Banner 1

Parah! Pedestrian Belum Bersih dari PKL

BOGOR – Pemkot Bogor terus berbenah menjelang akan diresmikannya fasilitas pedestrian (pejalan kaki) Kebun Raya Bogor (KRB). Sejumlah SKPD dikumpulkan dalam rapat di Paseban Surawisesa Balaikota, Kamis (05/01/2017). Salah satu masalah yang menjadi sorotan Walikota Bogor Bima Arya adalah jalur pedestrian yang belum steril......

Menang di #WeLoveCities, Bogor Dinobatkan Sebagai Kota Paling Dicintai di Seluruh Dunia

BOGOR- BOGOR - Setelah melewati proses panjang, akhirnya Kota Bogor meraih kemenangan di ajang #WeLoveCities dan dinobatkan sebagai kota paling dicintai di seluruh dunia dalam ajang yang digelar World Wide Fund for Nature....

PSB Bogor Sukses Gulung Persima Majalengka

BOGOR - PSB Bogor berhasil meraih poin penuh dalam lanjutan Liga Nusantara 2016. Tidak tanggung-tanggung anak-anak Laskar Pakuan menggulung tim asal Jawa Barat lainnya, Persima Majalengka enam gol tanpa balas....

Hadapi Liga Nusantara, PSB Matangkan Persiapan

BOGOR–Skuat PSB terus mengasah kemampuannya dalam rangka persiapan menghadapi Liga Nusantara (Linus) di Depok pada 8-11 Agustus nanti. Bertempat di Stadion Padjajaran, kemarin tim kebanggaan warga Kota Bogor ini melakoni uji tanding melawan kesebelasan Ciomas....

Mantap! Atasi Pemotor Nekat, Walikota Instruksikan Patroli di Jalur Sepeda Otista

BOGOR – Aksi Mahesa Jenar (13) dan Wildan Pratama Putra (13) yang nekat memalang sepedanya di jalur sepeda Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang dilewati pengguna sepeda motor jelas menampar telak Pemkot Bogor.Walikota Bima Arya bahkan mengaku greget jika melewati Jalan Otista. Jalur yang dibangun khusus untuk sepeda seringkali dikuasai sepeda motor, berbeda dengan.......

Thursday 17 May 2018

PT KAI Jual Tiket Kereta Eksekutif Murah, Ayo Serbuu!!


JAKARTA-RADAR BOGOR, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta menjual tiket kereta promo bagi para pengguna kereta api. Penawaran menarik ini dalam rangka menyambut bulan Ramadan.
Promo ini diberi nama “Berkah Ramadan” untuk kereta-kereta kelas eksekutif yang diberangkatkan dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Adapun pemesanan tiket dapat dilakukan mulai 19 Mei 2018.
Adapun waktu keberangkatan kereta api yang menjual tiket kereta promo, yaitu dengan keberangkatan tanggal 21-30 Mei 2018.
“Selain memberi harga yang lebih murah kepada calon penumpang di tanggal-tanggal tertentu, promo ini juga dilakukan guna meningkatkan minat masyarakat menggunakan angkutan kereta api sebagai moda transportasi andalan di masa kini,” kata Senior Manager Humas Daop 1 Jakarta, Edy Kuswoyo di Jakarta, Kamis (17/5/2018).
Ada beberapa hal yang harus diketahui calon penumpang untuk tiket promo ini, antara lain tarif promo berlaku parsial sesuai pengaturan masing-masing kereta api, pemesanan tiket dapat dilayani di loket reservasi, dan semua channel penjualan, tiket dengan tarif promo dapat direduksi, dan tiket dengan tarif promo dapat dibatalkan dan dapat diubah jadwalnya.
“PT KAI mengimbau, agar calon penumpang selalu memperhatikan nama dan nomor identitas harus sesuai dengan yang tertera dalam boarding pass,” kata Edy. (ysp)




Sumber : Radar Bogor

Bebas DBD Jelang Puasa




TAJURHALANG–RADAR BOGOR, Mendekati bulan Ramadan, pengurus Paguyuban The Samudra Re­sidence bersama aparat Desa Tajurhalang dan Karang Taru­na Kecamatan Tajurhalang, me­ngadakan kegiatan fogging, kemarin (15/4) untuk mengan­tisipasi serangan demam ber­darah dengue (DBD).
Ketua Paguyuban Perum The Samudra Residence Leopard, Dwi Kalbarianto mengata­kan, kegiatan ini digagas untuk mengantisipasi wabah DBD jelang puasa.
”Alhamdulillah, pemerin­tah desa mendukung kami beru­pa bantuan mesin dan segala yang dibutuhkan dalam ke­giatan ini,” ucapnya.
Selain fogging, ia mengimbau warga untuk menjaga keber­sihan dan tidak mem­buang sampah sembarangan. ”Setiap warga sudah memiliki tempat sampah. Tiap minggu diangkut baik rumah ke rumah atau di tempat sampah yang kami sediakan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kecamatan Tajurhalang, Taufiq berharap, pemerintah dan pemuda mendukung setiap kegiatan masyarakat. ”Fogging ini akan jadi prog­ram karang taruna. Tiap RW akan me­nga­dakan hal seru­pa,” tukasnya.
Kepala Desa Tajurhalang Syaefuddin menambahkan, upaya pencegahan lebih baik daripada mengobati. Kare­na­nya, mesin fogging milik de­sa akan dimaksimalkan untuk kepentingan warga.
Ia juga mengimbau war­ga untuk menerapkan perila­ku hi­dup bersih dan sehat (PHBS) dan menjaga kebersihan ling­kungan. Menurutnya, fogging ini sebagai upaya antisipa­si awal mewabahnya virus DBD, se­le­bihnya kesadaran untuk menja­g­a kebersihan yang utama.
”Jangan sampai ada sam­pah menumpuk terlalu lama di ling­kungan. Dan warga juga harus sadar kewajiban iuran pe­ngangkutan sampah,” tukasnya.(*/ pem)

