan aspirasi masyarakat.

“Pemerintah desa telah berupaya meminta kepada UPT Jalan dan Jembatan wilayah Parung untuk memperbaiki jalan jalan rusak di daerah tersebut,” kata Zainal.
Warga dan pemerintah desa pun sedang menungu realisasi dari berbagai permintaan yang telah diajukan kepada Pemerintah Kabupaten Bogor dan Dinas Bina Marga dan Pengairan.(ent)

Saturday 27 August 2016

Alhamdulillah, Jalan Pahlawan Kabupaten Bogor Bakal Mulus Lagi

BOGOR – Kerusakan jalan Pahlawan, Desa Karang Asem Barat- Ka¬rang Asem Timur, Kecamatan Ci¬teureup bakalan mulus. Jalan tersebut dalam waktu dekat akan diperbaiki.
“ Pelaksana proyek sudah mengantongi SPMK (surat perintah mulai kerja), tinggal bekerja saja,”kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan wilayah Ci¬leungsi Bondan Triyana seperti dikutip Metropolitan.

Rencananya, pekerjaan akan dimulai minggu keempat Agustus ini. Sementara, saat ini tim penga¬was, konsultan pengawas dan perwakilan dari UPT Jalan dan Jembatan wilayah Cileungsi se¬dang melakukan survei lokasi.
“Walaupun ada konsultan peng¬awas, tim UPT juga akan ikut memantau agar pekerjaan se¬suai bestek yang tertera dalam gambar dan RAB,” imbuhnya.
Perbaikian, menurut Bondan, akan dilakukan sepanjang 1,3 kilometer yang ter¬bagi dalam dua titik. Pertama dari Sta 2.400 + 3.300 dan kedua Sta 3.300 + Sta 3.500, dan rampung sebelum akhir 2016.(ent)

Dewan Akui Ada Intervensi Penyewaan Stadion Pakansari Bogor

BOGOR – Sengkarut sewa menyewa Stadion Pakansari, mulai terkuak. Pemerintah Kabupaten Bogor akhirnya mengaku jika aktivitas sejumlah pertandingan bola terpaksa dilakukan lantaran adanya intervensi dari sejumlah pihak.
Makanya, Pemkab Bogor memberi izin pertandingan komersil. Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Ruhendi menjelaskan, penggunaan Stadion Pakansari dalam beberapa pertandingan untuk menjaga harminisasi.

Sebab, ada beberapa intansi yang memohon penyewaan stadion, meski akhirnya tidak jadi dan terakhir digunakan PS TNI versus Persib Bandung.
“Sebetulnya kami menghormati bupati, saya persilahkan bupati untuk tetap melakukan komunikasi,” ujarnya, Kamis (25/08/2016).
Apalagi, pertandingan yang dilakukan sifatnya sejenis persahabatan. Dan yang memohon Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Panglima TNI.

“Disisi lain gubernur menelpon bupati. Nah, jika dilarang kita juga sadar kalau Pakansari ada bantuan gubernur,” ucapnya.
Meski demikian, dia mendesak Pemerintah Kabupaten Bogor secepatnya membuat aturan terlebih dahulu, baik itu Perbup maupun Perda. “Saya berharap secepatnya dibereskan, nanti kita lihat aturanya,” tuturnya.
Desakan itu, kata dia, bukan tanpa alasan. Sebab, pemeliharaan stadion wajib dilakukan seperti listrik, kebesihan, juga termasuk harus ada pengelolaannya.
“Kami buat payung hukum dulu,” tuturnya.

Dia menilai jika nanti Stadion Pakansari dikelola dinas sepertinya tidak akan mampu. Jika diserahkan kepada pihak ketiga, maka harus saling menguntungkan. Terutama perawatan fasilitas dan pendapatan harus masuk dalam kas daerah.
Ade juga menyadari jika pendapatan dari beberapa pertandingan belum bisa masuk kas daerah selama payung hukumnya belum rampung.
“Secara otomatis tidak bisa diterima,” tuturnya.

Sehingga pihaknya hanya menekankan agar dapat menjaga kebersihan dan kewajiban pembayaran listrik.
“Tidak meminta berlebihan. Terkecuali jika sudah ada aturanya,” ujarnya.
Hanya saja, posisinya sama jika DPRD Kabupaten Bogor hendak melakukan pertandingan, itu juga bisa disamakan dengan persahabatan. Sedangkan penarikan karcis setiap pertandingan, Ade mangku belum tahu dananya masuk kemana.
“Saya belum dapat laporan. Sebetulnya ada dana lebih dari kebesihan dan lain-lain, itu selalu berkordinasi dengan Dispora. Jika ada uang yang belum disetor nanti tinggal disetorkan saja,” terangnya.

Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik, Yusfitriadi menjelaskan, semua kesalahan sewa menyewa stadion bisa saja dimanfaatkan.
“Bisa saja ada deal secara personal,” cetusnya.
“Kalau belum ada dasar hukumnya, belum bisa masuk  kas daerah. Jika ada transaksi tanpa berlandaskan aturan, maka kemudian masuk dalam transaksi mencurigakan,” tandasnya.(ent)

Rawan Ambrol, Janji Perbaikan Sekolah oleh Bupati Bogor Tak Ditepati

BOGOR – Untuk menuju Kabupaten Bogor termaju, sektor  pendidikan masih belum terlihat layak sebagai pencirinya. Seperti SDN 01 Gunungsindur, hingga kini belum tersentuh perbaikan.
Pengawas Pembina SDN 01 Gunungsindur, Prawira Wijaya mengatakan, sejumlah ruangan ambrol pada bagian atap. Pemkab Bogor pun telah mengetahuinya, namun hingga kini belum ada tindakan.

“Perbaikan sudah pernah dijanjikan oleh Bupati Bogor Nurhayanti, saat Rebo Keliling (Boling) di Kecamatan Gunungsindur. Tapi sampai sekarang belum juga ada tindakan nyata,” ujarnya, Kamis (25/08/2016).
Diakui Prawira, bangunan sekolah yang memiliki 12 rombongan belajar (Rombel) ini, telah lama tidak mendapat bantuan rehabilitasi. Hingga akhirnya dibiarkan begitu saja.

“Bangunan dari tahun 2000 belum pernah ada perbaikan. Ada 335 murid yang terancam keselamatannya, karena beberapa plafon sudah ambrol. Sementara tiang bangunan sudah mulai keropos di ruang kelas IV,V dan VI serta ruang kantor,” paparnya.
Keluhan itu pun terlontar dari siswi kelas IV A, Retno. Selain ketidaknyamanan, ia juga takut plafon atap rubuh.
“Kalau hujan pada bocor. Saya takut juga genteng jatuh,” ungkapnya.(ent)

Bandar Togel Jaringan Singapura Akhirnya Berhasil Diringkus di Bogor

BOGOR – Polsek Babakanmadang, mengamankan dua bandar judi togel. Keduanya diringkus di pol truk air Taraktak, Desa Citaringgul, Kecamatan Babakanmadang, Kamis (25/08/2016).
Kapolsek Babakanmadang, Kompol Tri Suhartanto menjelaskan, dua bandar judi togel yang diamankan yakni MN (43) dan AP (24). Dari pengakuanya, mereka berdua merupakan jaringan Singapura.

Penangkapan pelaku berawal dari informasi warga melalui saluran telpon kepada petugas. Atas dasar itu, petugas melakukan pengintaian dan mengarah ke tempat yang dimaksud.
“Saat itu ada sekelompok orang sedang berkumpul dan dilakukan penangkapan terhadap kedua pelaku,” ujarnya, Kamis (25/08/2016).

Ia menambahkan, keduanya langsung diamankan dan dibawa ke Polsek, untuk dimintai keterangan. Menurutnya, saat petugas melakukan penggerebekan, pelaku sedang melakukan transaksi jual beli nomor kode buntut.(ent)

Yang Mau Perpanjang SIM Keliling Bogor Disini Tempatnya

BOGOR – Warga Kota Bogor khususnya yang ingin memperpanjang SIM A dan C. Silahkan datang ke Pasar Bogor Jalan Suryakancana (seberang Toko BATA) mulai pukul 09.00 hingga selesai, hari ini Sabtu (27/08/2016), dan Sabtu malam di Pos Polisi 1A Terminal Baranangsiang Pukul 17.00 hingga selesai.
Sedangan untuk Kabupaten Bogor pada malam hari di Kantor Laka Cibinong mulai pukul 16.00 hingga selesai, hari ini Sabtu (27/08/2016).

