Banner 1

Parah! Pedestrian Belum Bersih dari PKL

BOGOR – Pemkot Bogor terus berbenah menjelang akan diresmikannya fasilitas pedestrian (pejalan kaki) Kebun Raya Bogor (KRB). Sejumlah SKPD dikumpulkan dalam rapat di Paseban Surawisesa Balaikota, Kamis (05/01/2017). Salah satu masalah yang menjadi sorotan Walikota Bogor Bima Arya adalah jalur pedestrian yang belum steril......

Menang di #WeLoveCities, Bogor Dinobatkan Sebagai Kota Paling Dicintai di Seluruh Dunia

BOGOR- BOGOR - Setelah melewati proses panjang, akhirnya Kota Bogor meraih kemenangan di ajang #WeLoveCities dan dinobatkan sebagai kota paling dicintai di seluruh dunia dalam ajang yang digelar World Wide Fund for Nature....

PSB Bogor Sukses Gulung Persima Majalengka

BOGOR - PSB Bogor berhasil meraih poin penuh dalam lanjutan Liga Nusantara 2016. Tidak tanggung-tanggung anak-anak Laskar Pakuan menggulung tim asal Jawa Barat lainnya, Persima Majalengka enam gol tanpa balas....

Hadapi Liga Nusantara, PSB Matangkan Persiapan

BOGOR–Skuat PSB terus mengasah kemampuannya dalam rangka persiapan menghadapi Liga Nusantara (Linus) di Depok pada 8-11 Agustus nanti. Bertempat di Stadion Padjajaran, kemarin tim kebanggaan warga Kota Bogor ini melakoni uji tanding melawan kesebelasan Ciomas....

Mantap! Atasi Pemotor Nekat, Walikota Instruksikan Patroli di Jalur Sepeda Otista

BOGOR – Aksi Mahesa Jenar (13) dan Wildan Pratama Putra (13) yang nekat memalang sepedanya di jalur sepeda Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang dilewati pengguna sepeda motor jelas menampar telak Pemkot Bogor.Walikota Bima Arya bahkan mengaku greget jika melewati Jalan Otista. Jalur yang dibangun khusus untuk sepeda seringkali dikuasai sepeda motor, berbeda dengan.......

Friday 31 August 2018

Puluhan Ribu Warga Belum Punya KTP, Disdukcapil Kota Bogor Lakukan Ini




BOGOR-RADAR BOGOR,52.477 warga Kota Bogor belum memiliki KTP elektronik (KTP-el)membuat Disdukcapil Kota Bogor memilih untuk jemput bola.

Kepala Bidang Kependudukan, Agus Suparman menyebut perekeman KTP dapat dilakukan di pusat perbelanjaan seperti Bogor Trade Mall. Tidak hanya itu pihaknya juga akan menerjukan personil lewat mobil dan motor keliling.

“Motor itu diperuntukan untuk warga kita yang sakit, yang tidak bisa jalan,” beber Kepala Bidang Kependudukan, Agus Suparman kepada Radar Bogor, kemarin.

Untuk yang sakit, caranya lurah membuat surat ke dinas. Selanjutnya, diinput lalu akan dijadwalkan untuk langsung melakukan perekaman.

“Melakukan perekaman ke rumah yang bersangkutan. Jadi yang bersangkutan tidak usah jalan, jika memang benar-benar sakit,” ujarnya.

Upaya selanjutnya akan melakukan pemberian surat ke sekolah–sekolah. Ia mengakui, masih ada beberapa yang belum bisa dicetak karena kemungkinan data kurang jelas.

“Yang bersangkutan harus datang langsung ke Disdukca­pil, cukup dengan membawa kar­tu keluarga (kk). Semua kegia­tan terkait dengan administrasi kependu­dukan tidak ada biaya alias nol rupiah,” tegasnya.(cr4)

Sumber : RADAR BOGOR

Bhinneka Dan LKPP Adakan Sosialisasi Pengadaan Barang Lewat E-Katalog



BOGOR-RADAR BOGOR, Bhinneka bekerjasama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) menggetar sosialisasi yang bertema “Sosialisasi E-Katalog LKPP: Belanja Cepat Cara Tepat Melalui E-Katalog” di Hotel Lorin Setul, Kamis (30/08/18).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pemerintah daerah mengenai manfaat pengadaan barang melalui e-katalog LKPP. Acara ini dihadiri sekitar 100 orang yang terdiri atas Kepala SKPD, Ketua ULP, dan LPSE.

Kepala LKPP, Agus Prabowo mengatakan, e-katalog menjadi instrumen baru dalam menciptakan pengadaan barang/jasa pemerintah yang terbuka dan efisien.

Melalui e- katalog, pembelian barang/jasa bisa dilakukan secara cepat dan mudah. Pengelola pengadaan hanya perlu melakukan Iog in dan melakukan transaksi melalui laman https://e- katalog.lkpp go.id/.
Agus pun optimistis dengan banyaknya pilihan dan fleksibilitas dalam membeli produk- pemerintah dapat memilih dan menentukan pembelian produk sesuai dengan kebutuhannya. Apalagi, informasi spesifikasi, harga, dan merek telah dibuka dan dapat diakses oleh semua pihak.

“informasi harga dan spesifikasi barang/jasa yang terdaftar di e-katalog LKPP bersifat terbuka. Seluruh masyarakat dapat melihat dan melakukan kontrol. Pembeli, dalam hal ini pokja, dapat membandingkan harga barang yang sama dari beberapa penyedia,” ujar Agus.

“Jadi, kita ini dengan medium (e-katalog) ini meng-create pasar dan harus terbuka harganya. Jadi ini semacam crowd control. Dengan demikian publik bisa mengawasi langsung,” lanjutnya.

Direktur Corporate Sales Bhinneka, Heriyadi Janwar menjelaskan, Bhinneka sebagai pelopor penyedia barang/jasa secara online telah terverifikasi di LKPP dan turut berperan aktif untuk melakukan sosialisasi pengadaan barang/jasa pemerintah melalui e-katalog.

Bhinneka, lanjut Heriyadi, berkomitmen untuk dapat membantu proses reformasi cara belanja pemerintah termasuk pengadaan badan usaha menjadi lebih akuntabel.

Selain itu, setiap harga produk sudah termasuk pajak sehingga menjamin akuntabilitas serta menghemat pengeluaran rutin pemerintahan.

“Sebagai online store yang telah berkecimpung di dunia distribusi dan penjualan barang/jasa secara online dan offline selama 25 tahun, Bhinneka berkomitmen memberikan praduk, harga, pelayanan dan servis terbaik melalui e-katalog LKPP di mana Bhinneka memiliki perwakilan resmi di 32 provinsi di seluruh indonesia,” ungkap Heriyadi.

Agenda sosialisasi ini dimanfaatkan lebih lanjut oleh Bhinneka dalam keberadaannya sebagai penyedia barang/jasa pemerintah dalam rangka meningkatkan pengetahuan – pemerintah daerah di Indonesia mengenai manfaat pengadaan barang melalui e-katalog LKPP, demi menuju Indonesia yang semakin transparan dan maju.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dari berbagai aspek, Bhinneka menawarkan pilihan produk yang lengkap, harga khusus untuk produk dalam e-katalog, jaminan garansi, dan layanan.
Peran agregator online store Bhinneka ke dalam sistem e-katalog LKPP dipercaya dapat mempercepat akselerasi katalogisasi produk yang akan dibeli oleh pemerintah.

Hingga saat ini terdapat lebih dari 31.000 produk Bhinneka yang tayang di e-katalog LKPP. Produk- produk tersebut, antara lain komputer (desktop notebook). server, office equipment. dan kamera.
Hal seperti inilah dapat mewujudkan efektivitas kinerja dan efisiensi anggaran negara yang dibelanjakan melalui pengadaan barang/jasa.

Pada akhirnya, Bhinneka menguatkan kemitraan dengan pemerintah dalam melaksanakan pengadaan nasional.
Tentang Bhinneka
Bhinneka adalah pelopor e-Commerce Indonesia dan pemimpin pasar lokal untuk kategori produk 3C: Computer, Communication Technology Consumer Electronics.

Selain channel online, Bhinneka juga memiliki jaringan store offline sejak tahun 2003 yang tersebar di Jakarta, Cibubur, dan Surabaya.

Bhinneka.com juga memiliki tim service center yang profesional untuk memberikan layanan purnajual terbaik.

Didirikan di Indonesia, Bhinneka hanya menjual produk-produk original dan bergaransi serta terus berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen di seluruh nusantara.

Selain jaringan store offline di beberapa kota, Bhinneka juga memiliki perwakilan resmi yang tersebar di 32 provinsi di seluruh Indonesia.

Tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) merupakan lembaga pemerintah non-kementerian yang dibentuk oleh Presiden melalui Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007.

LKPP dipimpin oleh seorang kepala yang membawahi empat kedeputian. Lembaga ini memiliki tugas untuk mereformasi pengadaan barang/jasa pemerintah melalui pengembangan, perumusan, dan penetapan kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah. (ysp)

Remaja Pesta Seks di Apartemen Bogor Valley, Digerebek Warga Kondom Berserakan

BOGOR-RADAR BOGOR, Emosi warga terkait adanya praktek prostitusi di Apartemen Bogor Valley (ABV) menemui puncaknya.

Jumat (31/8/2018) dini hari tadi, warga mengerebek salah satu unit kamar yang dicurigai jadi lokasi prostitusi. Alhasil, warga memergoki sejumlah remaja tengah menggelar pesta seks.

“Subuh hari Rabu (29/8/2018) sekitar jam tiga pagi, kami ditelponin warga terus, karena ada suara bising musik dugem membuat resah warga di sana,” ujar Rizky Lerian pengurus P3SRS ABV kepada Radar Bogor, Jumat (31/8/2018).



Malam itu juga, kata Rizki, perutas security langsung menuju lantai 17. Setelah diketok tidak ada jawaban. Kamis (30/8/2018) subuh, kata dia, mengontrok kembali kamar tersebut karena suara teriakan yang pecah ditengah malam.

“Tidak ada yang keluar akhirnya kami matikan listriknya. Gak lama ada perempuan keluar langsung saya tahan pintunya,” kata dia.

Awalnya, tutur Rizki, warga hanya ingin menegur karena kebisingan dan suara mencurigakan dari balik kamar di lantai 17 tersebut. Sejurus kemudian, warga mendobrak paksa pintu.



Betapa mengejutkan, di atas kasur seorang wanita mengenakan pakaian dalam sedang melayani seorang lelaki. “Baru dilayani setengah keburu ketangkap basah, langsung mereka kami suruh pakai baju,” kata Rizki.

Tidak hanya sepasang, di dalam kamar tersebut juga terdapat tiga wanita dengan tato ditangan dan dadannya. Disusul tiga laki-lain lain yang sedang asyik bersenggama di belakang mereka.

Menurut Rizki, usia mereka masih terbilang muda. Setelah dipereteli barang bawaannya, ditemukan sejumlah alat kontrasepsi dari tas para wanita tersebut.

“Niatnya kami hanya ingin mengusir membuat perjanjian tapi salah satu wanita nantangin kita, panggil saja polisi kita punya kenalan polisi,” kata Rizki.

Sikap menantang wanita tersebut membuat warga melaporkan kejadian ini ke Kepolisan. Namun saat dalam perjalanan sampai ABV, petugas dari Polresta Bogor Kota justru balik arah.