Sumber : Radar Bogor

Kebangkitan ActiveWear



BOGOR–RADAR BOGOR,Tren fashion berubah seiring berkembangnya zaman. Yang dulu dianggap ‘dosa’ besar saat dipakai sehari-hari, kini berbeda. Pakaian-pakaian olahraga yang dulu memiliki aturan ketat hanya boleh atau pantas dipakai untuk berolahraga, kini bertransformasi menjadi busana sehari-hari.
Seolah tidak ada batasan lagi antara tampil kasual dengan gaya sporty. Menggunakan baju yang sebenarnya ‘atribut’ olahraga, kini sudah menjadi bagian dari tampilan kasual.
Seperti yang digunakan model sekaligus selebgram asal Bogor, Puspa Pumita Hapsoro. Setelan activewear berwarna merah marun merupakan setelan baju favoritnya jika ingin santai dan nyaman bepergian dengan keperluan yang tidak terlalu formal.
“Bahan yang dibuat dari 100 persen katun kini tengah terpuruk. Kini bahan-bahan baju terbuat dari campuran polyester yang banyak digunakan untuk pakaian olahraga. Activewear kini sedang booming di seluruh dunia dan menjadi tren global,” ungkapnya.
Pemilik Butik Lookit Fashion di Bogor Trade Mall (BTM) itu juga mengatakan bahwa banyak remaja yang mencari activewear seperti yang ia gunakan.
“Walau kelihatan santai, tapi banyak juga yang coraknya merupakan merek atau brand-brand ternama. Jadi, bukan activewear polos yang justru terlihat kayak mau olahraga,” beber Puspa.
Apalagi bagi pencinta sneakers. Penggunaan activewear ini sangat nyaman dikolaborasikan dengan sneakers supaya lebih terasa nyaman jalannya. Bisa juga bagi perempuan yang menyukai heels, seperti yang digunakan Bella saat ulang tahun ke-9 anaknya itu.
“Bagus-bagus aja pakai sepatu apa pun. Mungkin kalau formal, ya pakai heels, kalau memang mau terkesan nyaman dan santai, sneakers lebih kece,” tukasnya.(ran/c)

Sumber : Radar Bogor

Kumpul Bareng Jamaah Pengajian



CIBINONG–RADAR BOGOR,Ribuan jamaah pengajian berkumpul di kediaman calon bupati Bogor, Ade Yasin tepatnya Jalan H Rahmat Neran, Muara Beres RT 02/03 No 23, Kecamatan Cibinong, kemarin 16/5). Kegiatan kali ini, meru­pakan penutupan puluhan pengajian se-Kabupaten Bogor. ”Jika saya punya salah, dengan kerendahan hati saya ucapkan ribuan maaf,” ujar Ade Yasin.
Calon nomor urut 2 yang bersanding dengan Iwan Stiawan itu, mengaku akan memaafkan semua orang yang pernah melakukan kesalahan padanya. Selain Jamaah pengajian, dalam kegiatan itu juga dihadiri oleh ribuan anggota ormas.
Kepada Radar Bogor, Ketua NU Kabupaten Bogor, KH Romdhoni menerangkan, kegiatan saling maaf memaafkan menjadi kewajiban. ”Tak ada gading yang tak retak. Sebagai orang yang pernah menjadi pejabat, tentunya Ade Yasin memiliki kehawatiran pernah berlaku khilaf. Karenanya, moment ini menjadi washilah kita untuk saling memaafkan,” tukasnya.(*/pem)
Sumber : Radar Bogor


Bocah di Dramaga Tewas Terkubur



BOGOR–RADAR BOGOR,Cuaca buruk kembali menelan korban jiwa. Kemarin (16/5) tembok penahan tanah (TPT) setinggi enam meter ambruk dan menimpa seorang bocah berusia lima tahun asal RT 03/03, Kampung Sengked, Desa Babakan.
Kapolsek Dramaga, AKP Budi Santoso menjelaskan, bocah korban reruntuhan tersebut diketahui sedang mandi. Saat kejadian sekitar pukul 18.00, Anugrah Giopan Saputra sedang bersama neneknya yang juga menjadi korban luka.
“Tebingan itu tergerus air hujan, sehingga tidak kuat menahan dan menimpa bagian dapur rumah dan kamar mandi,” beber Budi kepada Radar Bogor.
Lebih lanjut ia mengatakan, Enap (75) yang mengalami luka berat pada bagian kaki dilarikan ke Rumah Sakit Karya Bhakti Pertiwi. “Di rumah saat itu hanya ada tiga orang termasuk Zanul Arif, pemilik rumah yang masih saudaranya,” sahut dia.
Ia mengimbau agar masyarakat yang tinggal di sekitar tebingan untuk lebih berhati-hati.(dka/c)

Sumber : Radar Bogor

Harga Daging Ayam Meledak



BOGOR-RADAR BOGOR,Menyambut bulan suci Ramadan masyarakat dikagetkan dengan ‘ledakan’ harga kebutuhan pokok. Yang paling dikeluhkan adalah kenaikan harga daging ayam. Dari harga normal rata-rata Rp32 ribu kini naik Rp44 ribu.
Pantauan Radar Bogor di sejumlah pasar, kenaikan harga daging ayam cukup merata. Harga ayam potong dua minggu lalu Rp32 ribu–Rp35 ribu per kilogram, naik menjadi Rp38 ribu. Puncaknya, pada H-1 Ramadan, harganya mencapai Rp42 ribu–Rp44 ribu per kilogram.
“Minggu lalu saya masih jual Rp35 ribu sekilo. Senin naik, kemarin sebelum puasa naik lagi,” kata Sri Rahayu, salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Bogor kepada Radar Bogor, kemarin (16/5).
Pedagang daging ayam lainnya, Hasan mengakui hal yang sama. Memasuki Ramadan, kata dia, harga daging ayam selalu naik dan diperkirakan turun kembali dua atau tiga hari sudah puasa. Selain harga daging ayam, harga telur di Pasar Bogor juga naik.
Pedagang telur Nur Hasanah mengaku, harga telur sudah naik sejak beberapa hari lalu. Sebelumnya, Rp23 ribu–Rp24 ribu per kilogram, lalu naik menjadi Rp25 ribu. Nah, satu hari jelang Ramadan menjadi Rp27 ribu per kilogram.
Harga bawang putih dan bawah merah juga ikut naik. Baca selengkapnya di Epaper Radar Bogor hari ini (don/all/dka/mer/wil/cr3/d)