Bagi pemohon perpanjang SIM yang memanfaatkan mobil SIM Keliling sebaiknya membawa semua persyaratan. Di antaranya membawa SIM asli yang diterbitkan Satlantas Polres Bogor yang masa berlakunya habis pada tahun ini.
Selain itu, pemohon membawa identitas diri berupa kartu tanda penduduk (KTP) yang dikeluarkan Pemerintah Kota atau Kabupaten Bogor.
Pelayanan mobil SIM Keliling dikhususkan perpanjangan SIM A dan SIM C. Sedangkan untuk SIM golongan lainnya dilakukan di Mapolres Bogor.(ent)

Keberadaan Puluhan THM di Kabupaten Bogor Ini Bakal Dibongkar Akhir Bulan

BOGOR – Keberadaan puluhan tempat hiburan malam (THM)  di Gang Sandiwara, Kecamatan Kemang, kini tinggal menghitung hari untuk dieksekusi pembokaran. Kemarin, surat peringatan (SP) II telah dilayangkan oleh Satpol PP Kabupaten Bogor.
“Sudah kita berikan kepada 23 unit bangunan liar serta THM, agar pemiliknya membongkar sendiri. Dan dalam waktu tiga hari ke depan kami lanjutkan SP III. Akhir bulan Agustus ini, langsung bongkar paksa,” tegas Kabid Riksa Satpol PP Kabupaten Bogor, Agus Ridho, Kamis (25/08/2016).

ia menyebutkan, peringatan SP II kepada puluhan bangunan liar yang berada di Blok Empang dan Blok Kiray Desa Kemang, serta Blok Yuli Desa Pondok Udik itu merupakan tahap pembongkaran jilid dua.
“Pembongkaran ini lanjutan dari tahap sebelumnya. Dan seharusnya sudah tidak ada operasianal lagi dari THM tersebut. Jika pada bangunan yang sebelumnya telah dibongkar dibangun kembali, kita akan ratakan semuanya,” katanya.

Sementara Camat Kemang, Wahyu Hadi Setiono mengatakan, turunnya SP II terhadap puluhan unit bangli dan THM, merupakan bukti keseriusan Pemkab Bogor dalam upaya pelaksanaan program pemberantasn penyakit masyarakat.
“Secara prinsip, apapun kegiatan atau tempat kegiatan yang melanggar Perda pasti akan ditertibkan. Apalagi jika kegiatan tersebut menimbulkan gangguan kamtibmas,” pungkasnya.(ent)

Dibekukannya DAU, Ketua DPRD Kabupaten Bogor: PNS Jangan Khawatir


BOGOR – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi, meminta seluruh PNS di lingkungan Pemkab Bogor tidak khawatir dengan penundaan DAU dari pusat. Dirinya meyakini Pemkab Bogor sedang berupaya mencari solusi terkait penundaan DAU sebesar Rp834 miliar.
“DAU yang ditransfer dari pusat juga banyak yang tidak terserap. Tak jarang jika ada kesalahan nomenklaturnya sehingga tak terkejar waktunya. Bantuan pusat juga kerap ada yang salah kode rekening sehingga menyebabkan keterlambatan transfer. Banyak indikasi yang mempengaruhi itu,” kata dia.

Untuk itu, kata dia, dengan adanya evaluasi yang dilakukan Kemenkeu, ia menilai lebih kepada koreksi agar daerah memiliki kesiapan. Belum lagi dengan adanya UU 23 tahun 2014 dan PP nomor 16 tahun 2016, terkait dengan perubahan SOTK.
“Walaupun berat tetapi akan lebih baik,” ucapnya.
Sedangkan untuk kebutuhan belanja pegawai sendiri akan dilihat posisinya secara bijak dan melihat regulasi tatakelola pemerintah. Dimana setiap tanggung jawab pekerjaan tidak bisa disama-ratakan.

“Bobot kerja satu dinas saya jujur terkadang ada yang diluar jam kerja yang harus dibereskan,” kata Ade.
Tak hanya itu, DAU juga kerap sebagai penyumbang dana yang tak serap seperti yang disalurkan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Itu lantaran ada kesalahan nomenklatur peruntukan, sehingga sengaja dikembalikan ke pusat.
“Akan tetapi terkadang pusat tidak mau menerima karena khawatir menjadi silpa dipusat, itu salah satu permaslahan,” ujar dia.

Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Adang Suptandar mengatakan, penundaan DAU berdasarkan perkiraan kapasitas fiskal, kebutuhan belanja, dan posisi saldo kas di daerah pada akhir Juni 2016.
“Sehingga artinya, pemerintah pusat menilai secara keuangan masih mampu, tanpa adanya DAU pada September ini. Strateginya percepatan saja, agar semua program dan kegiatan terlaksana dan akan berdampak kepada serapan APBD. Dan untuk belanja pegawai dipastikan tidak akan terganggu karena sudah kami anitisipasi,” tukasnya.(ent)

Ketersediaan Blanko Masih Menjadi Kendala Pembuatan E-KTP di Kabupaten Bogor

BOGOR – Kasi Administrasi Kependudukan pada Disdukcapil Kabupaten Bogor, Budi Badarutaman, menambahkan, di Kabupaten Bogor rata-rata per pekan ada 2.000 sampai 3.000 pemohon KTP-elektonik. Tetapi, ketersediaan blanko masih sangat terbatas.
Belakangan ini, Pemkab Bogor hanya kebagian jatah sebesar 500 keping saja dalam satu kali pengiriman. Padahal pengajuan blanko mencapai 40 ribu.
“Beberapa waktu lalu kita dapatkan 1.500 keping dan pernah ada 4.000 blanko. Untuk yang baru datang, tentu akan langsung dicetak dan didistribusikan,” imbuhnya.

Budi sendiri mengakui jika langkanya blanko untuk mencetak KTP-elektonik sudah berlangsung selama tiga bulan. Padahal, jika berbicara normal sebenarnya seminggu sudah bisa diselesaikan.
“Apalagi jika normal, setiap minggu biasanya Kabupaten Bogor mengajukan blanko mencapai 10 ribu keping,” akunya.
Sebagai solusi, untuk sementara waktu pihaknya mengeluarkan surat keterangan bagi warga yang telah merekam data. Surat itu nantinya berfungsi sebagai pengganti KTP-elektonik sementara.

“Jumlah 40 ribu itu bisa saja ada perubahan elemen data atau pengajuan baru. Sedangkan untuk target program nasional 2012, ada juga yang belum tercetak sebanyak 39.951 keping KTP-elektronik,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kependudukan pada Disdukcapil Kabupaten Bogor, Dadan Dharmatin mengatakan pihaknya masih menunggu surat edaran Kemendagri terkait penonaktifan status kependudukan bagi warga yang belum melakukan perekaman KTP-elektronik.

Sebelum surat itu diterima, Disdukcapil kini tengah menyiapkan strategi perekaman massal.
“Kemarin juga kami lakukan di sejumlah desa di Kecamatan Nanggung,” kata dia. Program ini akan berlanjut di Kelurahan Tengah, Sukahati dan Pakansari, Kecamatan Cibinong.

Namun Kasi Administrasi Kependudukan pada Disdukcapil Kabupaten Bogor, Endah Handayani menjelaskan, informasi mengenai batas akhir perekaman masih simpang siur. Terutama penonaktifan status kependudukan.
“Yang ada di wilayah, kita harus menenangkan masyarakat, kita belum tahu penyataan dari Pak Dirjen, tetapi kita harus konsultasi dengan Kementerian yang dimaksud seperti apa. Jangan sampai kita mengartikan statement Pak Dirjen salah,” jelasnya.(ent)

Friday 26 August 2016

Sempat Krisis Blanko, SIM Sudah Bisa Diambil di Polres Bogor


BOGOR – Setelah sempat krisis blanko surat izin mengemudi (SIM) di Polres Bogor. Akhirnya, kini sudah kembali normal. Hal itu ditegaskan Baur SIM Polres Bogor, Aiptu Jemakir.
Menurut dia, awalnya Korlantas memprediksikan blanko SIM bisa aman di bulan Oktober. Namun, kata dia, kini sudah tersedia. Bahkan, Polres Bogor menjadi prioritas.

“Pemohon yang dari tanggal 18 Juli sampai dengan 2 Agustus masih ada yang belum tercetak, namun sudah melakukan perekamam dan diberikan surat sementara sebagai pengganti. Semua, sekarang itu sudah tercetak dan tinggal menunggu pengambilan,” ungkapnya, Rabu (24/08/2016).

Sejak dua minggu lalu, blanko tersebut sudah didistribusikan ke Polres Bogor. Jemakir mengimbau, untuk masyarakat yang sudah melakukan perekaman bisa mengambil fisik SIM di Polres Bogor.
“Ditunggu sampai pukul 17:00, kami ingin secepatnya diambil karena itu merupakan sebuah hutang yang harus dibayarkan,” pungkasnya.(ent)

Tak Ada Biaya Berobat, Bocah di Kabupaten Bogor Ini Hanya Bisa Menahan Sakit

BOGOR – Fitriani (10), warga Kampung Bolang RT 03/05, Desa Tajur, setiap hari hanya bisa menahan rasa sakit di perutnya. Bocah dari pasangan Acang (41), dan Idah (42), ini menderita gangguan di bagian anusnya yang membuatnya sulit buang air secara normal.
Sementara, kondisi ekonomi orangtuanya tidak memungkinkan membawa Fitria untuk berobat. Menurut Idah, ibu Fitria, anaknya sudah tidak menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, karena tidak memiliki biaya.

“ Dulu rutin ke RSCM. Sudah ada dua bulan tidak cek,” ucapnya sambil meneteskan airmata.
Menurutnya, Fitriani sudah lebih dari seminggu tidak buang air besar. Sejak itu, perutnya kerap kali sakit dan kembung. Padahal, Fitriani sudah pernag menjalani operasi pembuatan lubang anus di RSCM.
“ Enggak tahu kenapa, padahal sudah dioperasi tapi enggak bisa biang air besar,” katanya.
Ia juga menuturkan, Fitriani sering mengeluhkan rasa sakit di perutnya dan tidak jarang ia menangis.