“Katanya dipanggil kasat atau wakasat begitu kata security. Akhirnya, tidak ada polisi yang nangapi, kami lapor ke satpol pp, mereka dibawa kesana,” kata Rizki.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan, Kepolisian dan Satpol PP belum dapat dikonfirmasi. (don)

Sumber : RADAR BOGOR

Waduh! 52.477 Warga Kota Bogor Belum Punya KTP Elektronik




BOGOR– RADAR BOGOR,Minimnya kesadaran masyarakat untuk memiliki identitas resmi seperti kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) membuat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor harus bekerja ekstra keras.

Bahkan, ada puluhan ribu warga yang belum melakukan rekam data.

“Saya belum sempat, karena sibuk kerja,” ujar Mulyadi warga Kelurahan Kebonpedes, kemarin.
Sementara itu, sosialisasi terus dilakukan Disdukcapil agar masyarakat mau rekam data dengan mendatangi kantor kecamatan masing–masing.

“Ada beberapa program untuk mengurangi 52.477 warga yang belum memiliki kartu tanda penduduk (KTP), sebab syaratnya harus melakukan perekaman,” ujar Kepala Bidang Kependudukan, Agus Suparman. (gal/ysp)

Sumber : RADAR BOGOR

Besok Mulai Pasang Pompa Baru di Intake Cipaku, PDAM Siagakan 10 Mobil Tangki



BOGOR-RADAR BOGOR, Pemasangan pompa baru di Intake Cipaku rencananya dimulai Kamis (30/08/2018) pagi pukul 06.00 WIB.

Terkait dengan pekerjaan tersebut, PDAM mulai menghentikan pompa sementara Intake Cipaku untuk memudahkan pengangkatan pompa lama.

Diprediksi, gangguan pengaliran di pelanggan terjadi pada siang atau sore harinya. Untuk mengantisipasi gangguan, PDAM sudah menyiapkan sepuluh armada tangki membantu penyediaan air bersih bagi pelanggan yang terdampak gangguan.

“Kita siapkan sepuluh tangki yang terus bergerak selama pelanggan membutuhkan. Karena keterbatasan sopir, kita minta pegawai untuk turut serta membantu. Bahkan kami direksi siap menjadi sopir atau kenek jika dibutuhkan. Para manajer dan asisten manajer juga bisa turun membantu,” kata Direktur Teknik (Dirtek) PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Syaban Maulana.

Seperti diketahui, PDAM akan mengerjakan pemasangan pompa transmisi air baku di Intake Cipaku dengan sumber air dari Sungai Cisadane selama 1-2 pekan ke depan.

Pengerjaan ini berpotensi menyebabkan gangguan pelayanan di wilayah zona III. Di antaranya sebagian Jl. Raya Pajajaran, Jl. Sukasari 1, 2, 3 dsk, Jl. NV. Sidik dsk, Jl. Duku, Jl Nanas Bantar Kemang, Jl Pajajaran Baranangsiang, Jl Pajajaran Indah, Villa Duta, Pajajaran Regency, Jl Ciheuleut, Bogor Lake Side.

Kemudian Griya Soka, Perum Botanica Cimahpar, Perum Haji Cimahpar, Perum Nurul Ichwan, Jl Sukasari, Jl Siliwangi, Jl Lawanggintung, Jl Sekip, Jl Batutulis, Kp. Jaya tunggal dsk, Perum Puri mas dsk, sebagian jl. Bondongan. Gunung Batu, Jalan Sindang Barang, Jl Loji, Griya Melati.

“Bagi masyarakat membutuhkan pasokan air melalui mobil tangki dapat menghubungi Call Center 24 Jam PDAM di nomor (0251) 8324111 dan Whatsapp 08111182123,” kata Dirtek.

Sementara itu, pemasangan pompa baru itu diyakini dapat meningkatkan pelayanan air bersih PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Pompa buatan Eropa Timur yang punya kemampuan teknis hingga 300 liter perdetik (l/det) itu merupakan salah satu solusi perbaikan sistem pengaliran di wilayah zona III.
Dirtek menyebutkan, pemasangan pompa transmisi air baku itu merupakan langkah PDAM untuk meningkatkan pelayanan di wilayah zona III. Karena beberapa waktu belakangan ini, sejumlah wilayah di Kecamatan Bogor Barat, Utara dan sebagian Bogor Selatan diidentifikasi belum terlayani 24 jam.

“Pemasangan pompa di Intake Cipaku ini merupakan salah satu solusi gangguan pelayanan di wilayah Cimahpar, Bogor Baru, perumahan Griya Melati hingga Bubulak. Ini sebagai solusi jangka pendek sambil SPAM Katulampa selesai,” ujar Dirtek.

Direksi sengaja mengadakan apel khusus untuk menyosialisasikan rencana pemasangan pompa ini kepada seluruh pegawai, agar para pegawai dapat membantu menginformasikan program ini kepada khalayak umum.

“Pengerjaan pemasangan pompa ini cukup memakan waktu, mungkin bisa seminggu lebih. Dan ini akan berdampak pada sistem pengaliran kita. Pasokan air bersih ke pelanggan akan terhambat. Jadi tolong bantu informasikan kepada tetangga, teman-teman atau keluarganya,” kata dirtek.

Dia menerangkan, tim dari Departemen Produksi dibantu NRW dan Trandis melakukan simulasi penghentian pasokan air selama dua jam pada Selasa (28/08/2018) lalu. Meski hanya dua jam, dampaknya ternyata cukup signifikan. Banyak laporan air tidak mengalir via call center hingga beberapa jam.

“Kita lakukan simulasi (penghentian pompa sementara 100 l/det) pada pukul 18.00-20.00 WIB, air di rumah saya di Bantarjati mati sampai pukul 22.00. Berarti kan cukup lama juga gangguannya,” ujar Dirtek. (humas/ysp)

Sumber : RADAR BOGOR

Diami Rumah Kosong, Pria Gangguan Jiwa Ini Ditemukan Tewas di Pasirkuda



BOGOR-RADAR BOGOR,Seorang pria bernama Udin ditemukan tewas di rumah kosong Jalan Raya Ciomas, Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Rabu (29/08/2018).

Dilansir dari Pojokbogor.com, menurut Budi, anggota Polmas Bogor Raya korban yang meninggal merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

“Meninggalnya sekitar pukul 16.00 WIB,” ujarnya kepada pojokbogor saat berada di lokasi.
Budi menjelaskan saat ditemukan korban dalam keadaan tidur dengan posisi miring.
Tak hanya itu korban juga ditemukan dalam keadaan telanjang dada.

Sementara itu warga Samsudin mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh seorang pelajar sekolah dasar.

“Saat itu siswa tersebut sedang nyebrang mau pulang, kebetulan dia lagi pulang sekolah,” ucapnya.
Selain itu untuk korban sendiri telah di bawa ke rumah sakit Bhayangkara di Muslihat Taman Topi Bogor. (adi/ps/ysp)

Sumber : RADAR BOGOR

Sidang Kasus Penggelapan Tanah Bojong Koneng, JPU Tolak Penangguhan Penahanan Terdakwa


BOGOR-RADAR BOGOR, Sidang kasus dugaan penggelapan tanah yang dilakukan oleh oknum Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, kembali digelar di Pengadilan Negerin (PN) Cibinong, Rabu (29/8/2018). Sidang kali ini agendanya pembacaan eksepsi.

Meski belum dapat disimpulkan oleh majelis hakim, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menolak penangguhan penahanan para terdakwa.

JPU Rudi Iskonjaya mengatakan, pihaknya telah menanggapi walaupun hakim belum dapat memutuskan atas pengajuan penangguhan penahanan para terdakwa yang merupakan oknum Desa Bojong Koneng tesebut.

“Pengajuan penangguhan penahanan belum dapat disimpulkan oleh hakim. Meski demikian, kami sudah memberikan berita acara pendapat yang tidak mengabulkan penangguhan penahanan. Kami tidak bisa kabulkan karena ini sehubungan dengan perkara pemalsuan surat dan penyerobotan atau penjualan tanah atas hak orang lain,” ujar Rudi kepada radar Bogor.id, Kamis (30/8/2018).
Ia juga menambahkan, ada sejumlah kekhawatiran pihaknya jika majelis hakim dapat mengabulkan permohonan penangguhan penahanan yang diajukan kuasa hukum terdakwa.

“Kasus ini alat buktinya akta. Oleh karena itu penangguhan tidak kami kabulkan, karena dikhawatirkan ada tidak pidana baru, misalkan adanya alat bukti yang bertentangan dengan bukti yang sudah kami punya. Alat bukti surat itu bisa dibuat kembali, kalau yang bersangkutan di luar, sesuai dengan kewenangan terdakwa di desa tersebut. Jadi JPU tidak dapat mengabulkan,” tambahnya.

Ia menerangkan, upaya mengeluarkan oknum Desa Bojong Koneng dari dalam sel tahanan juga didukung oleh adanya surat dari pucuk pimpinan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bogor.

“Penasehat hukum AS mengajukan penangguhan kembali dari Bupati Bogor dengan mempertimbangkan pelayanan Desa Bojong Komeng, ada surat resminya. Kemungkinan nanti pada saat sidang agenda putusan sela itu sudah ada jawaban hakim,” terangnya.

Sementara itu, Kuasa Hukum AS dan SS menerangkan, pihaknya menilai perkara klien yang disidangkan tersebut sudah kadaluarsa. “Laporan itu 2016. Harusnya bukti awal 6 bulan dari pelapor pada saat tahun sengketa lahan tersebut terjadi,” terangnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, perkara tersebut juga mestinya tidak pada ranah hukum pidana melainkan perdata. “Perkara ini perdata, malah jadi pidana. Ruslagh terhadap objek sengketa juga sudah dilakukan. Artinya damai dengan pelapor Arif Sulaiman,” tandasnya. (are/bil)

Gawai Buat Lupa Diri, Bima Arya Dorong Sekolah Kenalkan Kaulinan Sunda Kepada Murid



BOGOR-RADAR BOGOR,Lomba Kaulinan Orang Lembur yang diadakan oleh Dinas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor mendapata tanggapan dari Wali Kota Bogor, Bima Arya
Bima mengatakan, saat ini era yang sangat berbeda dari generasi terdahulu. Anak–anak, kata dia, diperbudak gawai, aplikasi, permainan elektronik yang banyak dampak negatifnya merusak mata, pikiran, mengha­biskan waktu dan membuat badan tidak bergerak.

“Saya termasuk generasi bahagia di era 70–80 yang merasakan indahnya gerobak sodor, galaksin, engkle, lompat tali, main benteng dan lainnya yang mungkin kenangannya lebih manis dan indah daripada asyik menekuni gawai seharian,” tuturnya.

Bima mengatakan, akan mendorong di sekolah-sekolah agar mendapat fasilitas untuk kaulinan sunda.
“Minimal untuk engkle, engrang, jadi anak-anak SD dibiasakan semuanya, karena ini tentang kebersamaan. kalau gawai kan itu personal. Tapi, dengan ini akan timbul kebersamaan, ketekunan, dengan gerak akan berkeringat dan juga sehat,” pungkasnya.(cr4/ysp)

Sumber : RADAR BOGOR

Pemuda Pancasila dan Polisi Bersitegang di Jalur Puncak, Ini Kronologinya


MEGAMENDUNG-RADAR BOGOR,Hendak menghadiri pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC), Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Bogor, M Yunus malah mengalami hal buruk.

Mobilnya dirusak oknum polisi setelah sempat bersitegang di Jalan Raya Puncak Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, kemarin.

Kejadian yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB itu bermula ketika kendaraan yang ditumpangi Yunus berpapasan dengan rombongan polisi berjumlah sekitar delapan mobil.

Entah siapa yang memulai tiba-tiba terjadi adu mulut karena mobil Yunus dianggap menghalangi jalan. Yunus lantas menepikan kendaraannya ke bahu jalan.