Sumber : Radar Bogor

Lanjutkan Pimpin Kota Bogor



BOGOR-RADAR BOGOR,Calon wali kota dan wakil wali kota Bogor, Bima Arya Sugiarto-Dedie A Rachim kembali mendapat dukungan. Kali ini datang dari Forum Hikmah Mandailing Natal (Madina).
Dukungan yang dideklarasikan warga Sumatera Utara yang tinggal di Kota Bogor menampilkan kesenian khas Kota Melayu Deli. Mulai dari Gordang Sambilan hingga penyematan kain ulos.
Ketua Umum Hikmah Madina Rahmat Rangkuti mengatakan, bulatnya dukungan warga Batak terhadap pasangan Bima-Dedie karena keduanya merupakan sosok agamis, bersih dan melayani sehingga harus melanjutkan perjuangan di Kota Bogor.
Dirinya bahkan yakin di bawah kepemimpinan pasangan yang ideal dan visioner itu, Pemerintah Kota Bogor bisa semakin amanah, bersih, dan jujur.
”Kami sangat mendambakan sosok seperti itu sehingga Bima-Dedie harus melanjutkan perjuangan ke depan untuk Kota Bogor,” ungkap Rahmat diamini ribuan anggotanya dari berbagai marga.
Rahmat menjelaskan, penyematan kain ulos dan sambutan kesenian yang diberikan merupakan prosesi yang sangat sakral. Sebab, bagian dari restu dan doa. Bahkan diberikan kepada orang tertentu saja yang sudah dianggap sebagai pimpinan. Karena itu, di bawah kepemimpinan Bima-Dedie, 17 ribu anggota Hikmah Madina di Kota Bogor sangat mendukung. “Kami berikrar akan mendukung penuh Bima-Dedie dan semoga bapak bisa angkat kami,” jelasnya.
Menanggapi dukungan tersebut, Bima Arya menyambut dengan penuh optimisme. Dirinya juga mengaku bangga karena energi pasangan Badra untuk bekhidmat bagi Kota Bogor ditambah dengan dukungan Hikmah Madina. “Saya kira Bogor itu kota untuk semua, kota untuk keluarga, di mana semua elemen, insya Allah, bangga menjadi warga Kota Bogor,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Dengan dukungan itu, Bima semakin percaya diri pada 27 Juni mendatang akan sama-sama melanjutkan ikhtiar untuk menuntaskan proses pembangunan di Kota Bogor dengan mimpi yang sama.
Senada, Dedie mengungkapkan dukungan tersebut merupakan energi luar biasa. Dalam proses pilkada yang tinggal sekitar 40 hari lagi itu bahwa kemenangan nomor 3, bukan sekadar kemenangan Bima-Dedie, melainkan kemenangan warga Kota Bogor nantinya.(gal/c)

Sumber : Radar Bogor

Pernah Terlibat Gelapkan Mobil



CIAWI-RADAR BOGOR, salah satu terduga teroris yang diciduk Densus 88 di Desa Pandansari, Keca­matan Ciawi, rupanya memiliki rekam jejak yang buruk. Selain terlibat dalam kasus terorisme, AR juga pernah terlibat dalam kasus penggela­pan kendaraan.
Hal itu diungkapkan Bha­bin­­kamtibmas Desa Ban­jarsari Bripka Sutris. Menurutnya, AR kerap berpindah-pindah tem­pat. Sebelum diamankan, AR pernah mengontrak bersama istri ketiganya di Kampung Caringin RT05/02, Desa Banjarsari.
Diduga, AR sudah menge­tahui jika dirinya tengah diawasi. Ma­ka, sejak awal 2018, kebera­daan terduga teroris itu sempat menghilang dari pantauan. ”Sekitar dua minggu lalu mulai luput dari pantuan kami,” ujar­nya kepada Radar Bogor, kemarin (8/5).
Meski demikian, Sutris sudah mengendus keterli­batan­nya da­lam salah satu jaringan terorisme yang ada di Indonesia. ”Secara diam-diam saya me­man­tau pergerakan dia selama di Banjarsari. Dan saya sering ber­bagi informasi tentang dia kepada Densus 88,” katanya.
Selain itu, AR juga pernah ter­libat dalam kasus pidana ter­kait dengan beberapa ken­daraan roda empat yang dige­lap­kan. ”AR cenderung tertutup dengan mas­y­arakat. Dia tidak menyapa siapa pun sebelum disapa terle­bih dahulu,” ujarnya. Selama di Banjarsari, ia hanya fokus usaha ternak lele dan tutut saja.
Sementara itu, Ketua LPM Desa Banjarsari Chaidir me­ngaku akan semakin me­ning­kat­kan kewaspadaan di wilayah­nya. Dirinya juga telah ber­­koor­dinasi dengan peme­rintah desa dan pengurus di setiap wilayah untuk rutin menggiat­kan siskamling.
”Ini sesuai imbauan Muspika Ciawi pasca penangkapan terduga teroris. Intinya kami terus tingkatkan sistem keama­nan ling­kungan,” tukasnya.(cr3/c)



Sumber : Radar Bogor

Duh! Negara Tengah Diserang Teroris, Warga Papua Malah Kibarkan Bendera Israel



PAPUA-RADAR BOGOR, Di tengah kondisi negara saat ini yang dilanda aksi teror bom dan penyerangan di sejumlah tempat, warga di Papua malah ramai-ramai mengibarkan bendera Israel.
Ya, beredar sejumlah foto dan tayangan video soal pengibaran bendera Israel oleh warga di Papua. Pengibaran puluhan bendera tersebut dilakukan oleh warga sambil iring-iringan menggunakan sejumlah kendaraan pribadi dan angkutan kota.
Berdasarkan informasi, aksi tersebut dilakukan warga pada Senin (14/5/2018) lalu, sebagai reaksi atas peresmian kedutaan besar Amerika Serikat di Yerusalem.
Dalam konvoi tersebut, mereka mengibar-ngibarkan bendera Israel dengan sangat bebasnya. Tak hanya itu, para warga yang kemudian berkumpul di sebuah lapangan itu, juga kembali mengibarkan bendara bintang Daud itu.
Mereka berlarian, manari dan bernyanyi dengan terus mengangkat tinggi-tinggi bendera tersebut. Terlebih, di saat bersamaan, terjadi pembunuhan terhadap puluhan warga Palestina saat pembukaan kantor kedubes AS di Yerusalem.
Hal itu tentu saja cukup menyakitkan bagi muslim Indonesia yang selama ini dikenal sangat dekat dengan muslim Palestina.