“Suami dan saya cuma buruh tani. Enggak adada uang untuk lanjutin. Sempat terkumpul belasan juta. Tapi sudah habis buat ongkos bolak-balik ke RSCM,” pungkasnya.
Mendengar derita yang dialami Fitriani, Kaur Program Desa Tajur, Revalino Dalizar  berjanji akan mengupayakan dana bantuan untuk warganya itu. Menurutnya, dana bantuan  untuk Fitriani bisa diusahakan dari Dinas Sosial.
“Saya akan buat surat pengajuan dan berkoordinasi dengan kecamatan,” tandasnya.(ent)

Akhirnya… Polres Bogor Berhasil Amankan Mahasiswa Bandar Inex

BOGOR – Seorang mahasiswa, Andi Wibowo (26) ditangkap Satuan Narkoba Polres Bogor. Dari tangan pelaku, disita barang bukti 16 bungkus plastik bening berisikan sabu dengan berat 100,89 gram dan 7 bungkus plastik berisikan 622 butir inex warna biru.
Penangkapan Andi, didapat dari keterangan Ramfrika (33) warga RT07/06, Desa Limusnuggal Kecamatan Cileungsi yang kedapatan memiliki 1 gram sabu-sabu di kantong celananya.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Yusri Yunus mengungkapkan, keduanya ditangkap pada Rabu (24/8/2016) pukul 03.15. Penangkapan berawal saat polisi mengintai dan membekuk Ramfrika.
“Penyelidikan ini berawal dari info masyarakat. Setelah diinterogasi, Ramfrika mengatakan bahwa sabu-sabu yang dimilikinya didapatkan dari Andi,” papar Yusri.

Kemudian, kata Yusri, Andi pun mengaku mendapatkan barang tersebut dari seseorang berinisial A yang tinggal di Medan. Hingga kini, polisi masih mengembangkan hasil penangkapan tersebut.
“Dua orang tersangka masih menjalani pemeriksaan. Diduga keduanya merupakan jaringan penjualan lintas daerah yang memperjualbelikan narkoba bukan hanya di Bogor, namun Jakarta juga Depok,” katanya.
Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 114 Ayat 1 sub Pasal 112 Ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara atau seumur hidup.(ent)

Astaga… Karyawan di Kabupaten Bogor Tewas di Mesin Pencacah

BOGOR – Kecelakaan kerja terjadi di pabrik pencacah botol PT. Unggul karya Semesta (UKS),  jalan raya Wanaherang, Kecamatan Gunungputri, belum lama ini.
Seorang karyawan, bernama Ahmad (29), warga Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi tewas setelah masih ke dalam mesin pencacah botol. Peristiwa mengerikan ini terjadi pada Rabu (17/8/2016).

Menurut Eka, salah satu teman korban, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10:00. Korban mengalami kecelakaan kerja saat akan mengambil sarung tangannya yang terlepas dan masuk ke dalam mesin pencacah.
“ Korban malah tertarik mesin yang lagi muter,” kata dia.
Melihat kejadian itu, beberapa teman korban langsung menghentikan mesin pencacah. Karyawan lainnya berusaha menyelamatkan korban dengan mengevakuasi korban dari mesin pencacah.

Namun, upaya karyawan mengalami kendala lantaran dada korban terjepit bagian mesin. Evakuasi berlangsung cukup lama.
“ Korba baru satu tahun bekerja, dan dikenal sebagai orang yang sering melawak,” ucapnya.
Kapolsek Gunungputri, AKP Niih Hadiwijaya membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, korban tewas murni akibat kecelakaan kerja.
“Pihak keluarga korban dan perusahaan juga sudah membuat risalah perdamaian. ” ujarnya.

Terpisah HRD Ligo Group induk PT UKS, Miad Mulyadi membenarkan kecelakaan kerja yang menewaskan salah satu karyawannya. Menurut dia, perusahaan sudah mengedalankan K3 (keselamatan, kesehatan kerja).
“Untuk SOP sebenarnya sudah sangat baik. Hanya memang, musibah setiap saja bisa datang,” kata Miad saat dihubungi.

Paska kejadian itu, perusahaan juga sudah memberikan santunan kepada keluarga korban. Miad menegaskan, seluruh karyawannya mengedepankan K3 saat bekerja.
“ Tanpa kewaspadaan, alat safety tak akan berpengaruh banyak,” tuturnya.(ent)

Kopel Indonesia: DPRD Kota Bogor Terlalu Obral Janji

BOGOR – Dua tahun kinerja DPRD Kota Bogor, nyatanya masih menuai banyak kritikan. Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia menilai, DPRD Kota Bogor masih sangat lemah dalam pengawasan. Terutama pengawasan pada pelaksanaan anggaran.
Direktur Kopel Indonesia, Syamsuddin Alimsyah mengatakan, DPRD Kota Bogor lemah dalam fungsi control budgeting. Menurutnya, tren dua tahun ke belakang soal serapan anggaran, Kota Bogor menjadi yang terendah.

“Di satu sisi, saat pembahasan APBD itu kan mengaku defisit, padahal ketika ada duit tidak mau dihabiskan. DPRD itu memiliki agenda evaluasi yang dilakukan secara berkala di komisi-komisi. Seharusnya itu bisa menjadi warning, bukan nanti ke depannya tidak ingin disalahkan,” bebernya pada Rabu (24/08/2016).

Undang–undang Nomor 23 Tahun 2014 pun sudah menegaskan, DPRD murni bagian dari unsur penyelenggara pemerintah daerah. Suksesnya pemerintah daerah menuju rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) juga merupakan kontribusi DPRD.
“Sebaliknya, kegagalan eksekutif juga kontribusi dari DPRD,” bebernya.
Pada posisi implementasi anggaran saja, serapannya rendah. Belum lagi adanya kebocoran-kebocoran soal tender yang bermasalah dalam pembangunan di Kota Bogor.

DPRD bukan lagi sebagai pengawasan teknis untuk mengubah hasil tender, tetapi harusnya melakukan rapat kerja dengan unit layanan pengadaan (ULP) untuk mengecek sisi kebenaran bagaimana seharusnya proses pengadaan.
“Karena ini kan sudah sistem, tapi faktanya masih banyak keluhan publik. Hanya saja, harus dipahami bahwa selama ini DPRD Kota Bogor ada satu hal yang tidak bisa dijawab karena banyaknya janji dan tindakan yang berakhir tidak baik,” cetusnya.

Seperti contoh, hak interpelasi yang dilakukan DPRD Kota Bogor tahun lalu, termasuk soal kasus lahan Pasar Jambu Dua milik Angkahong.
Akhirnya, hak interpelasi tersebut buntu di tengah jalan dan hak penyidikan yang dilakukan DPRD Kota Bogor saat pembentukan pansus pengadaan barang dan jasa juga menghilang begitu saja.
“Kemudian hilang di peredaran. Akhirnya, publik akan melihat bahwa DPRD Kota Bogor sedang berada dalam ranah yang tidak serius. Melempar isu, mengagendakan sesuatu, tapi kemudian penyelesaian akhirnya tidak ada,” tandasnya.

Sebelumnya, memasuki dua tahun masa kerja DPRD, tercatat masih banyak tugas yang belum tuntas. Misalnya, sepanjang tahun 2015, dari 20 rancangan peraturan daerah (Raperda), hanya 16 yang terealisasi menjadi perda.
Artinya, ada 4 PR perda yang harus dituntaskan tahun ini ditambah 22 raperda yang diusulkan tahun ini.(ent)

Parah! Pengusaha Galian di Bogor Aniaya Pengusaha Lainnya

BOGOR – Seorang pengusaha galian, Ayi Mubarok (44), jadi korban penganiayaan, Kamis (25/08/2016). Ayi dianiaya oleh sesame pengusaha galian, bernama Bondan.
Penganiayaan ini terjadi di depan pintu Tol Cikeas-Nagrak, Kampung Kadupungur, Desa Cikeas Udik sekitar pukul 10:30.

Saat itu Ayi berniat berdialog dengan pelaku terkait perselisihan keduanya. Pelaku, menuding Ayi menjadi penyebab usahanya merugi.
Namun, belum sempat berdialog, pelaku melayangkan bogem mentak ke pinggang dan paha Ayi.
“ Ia menuduh saya turunkan harga jual tanah. Jadi buat ia rugi. Harusnya urusan bisnis dibicakan tidak main fisik seperti ini,” kata korban.

Tidak terima, Ayi korban melaporkan pelaku ke Mapolsek Gunungputri.
Kapolsek Gunungputri AKP Niih Hadiwijaya menuturkan jika pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus tersebut. Pihaknya akan secepatnya memanggil terlapor untu dimintai keterangan.
“Kami sudah terima laporannnya. Pasti segera akan kami selidiki,” pungkas Niih.(ent)

Thursday 25 August 2016

Anggaran Gaji PNS Berantakan, Walikota dan Bupati Bogor Dibuat Repot!

BOGOR – Pembekuan DAU sebesar Rp347,24 miliar bagi Pemkab Bogor, dan Rp87,572 miliar untuk Pemkot Bogor menjadi pukulan telak. Apalagi kondisi keuangan dua daerah bertetangga ini sedang seret. Gaji 25 ribu lebih PNS Bogor pun terancam tak cair.
Terlebih jika program lain yang memakai DAU sudah berjalan lebih dulu. Kabar tertundanya pembayaran gaji PNS pun menyeruak di kalangan abdi negara.