Namun, belum juga mendapat penjelasan, mobilnya langsung dirusak oleh oknum polisi. Akibatnya, mobil berplat nomor B 1442 TYI mengalami rusak di bagian belakang.

“Tak hanya kendaraan kami yang dirusak sebagian anggota juga ada yang mengalami luka,” bebernya kepada awak media.

Atas insiden tersebut, Yunus mengaku sudah menyiapkan kuasa hukum untuk memproses tindakan ini. Hingga tadi malam (29/8), pihaknya masih melakukan mediasi di Kantor Polres Bogor.

“Kami atas nama keluarga besar Pemuda Pancasila meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas anggotanya yang telah arogan,” ucapnya.

Saat dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita Lena mengaku belum mendapatkan laporan mengenai informasi bentrokan instansinya dengan PP Kabupaten Bogor.

“Belum denger nih belum dapat info,” bebernya.(fik/c)

Sumber: Radar Bogor

Proyek Betonisasi Jalan Sindangbarang Jero Disidak Anggota Dewan, Hasilnya Mengejutkan



BOGOR– RADAR BOGOR, Inspeksi mendadak (sidak)  yang dilakukan Komisi III DPRD terkait proyek betonisasi Jalan Sindangbarang Jero, Rabu (29/8/2018) menemukan fakta yang mengejutkan.

Betonisasi Jalan Sindangbarang Jero mengakibatkan hilangnya drainase. Hal tersebut membuat  Komisi III DPRD akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Bogor.

Menurutnya hilangnya drainase akan menimbulkan masalah baru yaitu banjir dan hal tersebut sudah dikeluhkan warga.

“Selain itu kita tidak melihat ada papan informasi pembangunan dan petugas dari instansi terkait untuk mengatur lalu lintas,” tutur  Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Shendy Pratama kepada radarbogor.id, (29/8).

Jalan Sindangbarang Jero menjadi salah satu jalan yang masuk dalam proyek betonisasi oleh Dinas PUPR Kota Bogor, selain Jalan Merdeka, Jalan Padasuka, dan Jalan Warung Benteng. (gal/ysp)

Sumber : RADAR BOGOR

Tidak Terima Pipinya Terkena Bola, Oknum Kades di Leuwisadeng Tampar Bocah. Begini Kronolginya


LEUWISADENG–RADAR BOGOR, Titik terang kasus penganiyaan oknum kades di Leuwisadeng berinisial S terhadap anak di bawah umur saat pertandingan sepakbola terkuak.
 
Saat berkunjung ke Graha Pena Radar Boogr, Rabu (29/8/2018), korban AS menuturkan kronologi kejadiannya. S menampar korban karena tak terima karena pipinya terkena tendangan AS saat terjadi pere­butan bola dalam pertandingan persahabatan antara staf Desa Kalong II melawan RT 02.
 
“Di situlah insiden terjadi. Saya tidak sengaja menendang pipi pak kades. Dan saya sudah terang-terangan minta maaf ke kades. Tapi kades tidak terima. Dia bilang ke saya, kalau main jangan begitu dong. Terus dia tampar pipi saya sebelah kiri tiga kali. Tidak lama kemudian anaknya kades datang ke saya dan tampar pipi kiri saya,” beber AS saat menyambangi redaksi Radar Bogor, Selasa (28/8) malam.
 
AS yang tidak terima dengan pemukulan Kades S pun melaporkan ke Polsek Leuwiliang. Sayangnya, Polsek Leuwiliang malah menginginkan ada mediasi damai. Kades S bersama Anwar dipertemukan dan akhirnya damai.
 
“Belum sempat buat laporan kok. Kami sudah mengarahkan supaya berdamai. Dan mereka berdua menerima,” ujar Kapolsek Leuwiliang Kompol Surdin Simangunsong.
 
Menyikapi hal itu, kuasa hukum AS, Irwan mengaku akan mem­­perjuangkan proses hukum kliennya.
 
“Saya akan terus kawal kasus ini sampai selesai. Kami akan lindungi AS. Dan warga pun sudah jengah melihat kelakukan Kades S. Dia itu pemimpin.
 
Seharusnya mem­­berikan contoh dan teladan yang baik. Bukan malah menampar. Ini lagi yang dia tampar anak yatim. Sudah keterlaluan sekali dan tidak bisa diterima,” jelasnya.
 
Sementara itu, S hingga berita ini naik cetak terkesan tutup mulut. Saat disambangi ke kantor desa, ia tak ada di tempat. (cr3/ysp)
 
Sumber: Radar Bogor

Kabar Gembira! Transpakuan Rute Bubulak-Cidangiang Segera Beroperasi Kembali

BOGOR– RADAR BOGOR,Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor di akhir September 2018 berencana untuk menghidupkan kembali Transpakuan rute Bubulak–Cidangiang.

“Rutenya sekarang hanya Cidangiang-Belanova, nanti rencananya rute lama Bubulak-Cidangiang akan dihidupkan lagi,” ujar Plt Direktur PDJT Bambang Budiarto kepada Radar Bogor, kemarin (29/8).

Untuk rute Bubulak-Cidangiang, kata Bambang, akan disiapkan sebanyak empat bus. Dua di antaranya merupakan bus rekondisi dan dua lainnya bus baru.

“Jadi total bus nanti ada delapan, empat unit saat ini untuk rute Cidangiang-Belanova,” katanya.
Bambang mengaku, saat ini BPTJ terus berupaya bangkit untuk menyehatkan kembali kondisi keuangan perusahaan. Salah satunya dengan membangun kerja sama dengan pihak ketiga untuk beriklan di badan bus Transpakuan.

Dari tujuh pihak ketiga yang ditawarkan, termasuk di antaranya BUMD Kota Bogor, baru ada satu perusahaan yang setuju untuk beriklan di PDJT.

“Baru PT Agricon yang sudah ada kontrak perjanjian yang minggu depan bisa terealisir dengan kontrak Rp21 juta pertahun pemasa­ngan iklan di bodi bus baik di sisi kanan dan kiri serta belakang,” terangnya. (gal/ysp)

Sumber : RADAR BOGOR

Miris! Tidak Ada Kursi dan Meja, Siswa SD di Rumpin Terpaksa Belajar Lesehan


RUMPIN–RADAR BOGOR,Siswa  kelas II SDN Kertajaya 2 harus belajar lesehan. Tidak ada bangku maupun kursi seperti yang ada di ruang kelas sekolah pada umumnya. Hal serupa juga dialami teman-temannya yang lain.
“Kalau sekolah bawa meja sendiri. Duduk di bawah, ngampar, karena kursinya enggak ada juga,” jawab Larasati, siswi kelas II SDN Kertajaya 2.

Faktanya, bukan hanya soal meja maupun kursi yang tidak dimiliki sekolah yang berada di Kampung Babakan RT02/06, Desa Kertajaya, Kecamatan Rumpin ini.
Dari total enam ruang kelas yang ada, hampir seluruhnya memiliki kondisi tidak layak. Tak sedikit genting ruang kelas yang tidak ada, juga dengan plafon yang rusak.

“Terakhir kali perbaikan itu 2012 lalu. Kalau anak-anak belajar lesehan sudah berlangsung dua tahun, hanya anak-anak kelas 1, 5 dan 6 yang belajar menggunakan meja juga kursi. Kelas 1 pun hanya ada 10 set kursi, meja,” kata Guru SDN Kertajaya 2, Ugum Gumelar.

Lebih lanjut dia mengatakan, kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan dengan dua sif. Sebab, ruang kelas yang tidak mencukupi, sementara jumlah siswa mencapai 300 orang.

Di sisi lain, dengan guru yang berjumlah 12 orang dirasa cukup, meski hampir seluruhnya merupakan tenaga honorer.

“Plafon rusak itu faktor alam karena angin akhirnya rusak dan bocor. Kantor juga bocor, begitu pun dapur. Banyak barang-barang yang akhirnya lapuk tidak bisa digunakan karena terkena air hujan, contohnya meja di kantor,” katanya.
SDN Kertajaya 2, sambung Ugum, tidak memiliki perpustakaan. Hal itu diperparah dengan ketiadaan sarana MCK.

“Anak-anak biasanya pulang ke rumahnya kalau lagi kebelet dan enggak balik ke sekolah lagi.” pungkasnya.(wil/c)

Sumber: Radar Bogor

Belum Ada Investor, Nasib Bus Trans Pakuan Makin Tidak Jelas

BOGOR–RADAR BOGOR, Meski sudah diwanti-wanti Kemenhub, Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor hingga kemari belum juga mengoperasikan delapan unit bus hibah.

Terlihat kondisi bus baru tersebut sudah mulai rusak. Bagian luar maupun dalam sudah dipenuhi debu dan beberapa ada yang rusak. Entah sudah berapa lama, bus warna biru yang tertulis tahun anggaran 2016 itu tak dinyalakan.

Bukan tanpa sebab. Perusahaan plat merah tersebut, tak dapat berkembang karena belum mendapatkan investor. Plt Direktur Utama PDJT, Bambang Budianto mengungkapkan, saat ini perusahaan sudah memiliki 18 unit bus.

Plt Dirut PDJT Akui Sulit Operasikan Bus Bantuan Kemenhub, Alasannya Bikin Miris
Di antaranya, kata dia, empat unit telah digunakan untuk rute Cidangiang–Belanova, dua unit khusus pariwisata, dan empat unit yang sedang dipersiapkan untuk rute Bubulak–Cidangiang.

Sedangkan, delapan unit lagi yang masih di Dishub Kota Bogor karena belum memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

“Tarif Bubulak-Cidangiang sedang kami usulkan ke Badan Pengawas dalam hal ini Dishub Kota Bogor sebesar Rp6 ribu untuk sekali perjalanan, sementara rute Cidangiang–Belanova tarifnya 10 ribu dan sudah berjalan,” terang mantan Kasatpol PP Kota Bogor itu.

Trans Pakuan awalnya diharapkan dapat mengatasi kemacetan di Kota Bogor yang makin tidak karuan.
Bahkan, antusiasme masyarakat untuk menggunakan transportasi umum ini cukup banyak. Namun, buruknya pengelolaan membuat perusahaan makin terpuruk bahkan sempat mati.

Wali Kota Bogor, Bima Arya mengungkapkan, dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit untuk mengoperasikan delapan bus yang hingga saat ini masih dikandangkan.(gal/cr4/ysp)

Sumber : RADAR BOGOR

Pabrik Terbakar, 600 Karyawan PT.OZ Guitar Indonesia Nganggur


CITEUREUP-RADAR BOGOR,Keba­karan yang menghanguskan pabrik PT OZ Guitar Indonesia, di Desa Sanja, Kecamatan Citerueup, Senin (27/8) selain me­­nim­bulkan keru­gian milia­ran rupiah, ratusan karyawan te­ran­cam kehilangan pekerjaanya.

Setidaknya ada 600 karyawan yang nasibnya terkatung-katung. Salah satunya Fatah Hidayat yang masih setia berjaga di gerbang tempatnya bekerja. Meski kini lokasi itu sudah tak berbentuk namun ia tetap rutin mengontrol pabrik.
Ya, Fatah adalah pen­jaga keamanan yang masih bisa bekerja usai api melahap tiga gudang produksi PT OZ Guitar Indonesia.

“Hari ini banyak karyawan yang tidak tahu tapi tetap masuk bekerja. Akhirnya mere­ka pulang lagi, ada yang sedih juga menangis,” katanya ke­pada Radar Bogor di PT OZ Guitar di Jalan Raya Citeureup, RT 02/05, Desa Sinja, Keca­matan Citeureup, kemarin.