Sementara itu, Badan Intelijen Negara (BIN) berjanji akan memberikan keterangan resmi kepada media soal aksi konvoi puluhan warga berbendera Israel di Papua itu.
“Iya nanti (memberikan keterangan), tapi saya rapat dulu,” kata Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi BIN, Sundawan Salya, Rabu (16/5/2018).
Selain BIN, TNI melalui Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen Alfred Denny Tuejeh juga bakal memberikan keterangan soal aksi konvoi berbendera bintang daud tersebut. “Nanti ya, masih rapat dulu,” singkat Alfred. (ysp)

Sumber : Radar Bogor

29 Tahun Sempat Terpisah



CIOMAS-RADAR BOGOR, Setelah puluhan tahun tak bertemu, Alumni SMP Ganesa akhirnya dapat berkumpul kembali. Kegiatan silaturahmi yang dikemas dalam reuni Alumni SMP Ganesa 89 tersebut, sekaligus mengenang masa ketika berseragam putih biru, di Jalan Veteran 26, Kota Bogor, Minggu (29/4).
“Pertemuan lima jam tidak cukup untuk melepas rasa rindu dengan teman-teman semasa menimba ilmu di SMP Ganesa, sejak lulus tahun 1989 lalu, mayoritas tak pernah bertemu,” kata salah satu alumni, Tati Kurniati.
Selama itu, kata dia, banyak perubahan fisik yang terjadi dengan teman-teman sebayanya.
“Ada yang sudah berubah wajahnya, banyak rekan yang tak hafal,” ujar dia. Meski demikian, kata dia, tak ada lagi momen bahagia selain bertemu dengan teman satu angkatan.
Sementara itu, Ketua Panitia Reuni, Wawan Suwardi menjelaskan, reuni alumni SMP Ganesa 89 tersebut untuk mengembalikan silaturahmi yang sempat terputus.
“Reuni bukanlah menjadi acara pertama dan terakhir, kami me-rencanakan nantinya ada pertemuan terjadwal, agar tali silaturahmi antar sesama alumni tetap terjaga,” katanya.(ded/*)



Sumber : Radar Bogor

Puncak bakal Longsor Besar, 40 Persen Bangunan Salah Tempat



CISARUA–RADAR BOGOR, Banyaknya alih fungsi yang terjadi di kawasan Puncak, menjadi salah satu penyebab terjadinya banyak bencana di kawasan tersebut.
Koordintaor Konsorsium Penyelamatan Puncak sekaligus Dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB), Ernan Rustiadi menjelaskan, peningkatan alih fungsi tersebut terjadi karena pengendalian kawasan Puncak yang belum ketat.
“Harus ada rencana betul soal tata ruang, supaya ada kejelasan dan kepastian. Ada pengaturan zonasinya, di mana regulasi yang bukan seperti kawasan perkotaan pada umumnya,” kata Ernan kepada Radar Bogor, kemarin.
Dengan langkah seperti itu, kata dia, akan sangat jelas mana kawasan yang boleh ditempatkan bangunan, mana yang tidak. Sehingga, para pengusaha yang masuk ke kawasan Puncak lebih merasa nyaman.
“Kalau sekarang pengusaha membangun properti, ternyata lahannya mudah longsor, ada bangunan penduduk juga di dekatnya. Kawasan Puncak ini, menurut saya harus diper­­lakukan seperti halnya penataan ruang di kawasan perkotaan (selektif, red) yang lainnya,” sambung Ernan.
Sejauh ini, kata dia, dari dua desa, Tugu Utara dan Tugu Selatan yang berada di Kecamatan Cisarua, Desa Tugu Utara yang paling parah mengalami longsor sejak awal Februari lalu. Menurutnya, di desa tersebut sangat didominasi area perkebunan teh.
Lanjut dia, pengelola kebun teh juga harus turun tangan menghadapi ancaman bencana yang sewaktu-waktu bakal terjadi di kawasan itu.
“Harus ada pendekatan teknologi di luar penanganan struktural. Pendekatan struktural harus sudah masuk di titik tertentu karena sudah terlalu berat, sudah terlalu parah. Ditanam pohon pun pasti akan rusak, dan kalau dibiarkan akan ada kemunculan longsor yang besar,” ungkapnya.
Dia melihat, 40 persen ba­ngunan di Puncak berdiri di tempat yang bukan semes­tinya. Hal itu berdampak pada keseimbangan tata ruang men­jadi terganggu dan menye­babkan daya dukung kawasan ber­kurang hingga longsor mudah terjadi.
Selain itu, 34 persen perkebunan di kawasan Puncak tidak sesuai dengan RT/RW. “Tapi di lapa­­ngan, hak guna usaha mereka adalah perkebunan dan mereka tidak masuk kawasan hutan sesuai SK Kementerian LHK,” kata dia.
Dia menuturkan, sampai saat ini tutupan hutan yang tersisa di Puncak hanya sekitar 30 persen. Itu pun hanya area yang memang sudah ditetapkan sebagai kawasan hutan dalam SK Kemen LHK.
“Sementara 34 persen lainnya itu lahan perkebunan, 11 persen permukiman, dan 18 persen sawah. Sisanya itu lahan peralihan dari sawah atau hutan yang akan dialihfungsikan sebagai permukiman maupun perkebunan,” kata dia.
Setidaknya, kata dia, tutupan hutan di Puncak paling minim 50 persen. Untuk mengem­­balikan tutupan yang telah berkurang, permukinan dan perkebunan memang harus dialihfungsikan kembali sebagai hutan lindung.(dka/c)