Bahkan isu yang beredar, sejumlah pemda di provinsi yang terkena pembekuan DAU sampai harus memotong tunjangan PNS. Atau setidaknya menunda pembayaran gaji hingga pemda mendapat dana talangan.
Berdasarkan data Dinas Pengelolaan Keuangan Barang Daerah (DPKBD) Kabupaten Bogor, total DAU yang diterima Pemkab Bogor tahun 2016 sebesar Rp1,97 triliun. Mayoritas DAU tersebut digunakan untuk tunjangan dan gaji pegawai.

“Harusnya uang (DAU,red) itu dibayarkan untuk gaji PNS dan tunjangan serta ada belanja lainnya yang diambil dari DAU,” keluh Kepala DPKB Kabupaten Bogor Rustandi.
Namun dia mengaku masih menghitung semua alternatif agar PNS pemkab tetap gajian, meski DAU tidak dicairkan selama empat bulan. Salah satu opsi yang direncanakan yakni melalui dana kelebihan pendapatan yang diperoleh dari pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan dan pendapatan daerah sah lainnya.

Dari data yang ada, dana kelebihan pendapatan tahun 2016 hanya sebesar Rp248.44 miliar. Artinya masih ada kekurangan sekitar Rp98,8 miliar untuk menggantikan DAU yang gagal cair tahun ini. Tapi dia enggan memaparkan lebih detil persentase duit DAU bakal para PNS gajian.
Di sisi lain, Rustandi juga sudah menyiapkan opsi tambahan yakni dengan memanfaatkan dana cadangan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bisa digunakan untuk menutup kekurangan tersebut.
“Sebenarnya dana itu (DAU-red) itu nantinya juga akan cair di tahun berikutnya. Itu jadi piutang pusat ke daerah,”terangnya.

Alokasi DAU Kabupaten Bogor dalam satu bulan tercatat sebesar Rp86,81 miliar. Sehingga jika DAU kabupaten dibekukan selama empat bulan, maka Pemerintah Kabupaten Bogor harus merelakan duit sebanyak Rp347,24 miliar, tidak disetorkan ke kas daerah oleh pemerintah pusat tahun ini.
Soal ini, Bupati Bogor Nurhayanti, mengaku sudah memerintahkan sekretaris daerah (sekda) agar segera melakukan evaluasi besar-besaran ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang serapannya rendah.
“Kita akan terus mendorong bagaimana percepatan untuk penyerapan dana itu. Sudah tiga hari ini, pak sekda telah melakukan evaluasi berturut-turut,” ujar Nurhayanti kepada Radar Bogor, usai melaksanakan Saba Desa di Kecamatan Ciseeng, Rabu (24/08/2016).

Menurut dia, indikasi rendahnya serapan serta mandeknya anggaran pemerintah pusat itu, disebabkan oleh sejumlah program belanja modal di Kabupaten Bogor yang tidak berjalan.
Yanti-biasa-Nurhayanti-disapa pun sedangn memutar otak agar penghentian DAU tidak menganggu belanja pegawai dan belanja modal.
“Jika dari sisi belanja modal kondisinya seperti itu, kita mendorong dari sisi belanja lainnya. Kan belanja langsung itu, ada belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta berlanja modal. Saya juga tidak mau kehilangan dana Rp347,24 miliar,” tukasnya.

Penyetopan DAU menurut Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor Hendarayana harus disikapi bijak oleh pemkab. Terlebih lagi  DAU banyak diperuntukan untuk belanja gaji dan tunjangan pegawai.
“Pemkab harus mengambil tindakan tegas menghadapai ini, dan harus mencari cara untuk mengatasi permasalah ini,” jelasnya.
Selain itu kata dia,  pemkab juga harus memikirkan opsi dana talangan untuk menutupi DAU yang dibekukan pemerintah pusat. Karena dalam pembahasan Kebijakan Umum Perubahan APBD (Kupa), masih ditemukan defisit.

“Harus ada peningkatan pendapatan untuk menutup defisit yang ada itu, apalagi ini tidak mendapatkan DAU, meskinpun nantinya DAU tersebut menjadi piutang Pemkab Bogor,” ungkapnya.
Selain Kabupaten Bogor, pembekuan DAU juga dialami Pemkot Bogor. Total Rp87,572 miliar dana alokasi umum tidak akan bisa digunakan pemkot selama empat bulan ke depan.
Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman menjelaskan, penundaan atau pembekuan DAU itu sangat tidak logis, dikarenakan anggaran dari pemerintah pusat sebagian besar untuk gaji pegawai negeri sipil (PNS).
“Logikanya DAU itu enggak akan ditahan apalagi dipotong, karena peruntukan DAU itu kan sebesar-besarnya untuk kepentingan PNS. Nah, PNS kan yang menentukan keseluruhan urusan pusat,” ungkap Usmar.

Meskipun pembekuan atau penundaan itu benar dilakukan kata dia, pihaknya segera melakukan rasionalisasi anggaran agar hak-hak PNS di Pemkot Bogor tak terganggu.
“Kalaupun itu terjadi maka daerah (Pemkot Bogor) wajib melakukan rasionalisasi anggaran dengan cara menghentikan beberapa proyek yang tak strategis, dan mendorong program-program wajib saja,” tegasnya.
Sementara, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam menyikapi peraturan Menteri Keuangan lebih berhati-hati. Pihaknya mengaku masih menunggu surat resmi dari Kementerian Keuangan.

“Sambil menunggu surat resmi, terkait anggaran ini kita baru akan bahas besok hari ini,red),” ungkapnya.
Dia mengungkapkan pihaknya sudah menginstruksikan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) untuk segera membahasnya.
“Terkait soal ide pemangkasan proyek yang tak strategis itu sangat bisa saja dilakukan,” ujarnya.(ent)

Setahun Keluar Ratusan Juta Rupiah Hanya untuk Jual Beli Lapak di Kabupaten Bogor

BOGOR – Jual beli lapak  menjadi alasan pedagang untuk bertahan. Dimana harganya dibandrol Rp 50 juta hingga Rp150 juta per kios. Hal ini disampaikan staf Desa Tugu Selatan, Yayat.
Menurutnya, lapak-lapak sepanjang Jalan Cisarua-Puncak ini memiliki nilai ekonomis. Selain pedagang yang sudah lama, sejumlah investor asal Timur Tengah pun berbondong-bondong membelinya. Salah satunya pangkas rambut serta penjualan kayu wangi.

“Disini lapaknya sewaan. Harganya dari puluhan juta sampai ratusan juta rupiah. Setahun belakangan ini banyak disewa oleh orang Arab dan dikelola oleh imigran serta warga setempat,”katanya Selasa (23/08/2016).
Mereka, sambungnya, merogok kocek hingga Rp60 juta untuk kios berukuran 5×5 meter. Bukan tanpa perhitungan, dalam satu bulan omset bisnis imigran ini mencapai Rp50 juta.

Hal itu dikatakan oleh Ahmad Mahmud (28). Imigran yang bangunannya ikut dibongkar ini mengaku, bisa mendapatkan uang Rp3 juta per hari.
“Sekali pangkas rambut Rp300 ribu. Untuk janggut Rp150 ribu-Rp200 ribu. Sebulan minimal Rp50 juta,”kata pria berkewarganegaraan Maroko itu.
Sementara untuk keamanan, ia mengaku menyetor Rp500 ribu per bulan ke preman setempat.

“Ada yang ngambil tiap bulan,”katanya.
Hal itu diamini Camat Cisarua, Bayu Rahmawanto. Bangunan pedagang sepanjang jalur Puncak kerap diperjualbelikan. Mereka yang menjual umumnya dari dari pedagang lama ke pedagang baru.(ent)

Pelaku Pencabulan di Kabupaten Bogor Mengaku Sekali Cabuli Korban

BOGOR – Kepolisian Sektor (Polsek) Cigudeg menghimbau kepada para orang tua, agar memperketat jam  bermain anak.
Kewaspadaan  perlu ditingkatkan. Jika tidak, dikhawatirkan kasus pencabulan anak di bawah umur akan terulang kembali.
Kapolsek Cigudeg, Kompol Yayan Sofian mengatakan, masih terus menyelidiki kasus pencabulan yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Pelaku mengaku baru sekali melakukan. Untuk sementara belum bisa berkomentar lebih jauh,” ujarnya, Selasa (23/08/2016).

Ia juga meminta, agar anak lebih diawasi dalam segi pergaulan. Terutama di lingkungan rumah.
“Bukan dikekang, melainkan dipantau saja. Jika tidak begitu, faktor lingkungan pun bisa berdampak bagi perkembangan psikologis anak,” tandasnya.
Sebelumnya, seorang tukang parkir berinisial BD (20) alias Bajai diringkus aparat kepolisian. Warga Kampung Pasir Nangka RT 02/09, Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg itu diduga telah melakukan pencabulan pada MI (9), siswa salah satu madrasah ibtidaiyah (MI) di Cigudeg.