Begitu juga yang dirasakan, Firmansyah (32), pegawai bagian pengampelas material gitar ini harus gigit jari. Ia hanya bisa meneguk segelas kopi di depan pabrik. Ia berharap, pabrik bisa pulih dan kembali seperti semula.

“Kata kami karyawan tidak akan menerima gaji dulu selama beberapa bulan karena harus memperbaiki seluruh­nya,” akunya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Penanggulangan Damkar Kabupaten Bogor, M Zaharry mengungkapkan, data yang terhimpun sebanyak 600 karyawan bekerja di pabrik gitar tersebut.(don/c)

Sumber: Radar Bogor

Mengidap Penyakit Ini, Anak Ketiga Ahmad Albar Meninggal Dunia



JAKARTA-RADAR BOGOR, Keluarga besar band rock legendaris, God Bless Ahmad Albar dirundung duka.
Anak vokalis Achmad Albar, Faldy Albar dikabarkan meninggal dunia. Anak ketiga itu wafat pada Rabu (29/8/2018) sore.

Kabar duka tersebut awalnya disampaikan oleh pihak God Bless lewat akun media sosial Instagram.
Menurut keterangan band yang digawangi ayahnya, Faldy Albar menghembuskan napas terakhir ketika berada di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta.

“Berita duka cita. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang, Faldy Albar, putra ke-3 dari Achmad Albar sore ini (29/08) di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta,” ungkap akun @godblessrocks, beberapa saat lalu.

Jenazah Faldy Albar disemayamkan di rumah duka, di kawasan Cinere, Jakarta Selatan. Rencananya mendiang akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta pada Kamis (30/8).

Atas kabar duka tersebut, God Bless ikut berbela sungkawa kepada keluarga Achmad Albar.  Band dengan hits Semut Hitam itu berharap mendiang Faldy Albar diberikan tempat terbaik di sana.

“Kami segenap management God Bless mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhum mendapat tempat yang sejuk di sisiNya. Amin,” ucap akun resmi God Bless.
Kepergian Faldy Akbar untuk selama-lamanya, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat, termasuk Camelia Malik.

Pedangdut senior ini menceritakan, pekan lalu almarhum sempat dirawat di rumah sakit karena sakit perut.

Menurut Camelia Malik, keponakannya itu sudah lama mengidap penyakit liver.
“Sudah lama almarhum kena liver. Namun selalu diobati, pulih lagi. Kalau capek drop lagi,” ungkap Camelia Malik.

Saat terakhir dirawat di rumah sakit, sakit liver almarhun sudah semakin parah. Keluarga pun sudah berusaha menjaga pola makan adik Fachri Albar ini.

Namun, takdir berkata lain. Almarhum tidak kuasa bertahan menahan sakitnya. Tadi malam, Faldy Akbar menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Abdi Waluyo Jakarta.

Camelia mengungkapkan, almarhum akan dimakamkan hari ini, Kamis (30/8) di TPU Tanah Kusir. (esy/ysp)

Sumber  RADAR BOGOR

Parkir Liar Bikin Kawasan Venue AG 2018 Semrawut, Dishub Sebar Mobil Derek di Cibubur



CIBUBUR–RADAR BOGOR,Maraknya parkir liar, me­nambah kesemrawutan arus lalu lintas di kawasan Cibubur dan sekitarnya terutama di sekitar kawasan Asian Games. Meminimalisasi masalah ter­sebut, disebar petugas tambahan beri­kut armada derek.

Kasi Pengawasan dan Pengendalian Sudin Perhubungan Jakarta Timur, Slamet Dahlan mengungkapkan, sudah mengerahkan 150 personel ini untuk membantu pengamanan dan pengatu­ran areal parkir.

Selain itu, menertibkan parkir liar yang mangkal di trotoar dan bahu jalan. “Untuk berjaga di tujuh venue di Jakarta Timur,” ujar Slamet, kemarin.

Lebih lanjut ia mengatakan, personel yang ditempatkan bertugas setiap harinya antara pukul 06.00 hingga 14.00 dan 14.00 hingga 22.00. Menurutnya, untuk memperkuat pengamanan, pihaknya juga mengerahkan delapan mobil derek.

Termasuk, di arena BMX Pulomas,  di depan Velodrome Jalan Pemuda, kawasan Bumi Perkemahan Cibubur, di depan Cibubur Junction yang berdekatan GOR POPKI.

Selanjutnya, mobil derek ditempatkan  di depan pintu utama TMII dan di Pade­pokan Pencak Silat.

“Sejauh ini cukup kondusif, sehingga tidak ada pelanggaran atau penindakan di sekitar venue Asian Games, masih aman, hal itu menunjukkan bahwa masyarakat sangat mendukung Asian Games ini,” katanya.

Tak hanya itu, periode 1-28 Agustus 2018, mencatat sebanyak 4.962 kenda­raan terjaring razia gabungan di jalur perluasan ganjil-genap (gage). Me­re­ka, seluruhnya wajib menjalankan per­­sidangan tindak pidana ringan (tipiring) pertama dan kedua di pengadilan.

Menurut Slamet, persidangan pertama Jumat (24/8). Sedangkan, untuk sidang berikutnya bisa diikuti para pelanggar Jumat (31/8). “Pelanggar yang terjaring kebanyakan menyerobot kawasan gage yang berada di Jalan Ahmad Yani, Jalan DI Panjaitan,” terangnya.

Dari jumlah keseluruhan, ada 552 kendaraan ditilang oleh petugas dari Sudin Perhubungan. Sementara itu, sebanyak 4.410 pelanggar didapatkan melalui hasil penilangan dari pihak kepolisian.(rp1/c)

Sumber: Radar Bogor

Lagi Asyik Pacaran di Atas Motor Sambil Lihat Pantai, ABG Ini Mendadak Tewas


BALI-RADAR BOGOR, Kematian mendadak seorang anak baru gede (ABG) bernama IB Aditya Putra (18) saat lagi pacarana di Pantai Batu Tampih, Desa Panggung Tibah, Kediri, Tabanan, kemarin, masih menyisakan misteri.

Betapa tidak, kematian pria warga Banjar Pande, Desa Kediri, itu begitu mendadak. Wajar sang pacar NPEN (12) yang saat kejadian berada di sampingnya shock berat.

Seperti diberitakan, musibah itu bermula ketika korban menghubungi pacarnya NPEN, asal Banjar Lebah, Desa Bongan, Tabanan melalui via sambungan telepon.

Melalui telepon, korban mengajak pacarnya bertemu di Pantai Batu Tampih, Desa Pangkung Tibah, Kediri.

Sekitar pukul 15.00 Aditya pun langsung bergegas menjemput pacarnya.
Sepangasang kekasih ini langsung berangkat menuju pantai tersebut dengan mengendarai sepeda motor. Di sebuah gang di Pantai Batu Tampih, Aditya berhenti sebentar untuk membeli rokok.

Selanjutnya sepasang kekasih itu kembali melanjutkan perjalanan menuju pantai. Sesampai di Pantai Batu Timpah obrolan santai keduanya terjadi.

Kala itu sepasang kekasih ini masih berada diatas sepeda motor. Hingga tak lama kemudian kekasih Aditya mengajak untuk pulang. Tapi, mendadak Aditya tidak menjawab.

Aditya justru tertelungkup di stang speedometer motornya. Tangannya mulai dingin. Sementara dari mulut keluar buih putih.

Pacar korban berusaha membangunkan korban. Namun, tidak ada reaksi. Pacar korban yang panik langsung meminta pertolongan warga yang berada di sekitar pantai.

Sempat diberikan pertolongan, tapi tetap Aditya tak ada reaksi. Akhirnya Ega dan warga sekitar langsung membawa Aditya ke RSU Nyitdah, Kediri untuk diperiksa dan diberikan bantuan medis.
Sayangnya nyawa kekasihnya tidak dapat tertolong. Kasubag Humas Polres Tabanan AKP I Gede Surya Kusuma membenarkan kejadian tersebut.

“Diduga korban meninggal akibat serang jantung. Karena berdasar dari riwayat penyakit korban, diketahui korban telah lama mengidap penyakit jantung, dan itu pun juga diakui oleh keluarga korban,” pungkas AKP Surya Kusuma. (ysp)

Sumber : RADAR BOGOR

Parah! TKW Ini Pamer Pacar Saat Videocall dengan Suami dan Anaknya

 

RADAR BOGOR-Sebuah video yang sangat menyayat hati datang dari seorang pria yang sedang video call dengan seorang wanita sambil menggendong anaknya.

Menurut informasi yang beredar, wanita yang berada dalam video tersebut merupakan istri dari sang pria tersebut.

Wanita itu diduga merupakan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang sedang bekerja di negara Bangladesh. 
Namun yang membuat miris, saat video call wanita tersebut sedang dengan seorang pria lain, yang diduga merupakan pacar barunya.

Sang suami dan anaknya pun menangis dan sedih lantaran melihat wanita tersebut tampak sangat bahagia dengan pasangan barunya.

Video ini pun menjadi viral setelah dibagikan ke media sosial, banyak beranggapan bahwa video tersebut palsu namun ada juga yang tak menampik bahwa video tersebut memang benar. Namun terlepas dari hal itu, video ini memang mash simpang siur mengenai kabarnya. (ysp)

Sumber : RADAR BOGOR

Hore! Mendikbud Pastikan 100 Ribu Guru Honorer jadi PNS



JAKARTA–RADAR BOGOR,Kabar gembira bagi para guru honorer. Pengajuan untuk pengangkatan honorer menjadi pegawai negeri sipil (PNS) pada 2018 disetujui peme­rintah.

Kepastian itu disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebu­­dayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, kemarin (29/8). Tak tanggung-tanggung kuota guru honorer yang diangkat tahun ini mencapai 100 ribu guru.
“Sudah ada persetujuan, Insya Allah kuota 100 ribu, seperti yang bapak wakil presiden sampaikan,” ujar Muhadjir.

Kemendikbud sebenarnya mengajukan lebih dari kuota 100 ribu. Akan tetapi, yang disetujui Kementerian Pen­da­yagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) hanya 100 ribu guru honorer untuk diangkat sebagai PNS di seluruh Indonesia. “Untuk proses detail pengangkatan masih akan dibahas,” ucapnya.

Muhadjir mengatakan, Kemendikbud sebenarnya tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pengangkatan guru honorer menjadi pegawai negeri namun pihaknya hanya mengusulkan sebagai penggantian guru yang pensiun pada tahun ini.

“Kewenangannya tentu ada di MenPAN RB dalam menentukan apakah pengu­sulan itu disetujui atau tidak,” kata dia.

Dia menuturkan jika negara memiliki uang yang cukup dengan kondisi perekonomian baik, maka pengangkatan dapat dilakukan dengan jumlah yang lebih banyak dari pengusulan tersebut.

Dia menuturkan, butuh waktu tujuh tahun untuk mengangkat guru honorer di seluruh Indonesia yang jumlahnya mencapai 736 ribu orang untuk menjadi guru PNS.

“Jumlah guru honorer di seluruh Indonesia saat ini sekitar 736 ribu orang. Kalau misalnya setiap tahun pemerintah mengangkat 100 ribu orang guru honorer, maka butuh waktu tujuh tahun lebih untuk bisa menyelesaikan permasalahan guru honorer,” ungkapnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kementerian Koor­dinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Agus Sartono menambahkan salah satu syarat guru honorer bisa diangkat menjadi PNS yakni sudah bersertifikasi. Itu pun harus melalui tahap seleksi dan mengikuti tes CPNS.