Sumber : Radar Bogor

Sama-sama Menguntungkan



CISEENG–RADAR BOGOR, Puluhan pelaku UMKM mengikuti pelatihan manajemen ritel modern yang diadakan salah salah satu perusahaan ritel di kantor Kecamatan Ciseeng, Rabu (9/5). Camat Ciseeng Edy Muslihat yang membuka kegiatan tesebut meminta kepada pelaku UMKM agar memiliki keinginan kuat mengembangkan usahanya.
”Pemerintah mendukung aksi perusahaan swasta dalam mengakomodasi pedagang tra­disional untuk lebih berkem­bang. Namun yang terpenting adalah kesadaran dan keinginan pelaku usaha,” ujarnya.
Ia berharap, sinergitas antara pemerintah kecamatan, pelaku UMKM, dan industri ritel bisa memberi dampak positif, baik pedagang maupun toko modern. ”Agar keduanya bisa sama-sama berkembang dan berkontribusi positif,” lanjutnya.
Sementara, Branch Manager Alfamart Parung Danny Febrianto menyampaikan, pelatihan yang melibatkan para pelaku UMKM ini diadakan secara rutin setiap tahunnya. Sementara lokasi yang dipilih, yakni daerah yang memiliki jaringan toko.
”Kami ingin mengajak pelaku UMKM bisa memahami manajemen ritel modern. Ritel tradisional dan modern harus tumbuh berdampingan dan bersinergi,” terangnya.
Nah, bentuk sinergi yang dilakukan, lanjut dia, dengan menjalankan program Outlet Binaan Alfamart (OBA).
Program tersebut dijalankan dalam dua bentuk. Pertama, memberi pelatihan manajemen ritel. Kedua, menyediakan layanan pesan antar-barang dagangan dengan harga khusus bagi member pedagang OBA.
Selain itu, juga ada bedah warung bagi member terpilih. ”Pedagang ritel tradisional perlu dibekali dengan ilmu manajemen ritel modern agar memiliki daya saing,” imbuhnya.(cr3/c)


Sumber : Radar Bogor

Segera Bentuk Kampung KB!

Radar Bogor

CIBINONG–RADAR BOGOR, Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor pada 2017 mencapai 2,28 persen. Jumlah tersebut lebih tinggi diban­dingkan laju pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Barat yang hanya sebesar 1,39 persen.
Ini tentu tidak selalu berkorelasi langsung dengan besarnya kekuatan sumber daya pembangunan. Di sisi lain, dari tahun ke tahun jumlah penduduk Bumi Tegar Beriman selalu meningkat, ka­rena tingkat kelahiran dan migrasi masuk selalu lebih besar daripada angka kematian dan migrasi keluar.
Berdasarkan data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Kabu­paten Bogor, pada 2010 jumlah pen­­duduk sebesar 4,8 juta, me­ningkat di tahun 2011 menjadi 4,9 juta. Pada 2012 sebesar 5 juta, 2013 sebesar 5,2 juta, dan 2014 menjadi 5,3 juta.
Sementara, peningkatan juga terjadi pada 2015 menjadi 5,4 juta, dan 2016 sebesar 5,5 juta. Data ter­akhir, jumlah penduduk Kabupaten Bogor kini mencapai 5,7 juta.
Menurut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bogor, Burhanudin, peningkatan jumlah penduduk ini tidak mem­berdayakan masyarakat dengan baik. Sebaliknya, hal ini akan menimbulkan berbagai persoalan, seperti peningkatan kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan ekonomi, serta keterbatasan akses layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.
Ia pun menyebut optimalisasi pe­ngendalian penduduk harus dilaku­kan bersinergi di semua lini hingga tingkat desa. Untuk meningkatkan motivasi masyarakat desa menjadi peserta KB.
“Pengendalian penduduk melalui pembentukan kampung KB di setiap RW, serta meningkatkan penyuluhan dan pelayanan KB. Maka bisa meningkatkan motivasi masyarakat untuk menjadi peserta KB,” katanya.(wil/c)