Kasus ini terungkap saat korban mengeluh sakit pada, maaf, lubang anusnya. Setelah divisum di RSUD Leuwiliang, ada luka sobekan akibat kekerasan benda tumpul. MJ akhirnya buka suara bahwa BD mencabuli dirinya usai ditanya oleh kedua orang tuanya.(ent)

2.000 Penggalang Pramuka Unjuk Talenta di GOR Pajajaran Bogor


BOGOR – Usia 55 tahun sudah bukan usia yang muda lagi. Di usia yang sepuh tersebut pramuka Indonesia harus lebih berkarakter. Mengambil filosfi kuda,  pramuka itu selalu aktif berpetualang, mencintai alam, dan dinamis.
Tak hanya itu, filosofi kuda lainnya yakni sebagai pengendali sejalan dengan gerakan pramuka yang harus bisa mengendalikan diri ditengah-tengah godaan era teknologi.
Hal itu diungkapkan,  Ketua Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka Kota Bogor Bima Arya ketika memberikan sambutan dalam upacara pembukaan HUT Pramuka ke-55 di di GOR Pajajaran Selasa (23/08/2016).

“Pramuka itu harus bisa mengendalikan diri menjadi penerus bangsa yang berkarakter,” ujar Bima.
Pernyataa Bima itu setelah terkagum-kagum melihat rangkaian pelaksanaan upacara pramuka yang berjalan apik. Dibuka dengan irama lagu Melati Suci yang diiringi alat musik bambu khas Sunda angklung oleh 2.000 siswa Sekolah Dasar (SD), acara berlangsung meriah.
Tak sampai disitu, penampilan siswa SMP Negeri 15 yang beratraksi pencak silat semakin meramaikan suasana upacara.  Penampilan yang beragam membuat upacara HUT pramuka tidak membosankan.

Penampilan atraksi parade kolone tongkat dan semapur yang langsung disambung dengan parade kolone senjata membuat peserta yang ikut berdecak kagum.
Sebagai penutup atraksi, ditampilkan wayang hihid dari kontingen Jambore Nasional (Jamnas) yang juga dipertunjukan dihadapan Presiden saat pembukaan Jamnas beberapa waktu lalu.
Dalam atraksi ini terdapat lima orang berkostum kipas hihid, empat orang berkostum boboko, delapan orang menggunakan atribut bergambar ikan di kepala.

Enam orang lainnya membawa dua buah benda berbentuk ular panjang dan beraksi mengikuti musik gamelan yang dimainkan beberapa orang di belakang pengunjung.
Seluruh atraksi pun usai, upacara peringatan HUT Pramuka langsung dilakukan. Namun tanpa diduga, tiga kuda terlihat memasuki lapangan dengan kencang.
Ketiga kuda tersebut ditunggangi pemimpin upacara HUT Pramuka Erik Irawan Suganda bersama dua anggota pramuka lainnya yang mengibarkan bendera. Pemimpin Upacara pun turun dari kuda tepat di tengah lapangan dan segera memberi laporan.

Ketua Kwarcab Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, peringatan HUT Pramuka ke-55 ini harus bisa memotivasi semangat mencapai keberhasilan dalam upaya pembentukan karakter calon pemimpin bangsa yang lebih baik.
Peserta pramuka saat ini akan menjadi pemimpin Indonesia yang berkepribadian baik, berkarakter, andal dalam berpikir dan bertidak, serta memiliki jiwa bela negara.
“Harapan besar itu ada dalam gerakan pramuka yang kemudian diterbitkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010,” tukasnya.(ent)

Warga Leuwiliang Bogor Tenggelam di Cianten, Warga Sibuk Mencari

BOGOR – Warga Kampung Sawah, Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, berkumpul di bibir sungai Cianten, Rabu (24/08/2016).
Warga sengaja datang ke sungai Cianten untuk mencari Pepen (36), warga Kampung Sawah yang tenggelam. Selain warga, tim Sar juga ikut mencari korban yang tenggelam sekitar pukul 16:00.

Menurut Subur, salah satu anggota Rapi Kecamatan Leuwiliang yang ikut melakukan pencarian menyebutkan, tim masih menyisir sungai Cianten yang berada di Desa Puraseda, Kecamatan Leuwiliang.
“ Kami gunakan alat dari Polmas dan Damkar untuk membantu mencari korban,” ujarnya, Rabu (24/08/2016).
Hingga berita ini dibuat, tim masih melakukan penyisiram.(ent)

SIM Keliling Bogor Disini Nih, Selamat Pagi…

BOGOR – Warga Kota Bogor khususnya yang ingin memperpanjang SIM A dan C. Silahkan datang ke Yogya Dramaga mulai pukul 09.00 hingga selesai, hari ini Kamis (25/08/2016).
Sedangan untuk Kabupaten Bogor Pelayanan SIM Keliling Polres Bogor untuk Sementara Waktu Tidak Beroperasional Dikerenakan Sedang Dalam Perbaikan.

Bagi pemohon perpanjang SIM yang memanfaatkan mobil SIM Keliling sebaiknya membawa semua persyaratan. Di antaranya membawa SIM asli yang diterbitkan Satlantas Polres Bogor yang masa berlakunya habis pada tahun ini.
Selain itu, pemohon membawa identitas diri berupa kartu tanda penduduk (KTP) yang dikeluarkan Pemerintah Kota atau Kabupaten Bogor.
Pelayanan mobil SIM Keliling dikhususkan perpanjangan SIM A dan SIM C. Sedangkan untuk SIM golongan lainnya dilakukan di Mapolres Bogor.(ent)

Wednesday 24 August 2016

Warga Bogor Ternyata Rokok Elektrik Lebih Bahaya dari Rokok Konvensional

BOGOR – E-cigarette atau personal vaporizer yang sering disebut vape oleh orang Indonesia seakan menjadi pelarian bagi mereka yang ingin berhenti menghisap rokok tembakau. Padahal dampak negatif yang dirasakan tubuh jika mengkonsumsi vape jauh lebih besar.
Dokter Spesialis Paru RSUD Ciawi, dr Dian Wisnuwardhani mengatakan bahwa formalin dan asetaldehida pada uap rokok elektrik bisa 10 kali lipat lebih bahaya dari rokok tradisional.
Sebabnya, rokok elektrik mengandung nikotin cair sintetis, perasa juga pewarna makanan yang juga berbahaya bagi kesehatan.
“Gliserin berupa cairan kental yang berfungsi sebagai pengantar rasa juga propilen glikol sebagai pelarut yang pasti akan merusak paru-paru,” katanya.
Selain itu, adanya nikotin cair atau murni yang diuapkan dengan menggunakan baterai meski tidak membahayakan untuk orang sekitar karena tidak ada asap yang keluar tapi sangat membahayakan kesehatan perokok aktif.

Apalagi, sebuah studi baru menunjukkan, asap rokok elektrik ternyata mengandung dua bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker alias karsinogen.
Menurut penelitian terbaru tersebut, yang dipublikasikan di Enviromental Science & Technology, rokok elektrik mengeluarkan bahan kimia berbahaya dalam jumlah yang berbeda-beda.
Untuk melakukan penelitian ini, para peneliti di Lawrence Berkeley National Laboratory menggunakan dua tipe rokok elektrik dan melakukan simulasi merokok dengan pengaturan daya yang berbeda-beda. Mereka lalu menganalisa uap yang dihasilkan oleh rokok elektrik tersebut.

Mereka menemukan bahwa rokok elektrik mengeluarkan 31 bahan kimia berbahaya, termasuk dua bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker yang sebelum ini tidak pernah ditemukan di rokok elektrik, lapor The Verge.
Jumlah bahan kimia berbahaya yang dihasilkan berbeda-beda, tergantung pada tingginya suhu saat heating coil pada rokok elektrik menguapkan cairan pada rokok elektrik.
Rokok elektrik dengan satu heating coil akan mengeluarkan bahan kimia berbahaya dalam jumlah yang lebih banyak. Diduga, hal ini disebabkan karena dua heating coil dapat menghasilkan panas lebih besar tanpa harus menaikkan suhu terlalu tinggi.(ent)

Secara Nasional, Daihatsu di Indonesia Resmi Keluarkan Harga Sigra

BOGOR – Secara nasional, Daihatsu sudah meluncurkan produk teranyarnya di kelas LCGC yakni Sigra. Bersamaan dengan penutupan pameran GIIAS yang berakhir minggu lalu, Daihatsu mengeluarkan harga resmi Sigra.
Sales Supervisor Daihatsu Padjajaran, Irvan Setiawan mengatakan untuk edisi Sigra, cukup menarik dan baik untuk pasar. Karena semua banderol resmi yang baru tidak berbeda dengan harga pada saat launching.
“Rentang harga waktu launching merupakan harga resmi. Ini sengaja ditunda, melihat animo masyarakat sebagai konsumen. Apalagi tidak selang waktu lama, dari launching, digelar pameran GIIAS 2016,” ungkap Irvan Setiawan, Selasa (23/08/2016).
Irvan menambahkan, harga saat ini sudah pasti, mulai dari Rp110.000.000 – 149.000.000.
Tambahnya perbedaan harga tergantung dari tipe dan jenisnya. Harga tersebut dikeluarkan sudah sesuai dengan harga pasar mobil di kelas Low Cost Green Car (LCGC). Harga terendah itu Sigra jenis 1.0 D MT kisaran Rp107.000.000 dan tertinggi itu Sigra jenis Sigra 1.2 R AT DLX dibanderol Rp149.000.000.