“Guru honorer yang punya sertifikasi yang berhak diangkat CPNS tapi tetap melalui tahapan seleksi baik tes kompetensi dasar maupun bidang,” bebernya.
Terkait guru honorer di atas 35 tahun,  belum ada kebijakan dari pemerintah. Yang di­­akomodir hanya di bawah 35 tahun.

Menurut Agus, berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Kemendikbud, KemenPAN-RB, Kementerian Agama, dan Kemenko PMK, ada kekurangan 600 ribu guru.

“Sesuai yang ditegaskan Wapres Jusuf Kalla, tahun ini akan diangkat 100 ribu untuk formasi guru Kemendikbud maupun Kemenag,” tukasnya.

Dia menyebutkan, pemenuhan kekurangan 600 ribu guru akan dilakukan bertahap mulai tahun ini. “Sementara 100 ribu guru ini akan melalui tahapan seleksi,” pungkasnya.(ind/jpg)

Sumber : RADAR BOGOR

Heboh! Emak-emak Saling Cakar di Warung Makan, Ini Gara-garanya!



PONTIANAK – RADAR BOGOR, Dua kelompok ibu-ibu sosialita terlibat adu mulut hingga saling cakar di depan meja kasir rumah makan Dapur Kepiting, Jalan Merdeka, Pontianak Kota, Kalbar.

Informasi yang dihimpun Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group), permasalahan ini terjadi pada Selasa (28/8) pagi itu dipicu masalah sepele.

Awalnya, salah satu kelompok tidak terima dengan suara ribut kelompok yang sedang melaksanakan ulang tahun di rumah makan itu. Sehingga timbul percekcokan dan penganiayaan.

Sementara itu, saksi atas nama Heri, 45, menuturkan, kejadian bermula saat istrinya CN, 40, bersama belasan kerabat mengadakan pesta makan di rumah makan tersebut. Hal itu dalam rangka merayakan ulang tahunnya.

“Istri saya saat itu tengah merayakan ulang tahun bersama temannya di rumah makan Dapur Kepiting,” ujar Heri saat ditemui di Mapolsek Pontianak Kota.

Mereka, kata Heri, duduk di meja nomor 16. Lantai dua. Selayaknya perayaan ulang tahun pada umumnya, ruangan dipenuhi oleh canda tawa kelompok tersebut.

Tak jauh dari kelompok CN, lanjut Heri menjelaskan, LU pengunjung lain bersama dua orang sahabatnya memang menunjukkan gelagat yang tidak nyaman sambil menatap meja kursi yang diduduki istrinya itu.

Usai makan, Heri mengaku istrinya kemudian turun ke lantai bawah untuk melakukan pembayaran di kasir dan bertemu dengan LU serta kedua rekannya.

“Ketika mau bayar di kasir, istri saya kembali bertemu ke tiga orang tersebut. Mereka mengatakan istri saya kampungan dengan bahasa daerah,” ceritanya.

Istrinya, kata Heri, paham dengan bahasa daerah itu. “Dia pikir istri saya tidak tahu apa yang disampaikannya,” lanjutnya.

Tak terima dengan perkataan tersebut, kemudian antar kedua kelompok saling cekcok hingga cakar mencakar yang mengakibatkan rekan istrinya, LH, 34, mengalami luka di bagian wajah dan sakit di kepala.

“Saat ini korban harus dirawatinapkan di Rumah Sakit Anugerah Bunda,” ucapnya.
Atas kejadian itu, kata Heri rekan istrinya kemudian melaporkan ke Mapolsek Pontianak Kota untuk diproses lebih lanjut.

Kapolsek Pontianak Kota, Kompol Abdullah Syam membenarkan telah menerima laporan terkait duagaan penganiayaan itu.

“Iya, kita dapat laporan sekitar jam sebelas tadi. Saat ini kedua pelapor masih menyelesaikan proses visum di rumah sakit,” ucapnya saat ditemui di Mapolsek Pontianak Kota.

Abdullah menuturkan, sampai saat ini belum mengetahui siapa yang memulai perseteruan tersebut. Karena kasus tersebut masih dalam penyelidikan.

“Kita juga akan mengumpulkan alat bukti, keterangan kedua belah pihak para saksi termasuk rekaman CCTV di tempat kejadian,” paparnya.

Abdullah mengatakan, jika terbukti pelaku penganiayaan dalam kasus ini terancam jeratan pasal 351 dan 352 KUHP. (and/ocs)

Disiksa Ibu Tiri, Tubuh Bocah SD Ini Dipenuhi Luka Memar. Lihat Videonya Miris!



JATENG-RADAR BOGOR, Seorang bocah kelas 1 SD berinisial IM (7) diduga menjadi korban penganiayaan oleh ibu tirinya Amh di Desa Pagerandong, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng).

Kasus tersebut terungkap berkat video kondisi korban yang sengaja dibuat oleh guru dan Kepala SDN 1 Pagerandong dan beredar melalui media sosial.

Dalam video berdurasi dua menit 50 detik tersebut terlihat IM sedang ditanya oleh kepala sekolah mengenai luka-luka di dahi, tangan, paha, dan beberapa bagian tubuh lainnya.

Kepala SDN 1 Pagerandong, Giatri mengaku sengaja membuat video tersebut pada Senin (27/8/2018) untuk dijadikan bukti laporan kepada Kepala Desa (Kades) Pagerandong.

Dia menjelaskan pembuatan video itu karena guru kelas 1 tempat IM menimba ilmu bercerita mengenai kondisi anak didiknya yang sering menyendiri dan banyak terdapat luka pada tubuhnya, pada Sabtu (25/8/2018).

Setelah mendapatkan cerita dari guru IM, pihaknya kemudian berinisiatif menggali informasi dari anak didiknya. Korban diketahui selama ini tinggal bersama ibu tirinya karena ibu kandung telah meninggal dunia, sedangkan ayah bekerja di Kalimantan.

“Sebetulnya saya mau melaporkan ke Pak Kades tetapi bagaimana saya menjelaskannya. Kalau saya telepon, kan susah menjelaskannya karena anak mengalami luka di beberapa bagian tubuh. Akhirnya saya buat video untuk menjelaskan ke Pak Kades selaku yang punya warga, sedangkan saya yang punya siswa. Nantinya biar antara desa dan sekolah melangkah bareng,” kata Giatri, Rabu (29/8/2018).

Setelah berkoordinasi dengan Kades Pagerandong, dia segera melaporkan kasus penganiayaan yang dialami IM dan diduga dilakukan oleh ibu tirinya kepada Kepolisian Resor (Polres) Purbalingga.

“Kebetulan keponakan saya ada yang jadi polisi sehingga saya menghubungi dia untuk meminta saran. Keponakan saya minta agar video itu dikirim kepadanya dan dalam waktu yang tidak lama, petugas dari Polsek Kaligondang datang ke sekolah dan keesokan harinya saya membawa IM ke Polres Purbalingga untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.

Dia mengatakan setelah menjalani pemeriksaan di Polres Purbalingga, IM selanjutnya diserahkan kepada keluarga ayahnya yang tinggal di Pengadegan, Kabupaten Purbalingga.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Purbalingga AKP Poniman mengatakan masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus penganiayaan yang menimpa IM.

“Anak tersebut sudah kami bawa ke rumah sakit untuk dimintakan visum. Dari hasil visum tersebut diketahui bahwa luka-luka itu disebabkan oleh benda tumpul, ada yang luka terbuka, luka lebam, itu diperkirakan dianiaya oleh seseorang,” katanya.

Saat dimintai keterangan, kata dia, IM mengakui jika luka-luka pada tubuhnya akibat penganiayaan yang sering dilakukan oleh ibu tirinya. Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui sejak kapan kasus penganiayaan itu terjadi meskipun berdasarkan keterangan Kades Pagerandong, IM tinggal bersama ibu tirinya sejak berusia dua tahun.

“Polisi sudah menjemput ibu tiri IM untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Namun kami belum bisa menentukan tersangka karena masih menunggu hasil pemeriksaan,” katanya. (ysp)

Sumber : RADAR BOGOR

Inilah Sosok Masuuuk, Pak Eko! yang Viral di Dunia Maya


RADAR BOGOR-Masuuuk, Pak Eko! Ujaran itu sedang ngehit di dunia maya. Menirukan kalimat dari video yang menampilkan ketangkasan seorang polisi melemparkan benda tajam ke sebuah papan.

Jenisnya beragam. Mulai sangkur, pisau dapur, obeng, sumpit, hingga gunting. Juga gergaji, cangkul, cetok, bahkan sendok.

Hebatnya, semua benda itu bisa menancap di papan. Pada akhir rekaman, suara anak-anak terdengar lantang. Masuuuk, Pak Eko!
Video tersebut menarik bukan hanya karena keahlian si polisi. Namun, juga aksinya berjoget dengan mengacungkan jempol bersama anak-anak. Menghibur. Jenaka. Lucu. Juga mengundang decak kagum.
Polisi itu adalah AKP Eko Hari Cahyono. Di medsos pria kelahiran 1964 tersebut disapa Papi.

Dia kini bertugas di Pusdik Sabhara Polri, Porong Dia menjadi bagian pengembangan spesialis tentang teknik dan taktik tugas-tugas kepolisian.Eko termasuk tenaga pendidik.

Jawa Pos menemui polisi asal Ponorogo itu kemarin (29/8). Meski harus menunggu cukup lama, rasa lelah langsung hilang saat bertemu dengan polisi dengan tiga balok di pundak itu. Eko tanpa canggung memberikan sambutan hangat. “Mari ke lapangan,” ajaknya.

Lapangan yang dimaksud berada di area tengah pusdik sabhara. Namanya Krida Samapta Bhayangkara.
Di lapangan itulah, dia mengasah skill melempar benda. “Bisa karena terus diasah. Minimal dua kali melatih melempar ke sana setiap hari,” jelasnya.

Papan itu terbuat dari potongan pohon palem. Dulu, papan tersebut dipakai sebagai sasaran menembak. Namun, kini dia memanfaatkannya untuk mengasah keterampilan.

Di belakang papan tertulis semboyan Tiada Hari tanpa Latihan. Lokasi itu pula yang menjadi latar tempatnya merekam video yang sekarang viral.

Eko lantas melambaikan tangan ke arah tiga anak yang bermain sepeda pancal di dekat lapangan. Mereka antusias menyambut panggilan tersebut.

“Itu tim perekaman video,” kata pria yang dari pernikahannya belum mendapatkan momongan itu.
Bocah-bocah itu adalah Faizal Rian Pratama, Arjuna Satria Dewa, dan Tri Anggara.

Eko tampak akrab dengan ketiganya. Mereka sempat larut dalam obrolan ringan tentang pelajaran sekolah.

Eko kemudian bercerita soal kepiawaiannya melempar benda. Gaya bicaranya tegas dan lugas. Khas personel Korps Bhayangkara. Namun, penjelasan itu juga sesekali diselipi candaan dengan timnya.
Eko mempelajari teknik melempar benda itu sejak 1998. Delapan tahun setelah dia masuk sebagai anggota polisi. “Waktu pendidikan perintis,” terangnya.

Menurut Eko, kunci dari keberhasilan latihan adalah ketelatenan. Kalimat itu terus dia pegang sampai sekarang.

Tidak heran jika sikap lucunya berubah total ketika mengajar. Eko selalu menunjukkan sikap disiplin kepada anak didiknya.

“Materi yang diajarkan penuh risiko. Harus serius berlatih agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan,” ungkapnya.