Sumber : Radar Bogor

477 Ribu Anak tak Sekolah



CIBINONG–RADAR BOGOR,Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor harus berpikir keras untuk mewujudkan rata-rata lama sekolah (RLS) sembilan tahun. Sebab, angka partisipasi kasar (APK) di Kabupaten Bogor masih minim.
Badan Perencanaan Pem­ba­ngunan Daerah Penelitian dan Pembangunan (Bappe­dalit­bang) Kabupaten Bogor men­catat, anak usia rata-rata SMP tercatat sekitar 1,06 juta jiwa. Namun, 40 persen di an­taranya atau sekitar 477 ribu jiwa justru tidak sekolah.
”APK pen­didikan menengah baru 60 persen,” ujar Bupati Bogor Nurhayanti.
Ia melanjutkan, intervensi anggaran yang dilakukan Pem­kab Bogor terhadap dunia pen­didikan sudah cukup ting­gi. Dia bahkan mengklaim men­jadi yang tertinggi se-Jawa Barat. Dari porsi belanja langsung dalam APBD saja, rata-rata digelontorkan berkisar Rp1-1,5 triliun per tahunnya untuk pendidikan.
”Jika partisipasinya rendah, kembali lagi pada masyara­katnya, kesadaran untuk me­nge­nyam pendidikan tinggi harus dibangun. Karena pe­merintah sudah menyiapkan fasilitas,” katanya lagi.
Terpisah, Kepala Dinas Pen­didikan (Disdik) Kabupaten Bogor TB Luthfie Syam menga­takan, salah satu upaya mene­kan angka putus sekolah adalah me­ningkatkan aksesibilitas me­nuju sekolah. Selain itu menggelar pendidikan kelas jauh, kelas terbuka, dan kelas satu atap.
Namun, pendidikan for­mal semacam itu diakuinya tetap tidak bisa menutup lu­bang-lubang tersisa yang sebagian­nya telah berhasil ditutup le­wat program Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Maka, Disdik membentuk pendidikan non-formal lewat 46 Pusat Kegiatan Belajar Mas­yarakat (PKBM) yang ter­sebar di 40 kecamatan untuk men­jaring peserta mengikuti prog­ram kejar paket A, B, dan C. ”Sekarang ada KIP. Tapi ma­­sih ada saja lubang yang ter­ting­gal dan itu kami tutupi dengan pendidikan non-formal,” kata Luthfie.
Ia menilai, Kabupaten Bogor memiliki keunikan tersendiri, yakni luas wilayah yang de­mi­kian besar dan jumlah pen­duduk yang banyak, turut men­jadi faktor tingginya anak putus sekolah. Belum lagi, kekuatan ekonomi keluarga yang terbilang lemah.
”Makanya kami kejar aksesibilitasnya. Sudah mah keluarganya susah, sekolah pun jauh. Masalah ekonomi di sini bukan karena biaya sekolah. Tapi untuk trans­portasinya,” ungkapnya.
Selain itu, disdik juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menekan angka putus sekolah. Seperti tokoh mas­yarakat, MUI, serta pesantren. Sebagai catatan, angka putus sekolah Pemkab Bogor pada 2016, tercatat 3.941 anak di setiap jenjang (SD-SMA). Kemudian, angka itu turun 1.000 siswa pada 2017. Artinya, masih tersisa ribuan anak yang putus sekolah.(wil/c)



Sumber : Radar Bogor

Minta Bangun Traffic Light untuk Akses Tol BORR



BOGOR– RADAR BOGOR,Tak kunjung mendapat solusi dari pihak-pihak yang berkepentingan, warga Bukit Cimanggu City (BCC) akhirnya mengonsep sendiri untuk bisa mengakses tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi IIB.
Mereka membuat konsep traffic light (TL) di pintu BCC, kemudian mengajukan permohonan ke Pemkot Bogor.
Surat permohonan itu, warga ajukan ke wali kota Bogor sejak dua hari silam. Mereka meminta Pemkot Bogor memasang tiang-tiang traffic light di pertigaan antara pintu BCC dengan Jalan Raya Sholeh Iskandar (Sholis).
“Intinya, di pertigaan yang dari BCC ketemu jalan raya itu, dipasang traffic light. Jadi, traffic light yang mengatur dari arah Yasmin ke Jogja, kemudian dari bukit juga dipasang traffic light,” jelas jubir warga BCC, Ahmad Daryoko, kemarin (15/5).
Meski begitu, ia meminta traffic light tersebut tidak diberlakukan sepanjang waktu. Artinya, traffic light hanya mengatur lalu lintas Jalan Sholis di luar jam sibuk kerja. Sehingga pada jam sibuk, warga BCC tetap masuk ke jalur lambat samping ramp on tol BORR seksi IIB.
“Jam 09.00 ke atas sampai jam 16.00, nanti jam 16.00 rame lagi. Jadi, traffic light ini membantu pejalan kaki, pas lampunya merah bisa nyeberang,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Rakhmawati, mengaku belum menerima arahan dari plt wali kota terkait hal itu. Namun, menurutnya, permin­­­taan warga itu dirasa sulit terwujud. Pasalnya, di dekat tempat itu sudah ada traffic light, tepatnya di pertigaan Sholis dan Yasmin. “Secara teknis juga tidak memungkinkan, terlalu dekat dengan traffic light Yasmin dan Lotte,” sebutnya.
Jika tetap memaksa diberlakukan traffic light pada pintu BCC, menurutnya akan terjadi antrean kendaraan yang fatal. Letak traffic light yang berdekatan dapat menyebabkan ekor antrean terkunci.
“Jadi, intinya kita gak bisa fasilitasi traffic light. Karena kan ini jalan nasional, dan Dishub juga tidak ada perencanaan kegiatan di sana tahun ini,” kata Rakhma.
Sekadar diketahui, sebelum­nya sebagian warga BCC memasang spanduk dan umbul-umbul tepat di depan tol BORR seksi IIB, Kamis (10/5). Spanduk tersebut berisi permintaan warga untuk bisa mengakses pintu tol langsung dari depan BCC.(fik/c)


Sumber :  Radar Bogor

Mr Nanang, Penjual Es Cincau yang Jago Bahasa Asing



Usia boleh saja tua, namun soal semangat, Nanang Sukandar  patut ditiru. Di usia yang memasuki 52 tahun, dia tetap semangat untuk berbagi ilmu. Meski hanya seorang penjual es cincau, pria yang mahir berbahasa asing ini pun punya mimpi untuk membangun Kampung Amerika di Bogor.
Laporan: Rany Puspitasari
Mr Nanang –biasa ia disapa oleh para pembelinya– adalah sosok yang bisa dibilang unik. Dia sering melayani pembelinya dengan menggunakan bahasa Inggris di Jalan Pajajaran. Bahkan, dia  juga menguasai bahasa asing lainnya, seperti Jerman, Belanda, dan Spanyol.
Ingin membumikan bahasa asing, utamanya bahasa Inggris, menjadi alasan Mr Nanang  akan mendirikan Kampung Amerika di Bogor.
“Kebetulan bapak buka kursus bahasa Inggris. Namun dengan konsep yang berbeda (Kampung Amerika). Mungkin baru buka minggu-minggu ini,” cerita Mr Nanang.
Memang, banyak yang penasaran kenapa dia bisa berbahasa asing. Kepada wartawan koran ini, dia mengaku, kemampuan itu dia dapatkan bukan  secara instan, melainkan  berawal dari kebiasaan dia melayani pembelinya dengan bahasa Inggris. Dia pun sudah mengenal bahasa Inggris sedari usia sekolah dasar dari seorang dosen yang ahli 11 bahasa.
Selain itu, kebiasaan Mr Nanang ‘berburu’ bule di Kebun Raya Bogor dan Monas membuat kemampuan berbahasa Inggrisnya semakin terasah.
Sampai suatu waktu, seorang warga datang membeli es cincau milik Mr Nanang. Karena terkagum-kagum dengan tata bahasa Inggris-nya yang mantap, warga tersebut menawari sebuah kerja sama.
 “Iya, itu teman bapak, kenal pas beli di sini. Sebelumnya enggak kenal,” ucapnya.
Untuk realisasinya, semua dana pembangunan tempat kursus tersebut didanai oleh rekan Mr Nanang yang tak ingin identitasnya disebut itu. Mr Nanang nantinya bertanggung jawab dalam pengajaran bahasa Inggris yang kemudian dinamakan Kampung Amerika.  “Konsep Kampung Amerika nanti akan mirip dengan Kam­pung Inggris yang telah lama ada di Pare, Kediri. Ada lesehan, seperti di kebun,” sebutnya.
Membuka Kampung Amerika pada dasarnya merupakan salah satu mimpi besar Mr Nanang. Juga harapannya akan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.(*/c)