Ada 10 tipe dan jenis Sigra dengan harga yang cukup bervariasi. Dengan banyaknya pilihan harga, type dan jenis Sigra, masyarakat sebagai konsumen akan lebih leluasa untuk memilih sesuai keinginan maupun kemampuan keuangan.
Menurut Irvan, dengan banyaknya variasi pilihan, hingga kemarin penjualan Sigra sudah cukup baik. Menembus kisaran 20 unit.
Akunya juga kalau tiap dealer menargetkan 30 unit perbulannya, ada empat dealer Daihatsu di Bogor, target secara umum sekitar 120 unit. Dengan pencapaian angka tersebut, untuk Bogor sangat optimis kalau penjualan Sigra akan sesuai dengan target.
Target tiga bulan pertama, lebih kepada perkenalan Sigra kepada masyarakat sebagai konsumen. Karena stok masih cukup terbatas, konsumen harus sabar menunggu, maksimal 1 bulan setelah pemesanan.  Di Bogor sendiri, untuk pilihan warna favorite masih putih.

Daihatsu Sigra sebenarnya adalah mobil LCGC (mobil murah ramah lingkungan dengan pajak yang kecil) dengan harga jual yang murah, dikatakan ramah lingkungan karena mobil ini memiliki konsumsi bahan bakar yang irit yakni 1:20 atau 1 liter untuk 20 kilometer pada jalan bebas hambatan.

Daihatsu Sigra berharga murah karena dibuat oleh pabrikan Indonesia dengan kandungan komponen lokal lebih dari 80 persen yang membuat anak bangsa dengan komponen lokal tinggi tentunya tak perlu impor komponen banyak sehingga lebih hemat.(ent)

Para Perokok Aktif di Bogor Ramai-ramai Pindah ke Rokok Elektrik

BOGOR – Isu kenaikan harga rokok sebesar Rp50.000 membuat para penikmat tembakau menjadi resah. Akibatnya, saat ini kian banyak perokok yang perlahan mulai beralih ke rokok elektrik atau biasa dikenal dengan sebutan vape karena dinilai lebih irit.
Bima Arienanta, misalnya, sudah dua bulan ini, ia beralih menggunakan vape. Meski sedianya, ia belum sepenuhnya meninggalkan rokok. Hanya saja, intensitasnya mulai berkurang. Dari yang awalnya dua bungkus perhari kini hanya sebungkus bahkan setengah bungkus.
“Vape memiliki pengaruh yang besar untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi rokok. Sebab, saat vaping yang memiliki banyak varian rasa lalu kembali menghisap rokok akan terasa tidak enak di lidah,” ungkap Bima.
Menurut perhitungannya, dengan kini harga rokok masih belum naik jika dibandingkan dengan vape akan terasa cukup signifikan uang yang dikeluarkan. Hanya saja memang memiliki vape akan terasa berat diawal, karena harganya yang cukup tinggi.
“Harga vape nya sendiri bervariasi, ada yang terpisah juga sepaket. Mulai dari Rp250.000 hingga jutaan rupiah,” katanya.
Selain itu, penikmat vape juga harus membeli cairan atau disebut liquid yang harganya pun beragam. Mulai dari Rp100.000 hingga Rp280.000 dengan isian 30 mili yang bisa habis tergantung pemakaian, antara tiga hingga tujuh hari.
“Katakanlah membeli liquid dengan harga Rp175.000 dibagi 6 (hari) adalah Rp29.000 an. Rata-rata orang merokok sehari dua bungkus, dengan harga normal Rp42.000 misalnya. Jadia sudah ada selisih harga Rp29.000 berbanding Rp42.000/hari,” katanya.
Meski begitu, jika diminta memilih antara rokok atau vape, Bima mengaku tidak salah satunya. Sekalipun naik menjadi Rp50.000 per bungkus, ia akan tetap mengkonsumi rokok dengan jumlah yang makin minim, satu bungkus untuk dua hingga tiga hari.
“Sebenarnya vape ini kan lebih ke gaya hidup. Fungsi sementara untuk pengganti rokok dengan sensasi yang berbeda. Bohong kalau orang ngevape langsung berhenti merokok,” ungkapnya.
Ditanya mengenai bahaya vaping, Bima mengatakan, dibandingkan saat masih hanya mengkonsumsi rokok tubuhnya kini terasa lebih segar. Selain itu, bau mulut khas perokok pun tidak lagi dirasakannya.
“Saya rasakan ketika vaping justru lebih segar dibandingkan dengan merokok dan dipagi harinya tenggorokan tidak akan terasa lengket. Mulut pun kini baunya menyesuaikan dengan rasa liquid yang digunakan, jadi tidak lagi bau ciri-ciri perokok tembakau,” katanya.
Di sisi lain, penjualan vape diakui Rizki, Staff Kuy Vape Store kian hari kian meningkat. Dalam seminggu, ia bisa menjual sebanyak 5 vape dengan omset Rp5.000.000.
“Padahal tokonya baru buka tiga minggu yang lalu, tapi sudah banyak yang mencari,” singkatnya.(ent)

Klaim Penundaan Pengerjaan Proyek di Kabupaten Bogor Ini Permintaan Sekolah

BOGOR – Pengerjaan proyek rehabilitasi SDN Sukamaju 01 dikeluhkan. Sebab, hingga saat ini masih berjalan lamban.
Tak mau dituding bekerja asal-asalan, Direktur CV Talitha Karya Mandiri, Septian membantahnya. Hal ini disebabkan adanya penundaan permohonan waktu kerja dari pihak sekolah. Sebab, masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Kalau masalah waktu kerja sudah sesuai. Hanya ada permohonan penundaan dari pihak sekolah. Kami melakukan proyek ini sesuai aturan yang berlaku,”ujarnya kepada Radar Bogor, Senin (22/08/2016).
Septian menambahkan, informasi pekerjaan pembangunan sekolah asal – asalan pun tidak benar. Sebab, baru berjalan satu hari pembuatan lubang terlebih dahulu. Apalagi, akan ditingkatkan menjadi dua lantai.

Waduh…. Bogor Barat Darurat Pedofilia!


BOGOR – Kasus pencabulan anak di bawah umur marak terjadi. Kondisi ini yang membuat pemerhati anak menghimbau kepada orang tua agar lebih waspada.
Maraknya tindak pidana asusila kepada anak – anak, membuat peran serta orang tua perlu ditingkatkan. Bahkan, pelaku bisa melakukan berbagai cara untuk melampiaskan nafsunya kepada anak di bawah umur.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Aris Merdeka Sirait mengatakan, menjadi kewaspadaan para orang tua dalam mengawasi pergaulan anak-anaknya. Apalagi kasus pencabulan sering terjadi di wilayah Kabupaten Bogor bagian barat.
“Kasus seksual terus terjadi dari umur belasan tahun. Bahkan, untuk Bogor secara keseluruhan situasinya darurat. Tidak hanya dilakukan satu orang melainkan secara bergerombol,” ujarnya, Senin
(22/08/2016).

Biasanya, para pelaku sering melakukan pendekatan berbagai cara kepada calon korbannya. Makanya, peran serta orang tua perlu ditingkatkan lagi. Ini sudah menjadi kebiasaan pelaku pedofilia di masing – masing wilayah.
“Peran orang tua harus sungguh – sungguh memperhatikan anaknya. Karena, di wilayah Bogor barat sendiri sudah banyak terjadi kasus serupa yang menimpa anak dibawah umur,” tandasnya Aris.(ent)

SIM… Disini Tempat Perpanjang SIM Keliling Bogor


BOGOR – Warga Kota Bogor khususnya yang ingin memperpanjang SIM A dan C. Silahkan datang ke Graha Pena Radar Bogor Taman Yasmin mulai pukul 09.00 hingga selesai, hari ini Rabu (24/08/2016).
Sedangan untuk Kabupaten Bogor di Polsek Taman Sari mulai pukul 09.00 hingga selesai, hari ini Rabu (24/08/2016).
Bagi pemohon perpanjang SIM yang memanfaatkan mobil SIM Keliling sebaiknya membawa semua persyaratan. Di antaranya membawa SIM asli yang diterbitkan Satlantas Polres Bogor yang masa berlakunya habis pada tahun ini.
Selain itu, pemohon membawa identitas diri berupa kartu tanda penduduk (KTP) yang dikeluarkan Pemerintah Kota atau Kabupaten Bogor.
Pelayanan mobil SIM Keliling dikhususkan perpanjangan SIM A dan SIM C. Sedangkan untuk SIM golongan lainnya dilakukan di Mapolres Bogor.(ent)

Padamkan Kebakaran 3 Rumah Tegalega Kota Bogor, Seorang Petugas Jatuh dari Lantai 2

BOGOR – Si jago merah kembali beraksi, kali ini di wilayah RT 4 Kelurahan Tegalega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa (23/8/2016)) sore hari ini.
Dalam persitiwa kebakaran ini, Maman (45), seorang petugas pemadam kebakaran pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor terluka karena terjatuh dari lantai dua salah satu rumah.
Peristiwa kebakaran tersebut menimpa 1 rumah pribadi dan 2 rumah kos-kosan. “Kami mendapatkan laporan dari warga bahwa ada kebakaran di belakang mal Botani Square, setelah kami cek ternyata tempat kos-kosan,” kata salah seorang warga.