Eko tidak pernah menyangka keahliannya melempar benda itu bakal kondang. Menurut dia, semua berawal dari permintaan mantan anak didiknya melalui pesan pendek.

Eko tidak menyebut identitasnya. Hanya, permintaan yang dilontarkan dia rasa cukup menarik.
Eko diminta untuk merekam aksinya melempar sangkur. Dalihnya sebagai obat kangen karena lama tidak bertemu.

Dia melayani permintaan itu. Bahkan, yang dilempar bukan hanya sangkur. Eko juga melempar pisau dapur sebagai variasi.

“Videonya disebar di grup angkatan, banyak yang mengapresiasi,” jelasnya.
Lambat laun dia yang pada dasarnya jenaka punya ide lain. Dia mengunggah video tentang kemahirannya di Instagram.

Eh, lagi-lagi respons yang didapat di luar dugaan. Banyak netizen yang memberikan like dan meninggalkan komentar.

Beberapa di antaranya tidak segan request benda yang bisa dilempar. Bahkan, sesekali ada permintaan di luar perkiraan.

“Bendanya aneh-aneh, seperti tusuk gigi dan linggis,” katanya, lantas tertawa.
Gara-gara video itu, follower-nya di akun Instagram papi_eko_pusdik_sabhara_porong melonjak tajam.
Dari yang awalnya sekitar 5 ribu kini menjadi 62 ribu. “Dulu 90 persen follower anak didik sendiri,” katanya.

Kesuksesan tersebut bukan tanpa pengorbanan. Jari-jari tangannya acap kali robek karena terkena benda tajam yang dipakainya latihan.

Mengenai kalimat yang kini terkenal, dia menyebut inspirasinya datang secara spontan.
Eko mengungkapkan, pelatihnya kala itu selalu berteriak “masuk” ketika benda yang dilempar menancap di papan.

Nah, dia meminta anak-anak meneriakkan kalimat itu dalam videonya dengan embel-embel akhiran namanya sendiri. “Jadi masuk, Pak Eko,” paparnya.

Dia juga menyematkan kalimat jenaka khas lain sebagai caption di setiap video unggahannya. Yakni, nganuuu ndaaan.

Idenya berasal dari kenangan lamanya ketika masih menjalani pendidikan. Dia mengatakan sempat bingung saat mendapat pertanyaan.

Dalam beberapa kesempatan, kalimat jenaka itulah yang keluar dari mulutnya.
Eko sempat menunjukkan keahliannya. Mirip adegan di video, dia meminta tim kecilnya siap-siap merekam dan berteriak.

Eko lantas mengambil sebuah obeng. Matanya fokus ke papan. Dari jarak sekitar 4 meter, obeng di tangan kanannya dilempar. Jleb! Masuuuk, Pak Eko!. (edi/c7/ysp)

Sumber : RADAR BOGOR


Dikejar Sosok Misterius, Suami Caleg Ini Bunuh Diri Loncat dari Lantai 3 Rumah Makan


DEPOK-RADAR BOGOR, HCG suami seorang calon anggota legislatif (Caleg) salah satu partai politik di Depok, lompat dari lantai tiga rumah makan Jalan Raya Sawangan, Pancoranmas Selasa (28/8/2018) malam. HCG tewas ketika menjalani perawatan di rumah sakit.

Kapolsek Pancoranmas, Kompol Roni Agus Wowor mengatakan, HCG langsung melompatlan diri ke lantai bawah, dan akhirnya tewas di lokasi.

“Infonya dia merasa ketakutan dikejar seseorang, lalu mencoba melarikan diri dari rumah makan atau ruko tersebut,” ucap Roni sebagaimana dilansir Radar Depok (Jawa Pos Grup), Kamis (30/8/2018).

Pengakuan saksi di lokasi kejadian yakni Sulaeman, kata Roni, mengira kejadian aksi bunuh diri itu adalah kecelakaan lalu lintas. “Saya kira mah apa ramai-ramai di jalanan, eh tiba-tiba pas saya lihat ada yang bunuh diri. Katanya suami dari caleg. Katanya juga yang loncat ini gagal jadi caleg ya,” kata Roni menirukan Sulaeman.

Menurut kapolsek, HCG sempat dilarikan ke rumah sakit ke Rumah Sakit Bakti Yudha. “Akibat luka parah. Korban yang sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa korban tidak bisa diselamatkan,” ucap Roni.

Roni mengatakan, hingga saat ini penyebab tewas HCG masih dalam penyelidikan mendalam. “Iya soalnya kan dia loncat dari lantai 3 karena takut dikejar-kejar orang. Nah orangnya ini siapa kita sedang kita dalami,” ucap Roni.

Roni membenarkan jika HCG suami dari N, caleg dari salah satu partai di Depok. Informasi yang dihimpun, N merupakan kader partai Hanura. “Ini masih kita dalami motifnya apa nih, apakah ini bunuh diri atau ada yang lain,” tutup Roni.

Uwoh petugas pakir di area ruko yang ditemui Harian Radar Depok menyebutkan, kejadian sekitar pukul 20:00 WIB. Saat kejadian, dia berada di rumah yang tak jauh dari TKP.

“Saya pas kejadian ada di rumah. Ditelepon, akhirnya balik lagi ke ruko untuk menyelamatkan korban,” kata Uwoh, kepada Radar Depok, kemarin.

Adanya kejadian itu, sambung Uwoh, langsung menelepon karyawan mimbel untuk membukakan kunci belakang ruko. “Lokasi jatuh korban berada di belakang, saya bantu membopong korban ke rumah sakit mengunakan mobil pemilik rumah mie aceh,” ungkap dia. (ysp)

Sumber : RADAR BOGOR

Thursday 30 August 2018

Bukan Cuma Jalan Merdeka, Dinas PUPR Kota Bogor Juga Kebut Betonisasi di Tiga Jalan Ini


BOGOR-RADAR BOGOR, Tidak hanya di Jalan Merdeka, betonisasi  juga dikebut di tiga lokasi lain di Kota Bogor seperti Jalan Sindangbarang Jero, Padasuka, dan Warung Bandrek.

“Jalan Sindang Barang Jero 850 meter, Padasuka 497 meter, Merdeka 975 meter dan Warung Bandrek 996 meter,” ujarKabid Pembangunan Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Wawan Gunawan kepada radarbogor.id, Selasa (28/8/2018).

Berdasarkan kontrak yang telah dibuat pekerjaan akan berlangsung selama 120 hari kalender.

Betonisasi Jalan Merdeka Bikin Macet, Pengendara Keluhkan Minimnya Petugas

Untuk progresnya, kata Wa­wan, Jalan Sindang Barang Jero sudah mencapai antara 40 sampai 50 persen, Jalan Merdeka mencapai 50 persen dan Padasuka baru 30 persen.

Menurutnya, di Padasuka cukup sulit karena tak ada penutupan jalan.

“Sementara untuk Warung Bandrek lebih cepat karena dia pekerjaannya full jalan ditutup, saat ini sudah 60 persenan,” terang Wawan. (gal/ysp)

sumber : Radar Bogor

Belum Operasikan Bus Bantuan Kemenhub, Sekda Kota Bogor: PDJT tak Inovatif!

 

BOGOR–RADAR BOGOR,Pemkot Bogor mulai bersuara terkait belum diopersikannya semua bus bantuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pemkot mendesakt Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) pun dipaksa untuk segera menggunakan armada tersebut.

Sekda Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengatakan, kondisi keuangan perusa­haan yang masih belum sehat bukan men­jadi alasan. Ia menilai, PDJT tak inovatif sehingga sulit untuk berkembang.

“Seharusnya melakukan berbagai inovasi untuk mendapatkan penghasilan tambahan agar bisa mengoperasikan delapan bus yang saat ini masih belum digunakan,” katanya.

Duh! Tak Kunjung Beroperasi, Kemenhub Bakal Tarik Bus Bantuan
Salah satunya, kata dia, pemasangan iklan di badan bus. Dirinya yakin hal itu akan me­narik pihak swasta. Nanti hasilnya bisa digunakan untuk kepentingan administrasi surat-surat kendaraan.

“Itu (iklan) bisa tidak menyalahi aturan, tidak terbelenggu de­ngan kondisi keuangannya saat ini,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (28/8).

Diancam Kemenhub soal Bus Bantuan, Ini Kata Kabid Angkutan Dishub Kota Bogor
Sekda menegaskan, Peme­rintah (Pemkot) Bogor tidak bisa lagi menganggarkan keua­ngan untuk membantu PDJT. Sebab hal itu salah.
“PDJT bisa saja pinjam keuangan ke perbankan untuk pengope­rasiannya,” terang dia.

Meski belum menerima surat resmi dari Kemenhub, Ade meminta PDJT segera melaku­kan persiapan untuk pengo­perasian bus. Agar bus tak kembali ditarik oleh Kemenhub.

Ade juga meminta Dinas Perhu­bungan (Dishub) Kota Bogor selaku unsur pembina PDJT bisa segera melakukan komu­nikasi dengan Kemenhub. (gal/cr4/ysp)

sumber : Radar Bogor

Gawai Buat Lupa Diri, Bima Arya Dorong Sekolah Kenalkan Kaulinan Sunda Kepada Murid



BOGOR-RADAR BOGOR,Lomba Kaulinan Orang Lembur yang diadakan oleh Dinas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor mendapata tanggapan dari Wali Kota Bogor, Bima Arya

Bima mengatakan, saat ini era yang sangat berbeda dari generasi terdahulu. Anak–anak, kata dia, diperbudak gawai, aplikasi, permainan elektronik yang banyak dampak negatifnya merusak mata, pikiran, mengha­biskan waktu dan membuat badan tidak bergerak.

“Saya termasuk generasi bahagia di era 70–80 yang merasakan indahnya gerobak sodor, galaksin, engkle, lompat tali, main benteng dan lainnya yang mungkin kenangannya lebih manis dan indah daripada asyik menekuni gawai seharian,” tuturnya.

Bima mengatakan, akan mendorong di sekolah-sekolah agar mendapat fasilitas untuk kaulinan sunda.

“Minimal untuk engkle, engrang, jadi anak-anak SD dibiasakan semuanya, karena ini tentang kebersamaan. kalau gawai kan itu personal. Tapi, dengan ini akan timbul kebersamaan, ketekunan, dengan gerak akan berkeringat dan juga sehat,” pungkasnya.(cr4/ysp)




Sumber : Radar Bogor

Plt Dirut PDJT Akui Sulit Operasikan Bus Bantuan Kemenhub, Alasannya Bikin Miris


BOGOR-RADAR BOGOR,Pemkot Bogor mendesak Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) untuk segera mengoperasikan bus bantuan dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub). Hal itu tidak terlepas dari ancaman Kemenhub untuk menarik bus bantuan yang sudah diberikan sejak setahun lalu.

Menanggapi hal tersebut, Plt Dirut PDJT, Bambang Budiarto membantah tak inovatif. Namun, ia mengakui, perusahaan sedang sakit bahkan ada 100 orang karyawan masih dirumahkan dan gaji ditunggak empat bulan.

Sehingga, tak heran delapan unit bus belum dapat diope­rasikan karena tak memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

“Tak ada dana untuk pembuatan STNK dan pem­bayaran pajak yang mencapai Rp21 juta,” ujarnya kepada radarbogor.id.

Ia tetap berharap, ada bantuan dari Pemkot Bogor untuk meringankan beban. Lebih lanjut ia mengatakan, pekan depan mulai diopersikan jurusan Bubulak-Cidangiang sebanyak empat bus.