Sumber :  Radar Bogor

Malam Ini Mulai Tarawih, Inilah Keutamaan Shalat Tarawih Malam Pertama



RADAR BOGOR-Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan awal puasa atau 1 Ramdan 1439 Hijriah jatuh pada Kamis (17/5/2018).
Artinya malam sebelum pelaksanaan puasa Ramadan tersebut diawali dengan Shalat Tawarih, yakni shalat sunat muakat atau yang dikuatkan.
Shalat ini disebut dikuatkan karena hampir tiap malam Rasulullah disebutkan selalu tidak pernah melupa mengerjakan shalat sunat malam hari ini.
Adapun keutamaan (fadhilah) Shalat Tarawih mulai malam pertama hingga malam ke -30 mengandung kebaikan-kebaikan bervariasi.
Berikut beberapa keutamaan Shalat Tarawih Malam Pertama:
1. Diampuni dosanya
Shalat tarawih yang dilaksanakan pada malam pertama dan malam lainnya akan menghapuskan dosa seseorang baik yang dilakukan masa kini maupun dosanya yang telah lalu.
Siapa yang tidak dihapuskan dosanya di masa lalu. Bahkan sebuah hadits menyebutkan bahwa siapa yang melaksanakan shalat tarawih pada malam pertama bulan ramadhan, ia diibaratkan seperti baru dilahirkan kembali oleh ibunya atau dengan kata lain bersih dari dosa dan kesalahan.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut ini :
إِِنَّ رَمَضَانَ شَهْرٌ فَرَضَ اللَّهُ صِيَامَهُ وَإِنِّي سَنَنْتُ لِلْمُسلِمِيْنَ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِعيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنَْ الذُّنُوبْ كَيَوْم وَلَدَتْهُ أُمُّه
“Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan dimana Allah mewajibkan puasanya, dan sesungguhnya aku menyunnahkan qiyamnya untuk orang-orang Islam. Maka barang siapa berpuasa Ramadhan dan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka ia (pasti) keluar dari dosa-dosanya sebagaimana pada hari ia dilahirkan oleh ibunya. (HR : Ahmad, Ibnu Majah. Al Bazzar, Abu Ya’la dan Abu Hurairah.)
Dan juga disebutkan dalam hadits lainnya
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانَا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْذنْبِه
“Barang siapa melakukan qiyam (lail) pada bulan Ramadhan, karena iman dan mencari pahala, maka diampuni untuknya apa yang telah lalu dari dosanya.” (HR Abu Hurairah).
2. Dimantapkan hatinya
Shalat tarawih pada malam pertama sangat dianjurkan untuk dilaksanakan karena pada malam pertama kita akan menetapkan hati kita sebelum memasuki bulan ramadhan.
Pada shalat tarawih malam pertama kita sudah mantap untuk melaksanakan segala ibadah dan menyiapkan jasmani serta rohani kita di bulan ramadhan.
3. Penanda awal Ramadhan
Shalat tarawih pada malam pertama adalah pertanda bahwa umat muslim pada keesokan harinya akan mulai melaksanakan ibadah puasa ramadhan.
Hal ini juga secara tidak langsung merupakan pemberitahuan kepada setiap umat muslim jika ada diantara mereka yang belum mengetahui kapan dimulainya puasa ramadhan.
Bulan ramadhan memiliki banyak keistimewaan dan sangat sayang untuk dilewatkan terutam jika melewatinya tanpa melaksanakan shalat tarawih.
4. Dikabulkan doanya
Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT. Doa yang dipanjatkan setelah shalat malam termasuk setelah shalat tarawih pada malam pertama memiliki kesempatan yang besar akan dikabulkan oleh Allah jika doanya dipanjatkan dengan tulus dan ikhlas sebagaimana hadits Rasulullah SAW.
“Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam.” (HR Muslim dan Ahmad).
5. Sarana mendekatkan diri pada Allah SWT
Shalat tarawih sebagaimana shalat malam lainnya dan dikerjakan pada malam pertama hingga berakhirnya bulan ramadhan adalah salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut
“Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR Ahmad).
6. Mencegah dosa
Seperti yang disebutkan dalam hadits diatas, shalat malam termasuk shalat tarawih pada malam pertama adalah ibadah yang bisa mencegah dosa.
Hal ini dikarenakan jika seseorang melaksanakan shalat tarawih maka ia akan menghabiskan waktu untuk beribadah daripada hal-hal lain yang tidak bermanfaat. (*/ysp)




sumber : Radar Bogor

Ditemukan Surat Milik Pelaku Teror Mapolda Riau, Isinya : Kami Akan Terus Memerangi Kalian!