Maman, seorang petugas damkar BPBD Kota Bogor saat dievakuasi setelah terjatuh dari lantai 2 rumah di kawasan Tegalega, Kota Bogor yang mengalami kebakaran, Selasa (23/8/2016). (foto: Dimas/Pojokjabar))
Dua rumah kos-kosan tersebut masing-masing dimiliki Yusuf (38) dan Mulyadi (41). Sedangkan H Soekemi (65) merupakan pemilik rumah pribadi.
Api diduga berasal dari konsleting listrik di salah satu kamar di lantai 2 rumah kos-kosan milik Yusuf.
Api dapat dipadamkan 45 menit setelah dibantu oleh 6 unit mobil pemadam kebakaran BPBD Kota Bogor, 1 unit damkar milik kabupaten Bogor dan dibantu oleh warga sekitar.
Atas kejadian, kerugian ditaksir hingga miliaran rupiah.

Tuesday 23 August 2016

Telantarkan Warga, Pemuda Bogor Kecam Kades Cibadak!

BOGOR – Sejumlah kalangan pemuda mengecam keras Kepala Desa Cibadak Ulung Saputra. Ulung dikecam lantaran membiarkan warga yang tinggal di hunian sementara (huntara), tidak merayakan hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus lalu.
Diberitakan sebelumnya, warga huntara terpaksa tidak bisa merasakan kemeriahan hari Kemerdekaan RI ke-71 lantaran tidak memiliki anggaran.
“ Dimana fungsi kepala desa saat itu. Kalau ada kampung yang enggak bisa merayakan hari kemerdekaan harusnya diperhatikan, jangan didiamkan,” ketus Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bogor, Husnul kepada Radar Bogor, Senin (22/08/2016).

Padahal, untuk merayakan hari Kemerdekaan Indonesia tidak perlu memakan biaya yang besar.
“Kasih modal mereka untuk adakan kegiatan dan pemasangan bendera. Saya yakin tidak akan habis sampai 2 juta,” tuturnya.
Hal senada dilontarkan Ketua Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri TNI/Polri (GM FKPPI) Kabupaten Bogor Marcel Nursombaliga. Menurutnya, perayaan hari kemerdekaan harus menjadi tanggungjawab bagi pemerintah.
Karena, perayaan kemerdekaan menjadi salah satu ekspresi bentuk rasa syukur para penerus atas perjuangan para pahlawan.

“Setahun sekali. Jadi tak ada alasan untuk tidak merayakan,” ucapnya.
Terlebih lagi, para pejuang telah merebut kemerdekaan dengan darah dan nyawa. Sehingga, perayaan kemerdekaan menjadi salah satu bentuk penghormataan bagi para pejuang.
“Banyak pejuang relakan nyawanya. Masa, kita nyumbang uang untuk kemeriahan hari kemerdekaan saja enggan,” tukasnya.

Karenanya, Marcel berharap, pemerintah desa dapat berperan aktif pada melestarikan acara rutinitas yang terholong baik. Menurutnya, empati pemimpin juga berperan dalam mengantisipasi kasus tersebut.Sebelumnya, Kades Cibadak, Ulung Saputra mengaku tak bisa berbuat banyak. Ia menyebut, warga tidak memiliki anggaran untuk mengadakan kegiatan menyambut HUT RI.

“Uang kas desa digunakan untuk bangun jalan dan kantor. Jadi untuk menyisihkan uang desa untuk kegiatan itu tidak mungkin,” ucapnya.
Terlebih lagi, sambung Ulung, keterbatasan ekonomi para warga menjadi persoalan. Selain tak mampu menyumbang untuk kegiatan, kehidupan sehari-hari mereka masih juta terbilang kurang.
“Tidak mungkin kami paksakan untuk adakan kemeriahan 17-an. Karena mereka makan saja sulit,” terangnya.(ent)

SIM Keliling Bogor Ada Disini… Jangan Lupa Ya


BOGOR – Warga Kota Bogor khususnya yang ingin memperpanjang SIM A dan C. Silahkan datang ke Mall BTW Jalan Veteran (Panaragan) mulai pukul 09.00 hingga selesai, hari ini Selasa (23/08/2016).
Sedangan untuk Kabupaten Bogor di Pos Lantas Gadog mulai pukul 09.00 hingga selesai, hari ini Selasa (23/08/2016).
Bagi pemohon perpanjang SIM yang memanfaatkan mobil SIM Keliling sebaiknya membawa semua persyaratan. Di antaranya membawa SIM asli yang diterbitkan Satlantas Polres Bogor yang masa berlakunya habis pada tahun ini.

Selain itu, pemohon membawa identitas diri berupa kartu tanda penduduk (KTP) yang dikeluarkan Pemerintah Kota atau Kabupaten Bogor.
Pelayanan mobil SIM Keliling dikhususkan perpanjangan SIM A dan SIM C. Sedangkan untuk SIM golongan lainnya dilakukan di Mapolres Bogor.(ent)

Haduh, Ternyata Revitalisasi Pasar Bogor Asal-asalan!

BOGOR – Revitalisasi Pasar Bogor yang dikerjakan  PT Waskita Jaya Purnama, mendapat sorotan dari Komisi C DPRD Kota Bogor. Selain pekerjaan proyek yang asal-asalan.
Komisi yang membidangi pembangunan itu juga menemukan proyek dengan anggaran Rp11,5 miliar tersebut rawan bagi pengunjung dan pedagang yang berjualan.

Lantaran, mereka menemukan keramik lantai flooring yang ditumpuk dengan existing keramik yang ada. Mengingat usia bangunan yang sudah tua, kondisi tersebut dikhawatirkan akan menambah beban bangunan.
“Kalau nanti rubuh bagaimana? Harus memikirkan keselamatan pengunjung,” ujar anggota Komisi C DPRD Kota Bogor, Yus Ruswandi, di sela-sela inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Bogor, Jumat (19/8/2016).

Belum lagi, salah satu perwakilan konsultan mengatakan, sebagian bangunan di Pasar Bogor sudah retak-retak, sehingga sangat rentan ambruk. Sementara itu, Ketua Komisi C Zaenul Mutaqin mengatakan, ada kegiatan teknis yang belum pas dan belum memiliki dasar kajian.
Pembangunan keramik yang dilakukan di setiap lantai pada revitalisasi pasar Bogor  ditumpuk pada existing keramik yang ada.
“Kajian ilmiah dari tim ahli bangunannya juga tidak ada, jadi, hal ini menjadi sorotan dan perhatian kami,” bebernya.

Proyek Benomor SPPBJ 027/04/SPK/PJKRPB/PPK/VI/2016 itu, akan dilaksanakan selama 250 hari. Namun, dalam papan plang yang ada di pasar Bogor, kegiatan waktu pelaksanaan selama 189 hari.
“Soal waktu kerja ini juga bisa menjadi masalah apabila tidak sesuai dengan hasil lelang di unit layanan pengadaan (ULP). Tidak perlu terburu-buru dalam menyelesaikan pekerjaan revitalisasi. Sesuaikan saja waktunya berdasarkan hasil ULP, agar pekerjaan berkualitas,” katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Operasional PD Pasar Pakuan Jaya (PPJ), Syuhairi mengatakan, revitalisasi Pasar Bogor dilakukan pada lantai dasar, lantai 1 dan 2, dengan total los dan kios 2.100. Sampai saat ini, pekerjaan sudah dilakukan sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB).

Terkait masalah pemasangan keramik menimpa keramik yang ada, pihak PD-PPJ sudah meminta agar keramik yang lama dibongkar dulu supaya tidak menambah beban berat pada bangunan.
Akan tetapi, karena alasannya tidak ada di dalam RAB, jadi tidak dilakukan oleh pihak kontraktor.
“Pihak pelaksana mengatakan tidak ada anggaran, karena tidak ada di RAB. Kalau dia bongkar siapa yang bayar?” kata Syuhairi menirukan gaya bicara pengembang.

Solusinya, pihak kontraktor harus membuat analisis teknis terhadap kekuatan daya dukung bangunan Pasar Bogor ini. Sebab, biaya membongkar keramik tidak ada.
Sampai sekarang PD-PPJ masih menunggu hasil analisis. Dan kalau tidak memungkinkan, maka harus dihentikan dulu kegiatan pembangunan dan menghitung ulang RAB, serta membuat rencana baru lagi.(ent)

Eksekusi Makin Dekat, Satpol PP Kabupaten Bogor Diancam Santet

BOGOR – Eksekusi bangunan liar (bangli) di Jalan Raya Puncak makin dekat. Hari ini (22/8), Satpol PP Kabupaten Bogor berencana menggusur 200 pedagang di kawasan berhawa sejuk itu. Hal ini mendapat penolakan dari para pemilik bangli. Bahkan, ada yang akan menggunakan ilmu klenik untuk menghalau eksekusi.
“Saya tidak rido dunia akhirat kalau tempat mencari uang di bongkar. Di santet sama saya kalau sampai terjadi,” uja salah satu pedagang, Jumadil Amirudin (54), Minggu (21/08/2016).

Ia mengaku takkan melakukan perlawanan. Meski menyangkut hajat hidupnya untuk mengais rezeki.  Jika Satpol PP kekeuh  melakukan pembongkaran dan tidak memberikan solusi. Penegak perda itu juga harus merasakan bagaimana tidak bisa memberi nafkah keluarganya.
“Tapi lihat saja. Saya tidak bisa memberi makan akan istri, Satpol PP juga alami hal sama dengan saya.  Allah itu Maha Adil,” kecamnya.