Sementara itu, kata dia, jalur Ciawi-Cidangiang tak akan dibuka lagi karena tak meng­untungkan.(gal/cr4/ysp)



Sumber : Radar Bogor

Polemik Kepemilikan Rumah Dinas Timbulkan Gesekan TNI dan Warga Sempur, IPB Bantu Mediasi

 

BOGOR–RADAR BOGOR, Institut Pertanian Bogor (IPB) tengah berusaha mencari jalan keluar terkait permasalahan kepemilikan rumah dinas antara TNI dengan masyarakat di Sempur dan Teplan beberapa waktu lalu.

“Pembiaran bisa terjadi karena pejabat saat itu tidak ingin eksekusi karena khawatir namanya bisa jelek sehingga dihindari. Jadi masalah itu tidak akan selesai jika tidak diselesaikan. Artinya penyele­saiannya pun harus dengan cara yang baik,” ujar Ketua Program Kebijakan Publik dan Regulasi Center for Alternative Dispute Resolution and Empowerment (CARE) LPPM Institut Pertanian Bogor (IPB) Agit Kriswan Triyono usai Forum Group Discussion (FGD) Resolusi Konflik Rumah Dinas di Gedung PSP3 IPB, Selasa (28/8).

“Kita harapkan ada resolusi konflik, tujuannya agar negara hadir bahwa mereka dulu orang tuanya anggota TNI atau man­tan pejuang tetap ingin merasa dihargai,” ungkapnya.

Saat ini baru pihak TNI yang dimediasi agar diketahui akar permasalahannya. Sebab, menurut Agit dalam mediasi bukan berarti mempertemukan kedua pihak.

Sementara itu, Danrem 061/Suryakancana Kolonel Inf M Hasan menuturkan, ada beberapa motif yang membuat sulitnya warga keluar dari rumah dinas yang sudah tak sesuai lagi peruntukkannya.

Di antaranya zona yang sudah nyaman, motif ekonomi, letak rumah dinas yang strategis, dan memiliki historis dari orang tua mereka.

Dirinya berterima kasih kepada IPB CARE yang sudah mengundang Korem 061/SK dan menjadi mediator untuk membahas masalah rumah dinas.

“Ternyata masalah ru­mah dinas bukan hanya terjadi pada TNI atau Polri saja, tetapi sipil juga mengalami hal yang sama,” tuturnya.(gal/c)

sumber : Radar Bogor

Mantap! Jalan Cidangiang-Bubulak Dibuat Lajur Bus Sendiri. Begini Penampakannya



BOGOR– RADAR BOGOR,Bersiap untuk konversi angkot diberlakukan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor  mulai melakukan pengerjaan pengecatan marka lajur angkutan massal seperti bus atau marka karpet merah.

“Iya itu baru, mulai dicat Kamis (23/8) malam, saat ini masih on progress,” ujar Kabid Lalu Lintas pada Dishub Kota Bogor Theo Patrocinio Freitas kepada radarbogor.id, Selasa (27/8/2018).

Pengerjaan tersebut, kata dia, sambil menunggu . Untuk lokasi pengecatan dimulai dari Cidangiang hingga Terminal Bubulak dan kembali lagi ke Cidangiang.

“Dari Cidangiang sampai ke Terminal Bubulak ada 16 shelter dengan jumlah cat marka 56 titik, sedangkan dari Terminal Bubulak ke Cidangiang ada 12 shelter dengan 45 titik cat marka,” terangnya.

Proyek tersebut  direncanakan selesai pada Oktober dengan pengerjaan 60 hari kalender. (gal/ysp)




Sumber : Radar Bogor

Ada Pelayanan Gratis Deteksi Dini Kanker Serviks Nih, Berikut Persyaratannya



BOGOR-RADAR BOGOR, Jumlah kasus baru kanker leher rahim (serviks) serta kematian yang diakibatkan terus meningkat setiap tahunnya. Apalagi, Indonesia merupakan negara kedua dengan kasus kanker serviks terbanyak di dunia.

Padahal kanker serviks termasuk jenis kanker yang bisa dicegah dan disembuhkan dibandingkan dengan jenis kanker lainnya.

Sebagai bentuk pencegahan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bekerja sama dengan Laboratorium Prodia memberikan layanan deteksi dini kanker serviks dengan metode Papsmear kepada seluruh perempuan usia produktif.

Persyaratan mendapatkan pemeriksaan Papsmear gratis ini cukup mudah, yaitu dengan membawa fotocopy KTP dan kartu BPJS/Askes/Jamkesmas ke Prodia terdekat. Program ini akan berlangsung hingga 31 Oktober 2018.

Sedangkan syarat pemeriksaan Papsmear yakni, belum melakukan pemeriksaan Papsmear satu tahun kebelakang dengan menggunakan BPJS. Sudah menikah dan atau pernah melakukan hubungan seksual, tidak melakukan hubungan intim selama 48 jam (2 hari) sebelum pemeriksaan.

Kemudian, selama 24 jam sebelum  pemeriksaan tidak diperkenankan mencuci atau membilas vagina dan memakai bahan-bahan antiseptik pada vagina. Penderita setelah bersalin, operasi rahim dan setelah radiasi sebaiknya 6-8 minggu kemudian, penderita yang mendapatkan pengobatan lokal seperti vagina supositoria atau ovula sebaiknya dihentikan 1 minggu sebelum Papsmear. Dan tidak sedang dalam infeksi berat contohnya keputihan yang sangat parah.

Dia berharap, upaya pencegahan sekunder dan deteksi dini melalui program promotif preventif bisa meningkatkan kesadaran wanita Indonesia dalam memelihara kesehatan dan mencegah terjadinya gangguan kesehatan. Pemeriksaan Papsmear gratis ini berlaku sampai dengan Oktober 2018 di Klinik Laboratorium Prodia Cabang Ambon.

Staf Hukum dan Komunikasi BPJS Kesehatan Cabang Kota Bogor Halley Rasta Anggoro, membenarkan program tersebut. Menurutnya pelayanan pemeriksaan Papsmear itu untuk satu tahun sekali. “Tapi jika tiga kali hasil pemeriksaannya negatif, maka dapat diperiksa 5 tahun kemudian,” terangnya kepada radarbogor.id.

Dijelaskannya, program pelayanan tersebut dibatasi hingga Oktober 2018 karena perjanjian kerjasamanya hanya sampai bulan itu. “Nanti jika perjanjian kerjasamanya diperpanjang, pelayanan dibuka kembali,” jelasnya. (bil)




Sumber : Radar Bogor

Kenalkan Permainan Tradisional pada Anak-Anak, Pemkot Gelar Festival Kaulinan di Gor Pajajaran



BOGOR-RADAR BOGOR,Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Periwisata dan Kebudayaan mengadakan kegiatan Festival Kaulinan Urang Lembur di lapangan Gor Pajajaran Bogor, Selasa (28/8/2018).

Kepala Dinas Periwisata dan Kebudayaan Kota Bogor Sahlan Rasyidi mengatakan kegiatan kaulinan ini merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan utama memasyarakatkan dan mengangkat kembali.

“Dengan filosofi inilah, maka perlu ditingkatkan kembali, memasyarakatkan di kalangan pelajar,” terangnya.

Tak hanya itu, perlombaan kaulinan ini menanamkan rasa memiliki terhadap kebudayaan Sunda yang merupakan salah satu warisan dari nenek moyang kita.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyambut baik festival kaulinan ini. Menurutnya dengan bermain permainan tradisional, anak-anak bisa lebih aktif dan tidak terpaku dengan gawai. (adi/ps/ysp)





Sumber : Radar Bogor

Astagfirullah! Oknum Guru Ini Ajak Warga Injak, Sobek dan Kencingi Alquran


RIAU – RADAR BOGOR, Aksi penistaan terhadap agama kembali terjadi. Seorang oknum guru di Riau diringkus personel Polsek Kateman, karena diduga melakukan penistaan agama mengajak warga untuk menginjak, menyobek dan mengencingi Alquran.

Atas tindakannya yang telah membuat masyarakat geram itu, oknum guru yang diketahui bernama Hamdani  (41) tersebut hampir saja diamuk massa.

Namun, sebelum hal itu terjadi, ia berhasil diamankan polisi di rumahnya, Jalan Tunas Harapan Parit 7 RT 10 / RW. 001 Kelurahan Tagaraja, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau. Ia diringkus, Senin (27/8/2018) sore.

Kapolres Inhil, AKBP Cristian Rony Putra mengatakan, dugaan penistaan  agama
itu pertama kali dilaporkan oleh Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kateman, Said Adnan Alie (62).

“Saat itu pelapor mengaku mendapatkan telepon dari Ketua MUI Kateman, Hamdan Zainuddin, yang mengatakan bahwa dirinya mendapat informasi dari salah seorang warga bernama Darmiatun yang disuruh seseorang untuk menginjak, mengoyak dan mengencingi kitab suci Alquran,” ujar Kapolres Selasa (28/8/2018) malam.

Mendapatkan informasi tersebut, Hamdan Zainuddin meminta Said untuk datang ke rumahnya di Jalan Pendidikan, Kelurahan Tagaraja. “Mendengar hal tersebut pelapor langsung bergegas menuju kediaman Hamdan,” jelasnya.

Setibanya disana, Said meminta kepada Hamdan untuk dipertemukan dengan Darmiatun (27), untuk mempertanyakan kebenaran informasi dugaan penistaan itu. “Saksi mengaku telah diperintahkan oleh Hamdani untuk melakukan tindakan tidak senonoh itu,” kata dia.

Namun, saat melakukan hal itu, Darmiatun tak hanya sendirian. Beberapa orang lainnya yaitu, Sinda Rajabri (21), Trisulis Tio Rini (30) dan Ardiansyah (36), juga ikut melakukannya.

Pengakuannya, mereka terpaksa melakukan penistaan terhadap kitab suci Islam itu sebab dipaksa dan merasa takut dengan pelaku. Perbuatan itu mereka lakukan di rumah kontrakan Kamaruddin, Jalan Tunas Harapan.

“Berdasarkan keterangan saksi, mereka diminta menginjak, mengoyak dan mengencingi Kitab Suci Al-Quran oleh pelaku sebanyak dua kali,” sebut Kapolres.

Setelah para saksi selesai melakukan perintah pelaku, barulah pelaku juga melakukan hal serupa. “Saat ini pelaku beserta saksi-saksi masih dilakukan pemeriksaan. Untuk perkembangan lebih lanjut akan dilaporkan pada kesempatan pertama,” pungkasnya. (ica/JPC/ysp)





Sumber : Radar Bogor

Penetapan Formasi Akhir CPNS 2018 Mendekati Final, Seleksi Diperkirakan September



JAKARTA-RADAR BOGOR, Badan Kepegawaian Negara (BKN) menginformasikan, proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 yang kini tengah digodok tim Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) semakin mendekati tahap akhir untuk dapat diinformasikan kepada masyarakat.

Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan mengatakan, penetapan formasi akhir di masing-masing Kementerian/Lembaga (K/L) kini sudah mendekati final. Dia memperkirakan, tiap institusi negara dalam pekan ini sudah dapat menerima formasi akhir CPNS 2018 yang ditetapkan tim Panselnas.

“Kalau diibaratkan Piala Dunia, sudah masuk semifinal. Panselnas semakin giat membereskannya. Mungkin dalam minggu ini formasi akhir CPNS sudah bisa diberikan kepada masing-masing K/L,” ucap dia, Rabu (29/8/2018).

Selanjutnya, ia menambahkan, setiap K/L diberi mandat untuk input data formasi akhir di masing-masing lembaga ke portal Sistem Seleksi CPNS Nasional (SSCN) untuk kemudian bisa diumumkan kepada masyarakat luas.