Sementara itu, Kabid Riksa Poll PP Kabupaten Bogor Agus Rido mengatakan, pihaknya akan melakukan pembongkaran terhadap belasan bangunan liar yang berada di bahu jalan warung Kaleng minggu ini.
“Kalau rencana pembongkaran hari Senin, total bangli ada sekitar 150 bangunan. Tapi khsuus di Warungkaleng ada 15 bangunan yang menjadi target dibongkar,” jelasnya.(ent)

Serunya Peringati HUT Kemerdekaan RI di PGB Bogor


BOGOR – Ada keriangan juga tawa seru di moment perayaan 17 Agustus ala Pusat Grosir Bogor (PGB), Minggu (21/08/2016).
Anak-anak terlihat asyik mengikuti tiap perlombaan khas Agustusan, mulai dari balap karung, kelereng, makan kerupuk, pop mie, memasukkan cabe ke dalam botol hingga balapan mobil mainan.
Lease Manajer Promotion PGB, Irvan Dalirvan, mengatakan Agustusan kini terasa spesial sebab bukan hanya melibatkan tenant namun juga pengunjung PGB. Pemberitahuan tentang adanya lomba memang sudah digaungkan beberapa hari sebelumnya.

“Seluruh lomba dilakukan di area PGB, kali ini di lantai II. Motivasinya, selain untuk mengisi kemerdekaan, juga agar sesama keluarga besar PGB terjalin tali silaturahmi yang kompak dan makin akrab,” ungkap Irvan yang mengatakan sengaja menggelar event ini di hari minggu.
Selain itu, lanjut Irvan, beberapa item lomba sengaja dipilih yang kental dengan nuansa tradisional dengan turut sekaligus melestarikannya.

Berlangsung sejak pukul 11.00, reward yang didapat tiap peserta beragam.
“Perlombaan khas 17 Agustus ini sudah menjadi agenda rutin dan akan kami budayakan. Di moment ini sekaligus membuat tenant yang tadinya belum kenal menjadi kenal pun mengapresiasi pengunjung setia PGB yang diperbolehkan menjadi peserta,” katanya.
Di sisi lain, lanjut Irvan, PGB yang kini telah berusia 13 tahun terus berinovasi, menciptakan kenyamanan juga tempat berbelanja terlengkap bagi masyarakat.
Setelah sebelumnya mengusung Kampoeng Batik juga Kampoeng Hijab, dalam waktu dekat ada hal menarik lainnya yang ditawarkan PGB.
“Kini kami sedang mengembangkan lantai 2 untuk diisi oleh UMKM Bogor. Entah itu kerajinan tangan, makanan khas atau lainnya,” tandasnya.(ent)
   

Gila! Tukang Parkir di Kabupaten Bogor Sodomi Bocah Umur 9 Tahun


BOGOR – Kepolisian Sektor (Polsek) Cigudeg menangkap seorang pemuda berinisial BD (20) alias Bajai warga Kampung Pasir Nangka RT 02/09, Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Minggu (21/08/2016).
Ia diduga telah melakukan pencabulan pada MJ (9), siswa salah satu madrasah ibtidaiyah (MI) di Cigudeg.
Kasus ini terungkap saat korban mengeluh sakit pada, maaf, lubang anusnya. Setelah divisum di RSUD Leuwiliang, ada luka sobekan akibat kekerasan benda tumpul. MJ akhirnya buka suara bahwa BD mencabuli dirinya usai ditanya oleh kedua orang tuanya.
Polisi yang menerima laporan, langsung melakukan penyelidikan. Terungkap jika pelaku sehari-hari bekerja sebagai juru parkir  di sebuah bank dekat Pasar Cigudeg. Hal ini membuat polisi dengan mudah meringkusnya tanpa perlawanan.

Kanit Reskrim Polsek Cigudeg, AKP Asep Saepudin mengatakan, Bajai melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur di tempat berbeda. Diduga korban lebih dari satu orang.
“Pos ronda dan wc umum menjadi tempat pelaku mencabuli korban. Biasanya, mereka diajak bermain olehnya, sebelum akhirnya menjadi sasaran aksi bejat si Bajai,” ujarnya, Minggu (21/0/2016).

“Pelaku akan dikenakan pasal 82 Undang-Undang Perlindungan Anak karena melakukan tindak pidana pencabulan anak di bawah umur,” tukasnya.
Sementara itu, ibu korban, EA (37) mengaku sangat khawatir dengan kejadian yang menimpa anaknya. Akibat perlakuan pelaku, ia takut anaknya tertular penyakit berbahaya.
“Kami sekeluarga berencana pindah supaya perilaku anak tidak ikut tertular akibat kejadian tersebut,” ujarnya.
EA juga mengungkapkan, pelaku sering mengajak anaknya bermain. Namun, tidak pernah menaruh curiga kalau Bajai sering mencabuli MJ.
“Saya harap, pelaku dapat dihukum setimpal karena perilaku anak saya sekarang berubah. Tidak seperti anak normal,”pungkasnya.(ent)

Keren! MaksiPlus Beri Edukasi Petani Bogor

BOGOR – Tidak bisa dipungkiti, pertanian menjadi factor utama untuk memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia, bahkan dunia.
Hal itu pun diakui MaksiPlus, komunitas pelaku agribisnis yang ada di Bogor. Selain melalui edukasi tentang teknologi pertanian, MaksiPlus juga melakukan penanaman di kebun percontohan seluas dua hektare di Cimanggis, Bogor.
Penanaman ini sekaligus lauching MaxiFarm Sekolah Urban Tani, Sabtu (20/08/2016). “ Masyarakat juga diajak untuk ikut merasakan pengalaman kebatinan dalam bertani,” ujar Inisiator MaksiPlus, Amal Al Ghozali.
Amal menambahkan, Maksiplus berupaya membentuk jaringan petani urban, sekaligus market outlet untuk mengantisipasi tingginya permintaan pangan di masa depan.

Dengan begitu diharapakan akan mendorong terciptanya Agrisociopreneur yang bukan hanya sekedar memiliki pemahaman bertani. Tetapi juga memiliki pemahaman hingga ke proses pemasaran.
“ Saat ini, Indonesia diberkahi bonus demografi yang memberikan keuntungan banyak hal,” ujarnya.
Hanya saja, data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mengatakan bahwa demografi penduduk secara nasional menunjukkan tren peningkatan persentase penduduk di perkotaan lebih besar dibanding desa.

Data BPS menunjukkan mulai dari 2010, persentase masyarakat yang tinggal di kota adalah 49,8 persen. Angka tersebut meningkat di 2015 menjadi 53,3 persen.
BPS juga memperkirakan tren penduduk akan menigkat pada tahun-tahun berikutnya yaitu di 2020 diperkirakan 56,7 persen, 2025 menjadi 60 persen, 2030 menjadi 63,4 persen dan 2035 menjadi 66,6 persen.
“Kami juga mengajak masyarakat agar dapat mempersingkat rantai distribusi hasil-hasil pertanian dri petani hingga sampai di meja makan,” tandasnya.(ent)

Friday 19 August 2016

Festival Merah Putih, Melihat Bogor Masa ke Masa Lewat Sketsa

BOGOR – Rangkaian Festival Merah Putih (FMP) 2016 terus berlanjut. Rabu (17/08/2016), bertepatan dengan HUT kemerdekaan RI ke 71, digelar pameran foto jurnalistik, skesta dan cartoon strip di Lippo Plaza Bogor.
Pameran tersebut dibuka mulai Rabu (17/8/2016) hingga Minggu (21/8/2016) mendatang.
Wakil Ketua Panitia FMP 2016, Jimmy Charter mengatakan, pameran  tidak hanya menampikan karya dari peserta lomba foto, tetapi juga dari koleksi komunitas Bogor Sketchers dan beberapa karya komikus Bogor.
“Yang pasti karya dan wajah Kota Bogor sesungguhnya. Melibatkan semua tanpa kecuali,” ujarnya, Rabu (17/08/2016).

Pameran tersebut akan menunjukan wajah Bogor dari sisi yang berbeda. Hal itu untuk menunjukan bahawa Bogor adalah bagian penting dalam proses kemerdekaan Indonesia.
”Jadi bagi yang melihatnya diharapkan merasakan dan mampu memaknai kemerdekaan sesuai tujuan FMP,” jelasnyaUntuk mencapai tujuan tersebut lomba kebhinekaan serta aktivitas festival FMP sudah dilakukan sejak Minggu (14/8/2016) di Kota Bogor. Hal itu tidak lain untuk membangkitkan semangat dan spirit peserta yang umumnya pelajar.

Penanggung Jawab Pameran, Tetmin Sutjipto mengatakan, untuk jumlah karya yang di pamerkan dari masing-masing kategori cukup banyak. Untuk sketsa 15 gambar, cartoon strip 5 gambar dan untuk lomba Foto sebanyak 33 foto.
“Ditambah dari karya komikus Bogor dan Bogor Sketchers,” terangnya di sela-sela pameran.
Antusias pengunjung juga cukup baik. Salah satunya, karyawan perusahaan swasta, Desty mengaku cukup antusias melihat pameran.
“Aku sering datang kalau ada pameran. Cuma kebetulan sekaligus ada foto, sketsa, cartoon strip. Bagus banget,” ungkapnya.
Apalagi temanya menunjukkan Kota Bogor sesungguhnya, Bogor saat ini dan masa lalu.(ent)