“Jadi rentang waktu setelah data formasi diberikan, tiap Kementerian/Lembaga bisa menampilkan formasi akhir di SSCN antara 10-15 hari,” jelasnya.

Saat ditanya kemungkinan apakah seleksi CPNS 2018 dapat digelar pada September mendatang, Ridwan belum bisa menjawab banyak. Menurutnya, keputusan akhir terkait itu berada di tangan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

Dihubungi di waktu terpisah, Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PANRB Mudzakir mengutarakan, pihaknya baru bisa menginformasikan kapan proses seleksi akan dilaksanakan bila proses validasi sudah rampung sepenuhnya.

“Terus finalisasi. Kalau proses sudah selesai akan diumumkan,” ujar dia singkat. (ysp)




Sumber : Radar Bogor

Lagi! Tawuran Pelajar Pecah di Bantargebang, Satu Tewas Mengenaskan



BEKASI-RADAR BOGOR, Indra Permana pelajar SMK Karya Bahana Mandiri (KBM) Kota Bekasi tewas usai menerima sejumlah hujaman celurit di bagian kepala, punggung dan dada.

Perlakuan itu dia terima saat terlibat tawuran antar pelajar dari SMK KBM dan SMK Pijar Alam, Kamis (16/8/2018) lalu di Jalan Raya Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang.

Selain Indra, dua pelajar lainnya, yang juga ikut terlibat dalam aksi tawuran tersebut, yakni Aliansyah dan Maulana Dwi Putra kini terkapar di rumah sakit karena mengalami luka berat.

Dari hasil penyidikan, Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Wijonarko menjelaskan, tawuran itu terjadi atas kesepakatan dua belah pihak yang dibicarakan melalui pesan WhatsApp.

“Mereka sepakat bertemu di Jalan Raya Sumur Batu. Hanya saja, sebelum tawuran terjadi, pelajar dari SMK Pijar Alam sudah menyiapkan strategi untuk mengalahkan lawannya,” kata Wijonarko, Selasa (28/8/2018).

Polisi juga telah mengamankan lima pelaku aksi tawuran tersebut, mereka adalah A (18), MS (15), DAR (15), RP (17) dan (16). Serta menyita barang bukti berupa tiga buah celurit, satu buah stik golf, lima buah handphone, satu jaket.

Sementara itu, Kapolsek Bantargebang Siswo mengungkapkan pihaknya akan terus menelusuri kasus ini hingga tuntas.

“Kami akan dalami lagi, karena masih ada beberapa yang terlibat, khususnya para alumni disebut ikut dalam aksi itu,” tandasnya.

Atas tindakannya tersebut, kini para pelaku tengah mendekam di dalam sel penjara, dan terancam hukuman 12 tahun penjara sebagaimana yang tertera pada pasal 17 ayat 3 KUHPidana. (kub/pojokbekasi)





Sumber : Radar Bogor

Tabrak Driver Ojol, Pria ini Malah Pukuli Wanita yang Hendak Menolong Korban



JAKARTA-RADAR BOGOR, Beredar video seorang pria menabrak driver ojol di kawasan Taman Anggrek, Jakarta Barat, Senin (27/8/2018) malam.

Diduga si pelaku menabrak driver dengan cukup keras. Hal ini terbukti karena korban tidak bisa berdiri serta bagian depan mobil pelaku penyok.

Tragisnya, ada seorang wanita yang juga merupakan drive ojol hendak membantu korban namun justru dipukuli oleh pelaku. Nama korban yang ditabrak Johan, sedangkan korban yang ditonjok Nia Kurniasih.

Video tersebut pertama kali dinaikan oleh akun Facebook @Eris Riswandi. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Informasinya korban dibawa ke RS Royal Trauma, Jakarta Barat.

Selain video, diposting juga surat laporan penganiayaan atas nama Nia Kurniasih ke Polsek Tanjung Duren Jakarta Barat.

Dalam laporan tersebut, diketahui pelaku bernama Felix Jens Chandra warga Penjaringan Jakarta Utara.

Dari kronologi penganiayaan dalam surat laporan tersebut, pelaku memukul korban hingga menyebabkan luka memar di rahang sebelah kanan.

Sontak, aksi penganiayaan pelaku terhadap seorang wanita yang berusaha membantu korban tabrakan mendapat kecaman dari warganet.

“Kalo proses hukum pasti dia sewa pengacara, knp gak di gebukin aja, kalo aku yg kena tonjok aku bales lg lebih dari itu,” kata akun Maya Sari.

“Kalu emang salh di urusin aja ke pk polisi kan ada hukum di kita,” tulis akun Yan Yan. (ysp)



Sumber : Radar Bogor

ABG Diculik Diperkosa Hingga Pingsan di Dalam Mobil, Dibuang di Balikpapan



SAMARINDA-RADAR BOGOR, Nasib naas menimpa seorang anak baru gede (ABG) warga Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur berinisial YAP (16). Ia diduga menjadi korban penculikan dan pemerkosaan.

Informasi yang beredar di media sosial, kejadian bermula pada Jumat (24/8/2018) sekitar pukul 19.00 Wita. Korban diminta ayahnya untuk membelikan es batu di daerah Sempaja. Setelah beli es dan hendak pulang ke rumahnya, tiba-tiba korban ditangkap seseorang tak dikenal dan dimasukkan ke dalam mobil.

Korban lantas diberi obat untuk diminum hingga linglung. Selama di mobil, tangan dan kaki korban dalam keadaan terikat. Saat itu korban merasa disetubuhi oleh sejumlah oknum yang belum diketahui identitasnya hingga pingsan.

Pada Sabtu (25/8) sekitar pukul 01.00 Wita, YAP akhirnya sadar dan baru mengetahui berada di dalam sebuah gudang di kawasan Sumber Rejo, Kota Balikpapan.

Korban lantas melarikan diri dari tempat itu tanpa mengetahui seluk beluk Kota Balikpapan.

Ia kemudian ditemukan tergeletak oleh petugas Satpol PP di Terminal Batu Ampar (Batam), Selasa (28/8/2018) sekitar pukul 02.00 Wita. Oleh petugas ia langsung dirujuk ke Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo.

Kasat Reskrim Polres Balikpapan, AKP Makhfud Hidayat saat dikonfirmasi mengatakan, informasi yang beredar dengan yang diselidikinya justru berbeda.

Saat pihaknya mendatangi korban di rumah sakit, tidak ada pengakuan darinya bahwa dia habis diperkosa.

“Ya, ini informasinya berbeda. Kami datangi langsung korban dan kami interogasi. Dari pengakuannya malah dia bilang tidak diperkosa. Makanya ini kami minta korban divisum dan di-USG, apakah korban hamil atau tidak,” katanya saat dihubungi.

Makhfud menambahkan, informasi terkait adanya penculikan dan kekerasan seksual dengan meminumkan obat bius kepada korban juga masih simpang siur.

Sebab, pengakuan dari korban, dia hendak bertolak ke Samboja. Namun, karena tidak mempunyai biaya yang lebih, dia pun memutuskan pergi ke Balikpapan terlebih dahulu dengan mengharapkan belas kasih dari seseorang.

“Dia mampir ke Balikpapan. Dia nggak ada biaya mau ke Samboja, jadinya dia di sini mampir cari biaya. Nah, dari informasi yang kami dapatkan itu, korban punya sakit mag. Jadi pas dia ke sini, kemungkinan dia jatuh sakit dan tidak sadarkan diri,” ungkapnya.

Selama ditanyai petugas, YAP menjawabnya dengan normal dan tidak ada tanda-tanda mengalami keterbelakangan mental. Hanya, identitas korban masih belum diketahui sepenuhnya lantaran korban masih sedikit tertutup saat diajak berkomunikasi.

“Dia normal aja kok. Dia ke sini itu mau dibilang gelandangan, tapi penampilannya bukan gelandangan. Saat kita tanya-tanya juga masih sedikit tertutup. Entah apakah ada trauma atau tidak, makanya kita mau dalami lagi,” terangnya.

Perbedaan informasi yang beredar dengan pengakuan tersangka ini membuat pihaknya kebingungan dan pihaknya sedang menelusuri penyebar dari informasi tersebut. Sebab, ada kemungkinan kasus ini hanyalah akal-akalan saja untuk mendapatkan sesuatu. Pihaknya pun terus mendalami kasus ini sembari mencari tahu keluarga korban.

“Ya, ini kita masih coba hubungi keluarganya. Tapi masih belum dapatkan jawaban. Kita tunggu saja. Yang jelas, kita masih melakukan penyelidikan,” pungkas dia. (ysp)

Edarkan Gorila ke Anak Sekolah di Cibinong, Dua Remaja Ini Dicokok Polisi



BOGOR-RADAR BOGOR, Dua remaja ditangkap jajaran Kepolisian Sektor Cibinong lantaran menjual tembakau Gorila yang memabukkan kepada para pelajar di kawasan Cibinong.

Dua anak baru gede itu itulah HA (22) dan DA (20). Mereka sempat lari dari kejaran jajaran kepolisian, namun berhasil ditangkap.

“Barang bukti berada di tangan HA saat kami tangkap, sedangkan DA menunggu di motor. Mereka mengaku patungan membeli tembakau Gorila untuk diedarkan kembali. Aksinya itu terlah berlangsung selama dua bulan kebelakang,” kata AKP Sarjiman, Kanit Reskrim Polsek Cibinong kepada radarbogor.id, Selasa (28/08/2018).

HA saat memberikan keterangan dalam pengaruh tembakau asal negeri Paman Sam itu, mengaku, mendapatkan barang haram tersebut  berawal dari perkenalannya dengan salah seorang melalui media sosial.

“Pelaku mengaku membeli dari seseorang dari jaringan line, sebesar Rp250 ribu. Keduanya patungan lalu membeli dijual kembali dengan harga tinggi, jika untuk dikonsumsi dan dihisap dapat jadi enam batang rokok,” ujarnya.

Kanit polsek Cibinong AKP Sarjiman menjelaskan, barang haram tersebut telah dibawa ke laboratorium BNN di Lido.

“Barang bukti sudah kami serahkan ke lab di Lido, tinggal menunggu hasilnya saja,” tandasnya. (bil/rta)




Sumber : Radar Bogor

Wednesday 29 August 2018

Diancam Kemenhub soal Bus Bantuan, Ini Kata Kabid Angkutan Dishub Kota Bogor



BOGOR-RADAR BOGOR,Rencana kementrian perhubungan menarik kembali bus bantuan, mendapat respon dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor. Kabid Angkutan Dishub Kota Bogor, Jimmy Hutapea berujar jika belum mengetahui rencana kemenhub tersebut.

“Baru tahu dari media,” ujarnya kepada radarbogor.id

Lebih lanjujt pihaknya menegaskan Kota Bogor mendapatkan bantuan dari Kemenhub pada 2016 sebanyak 10 unit. Sedangkan, yang baru digunakan hanya dua unit.

“Sisanya, delapan bus masih ada di kantor Dishub,” ujarnya.

Duh! Tak Kunjung Beroperasi, Kemenhub Bakal Tarik Bus Bantuan
Ia menambahkan, semua bus tersebut diperuntukkan untuk Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT). Sementara, kondisi perusahaan masih belum stabil dan bermasalah soal keuangan.

“Diperlukan biaya administrasi untuk mengoperasikan semua bus,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Bogor, Rakhmawati mengatakan, proses hibah untuk Bogor sudah selesai.

”Mungkin maksudnya kepada yang tidak jalan seperti di Sulawesi yang susah pengopra­sian­nya,” tegas mantan Plt Dirut PDJT itu.(gal/don/ysp)

Sumber : RADAR BOGOR