RIAU-RADAR BOGOR, Serangan teror oleh sekelompok orang terhadap aparat kepolisian tidak ada hentinya dilakukan. Hingga satu hari sebelum Ramadan, serangan itu masih terus ada.
Markas Polisi Daerah (Mapolda) Riau kali ini menjadi sasarannya, empat dari lima orang terduga teroris berhasil ditembak mati karena mencoba melukai aparat kepolisian dengan senjata tajam yang mereka bawa.
Dari keempat terduga teroris yang ditembak mati tersebut, terlihat secarik surat tulisan tangan yang diduga adalah tulisan pelaku sebelum melakukan serangan yang berisikan tentang ayat-ayat yang dikutip dari Alquran.
Berikut ini isi surat tersebut :
Amma Badu
Wahai orang-orang yang beriman mengapa apabila dikatakan kepada kamu berangkatlah untuk berperang dijalan Allah kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu entah kamu menyenangi kehidupan di dunia daripada kehidupan di akhirat padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan) kehidupan di akhirat hanyalah sedikit.
Jika kamu tidak berangkat untuk berperang niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain dan kamu tidak akan merugikannya sedikitpun dan Allah maha kuasa atas segala sesuatu (At Taubah 38 39)
Dan untuk kamu para tougut dan anshornya “wahai orang-orang kafir mamu pasti akan dikalahkan dan digiring kedalam neraka jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal” (surat An Naam ayat 12)
Sungguh kami akan terus memerangi kalian walaupun salah satu dari kami akan terbunuh, itu adalah hal kecil bagi kami demi tegaknya ajaran Allah di muka bumi ini. Karena kami tidak ridho diatur oleh aturan kafir yang kalian ada-adakan dan sungguh kami akan terus berperang hingga diri ini semata-mata hanya untuk Allah dan hanya Allah saja yang ada di ibadahku.
Walhamdulillahirabilalamin”


sumber :  Radar Bogor

Wednesday 16 May 2018

500 Bangunan Bakal Ditertibkan


CIGOMBONG–RADAR BOGOR, Rencana pembangunan double track (jalur ganda) kereta api Bogor-Sukabumi tahap I antara Cicu­rug-Cigombong, terus menun­juk­kan perkembangan.
Dalam waktu dekat, pem­ba­ngunan bakal dimulai dengan pem­bong­karan 500 lebih ba­ngunan yang berdiri di sepan­jang jalur rel.
Camat Cigombong Basrowi men­­jelaskan, ada dua desa di wilayahnya yang dilintasi jalur ganda tersebut. Yakni Desa Wa­tesjaya dan Cigombong. Kata dia, tiga desa lainnya ma­suk wilayah Sukabumi. An­tara lain Desa Cicurug, Tenjo Ayu, dan Benda. ”Sekarang ini kami se­­­dang rapatkan dan pem­ba­hasan UKL dan UPL dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat.
Terutama tentang dampak pembangunan, perencanaan, keamanan, dan banyak hal lainnya,” beber Basrowi.
Sambung dia, sterilisasi lahan yang bakal diproyeksikan men­jadi rel kereta api ini bersifat pe­nertiban, bukan pembebasan. Mes­kipun, kata dia, bakal ada pem­bebasan yang dilakukan pe­merintah pusat namun bukan di ruas yang ada saat ini. ”Yang sekarang ini kan baru Cigom­bong-Cicurug. Ini sifat­nya penertiban karena memang bangunan itu berdiri di tanah PJKA,” sambung­nya.
Basrowi menjelaskan, seba­gian besar bangunan tersebut berjenis tempat tinggal, tempat usaha, dan kontrakan yang berdiri di atas tanah negara sepanjang 7,09 kilometer. ”Dalam satu bulan ini bakal dilaksanakan penerti­ban,”tegasnya.
Setelah meratakan ratusan ba­ngunan, pekerjaan fisik baru akan dimulai. Pembahasan di tingkat wilayah pun, dikata­kan­nya sudah selesai.
”Makanya kami bawa ke tingkat provinsi untuk dilakukan revisi-revisi dokumen. Selanjutnya akan ada tim terpadu untuk action di lapangan,” urainya.
”Sekarang masih pendataan dan kerohiman untuk bangunan yang akan ditertibkan nanti,” tukasnya.
Sekadar informasi, double track Cicurug-Cigombong itu masuk program pembangunan rel kereta Bogor-Sukabumi yang juga lintasan Bogor menuju Yogyakarta.(dka/c)

sumber : Radar Bogor


Tol Bocimi Bisa Dilintasi



CIGOMBONG–RADAR BOGOR, Target pemerintah untuk mem­fungsikan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) sesi I pada Lebaran tahun ini terus dikebut. Seperti dikutip dari Instagram Kementerian PUPR, @kemenpupr, ruas jalan seksi I Ciawi -Cigombong sepanjang 15,35 kilometer ditargetkan baru akan beroperasi satu bulan setelah tol tersebut difungsikan sebagai arus mudik Lebaran.
Camat Cigombong Basrowi menjelaskan, perkembangan jalur Tol Bocimi yang kini sudah mencapai 75 persen lebih diharapkan dapat menjadi jalur alternatif serta dapat mengurai kemacetan yang kerap terjadi selama ini menuju Sukabumi. ”Kalau untuk Bocimi saya rasa sudah tidak ada lagi kendala, tinggal pengerjaannya saja sampai selesai,” ujar Basrowi kepada Radar Bogor, kemarin.
Ia menegaskan, tak ada lagi eksekusi lahan yang akan dilakukan ke depan. Eksekusi lahan di Kampung Cisalada, Desa Cisalada menjadi yang terakhir dilakukan. Menurut Basrowi, sisanya tinggal melakukan penataan-penataan finishing.
”Itu pun bukan untuk badan jalan, hanya untuk penataan kemiringan-kemiringan tebingan. Kalau untuk badan jalan sudah selesai semua,” sambungnya.
Basrowi juga memastikan, tidak ada lahan yang harus dibebaskan lagi untuk wilayah Kecamatan Cigombong. ”Ada lahan juga yang tidak perlu dibebaskan, karena bukan lahan masyarakat,” ujarnya.
Dengan begitu, fungsional Tol Bocimi dari Ciawi hingga Cigombong bakal terealisasi. Apalagi target pemerintah pusat untuk memfungsikan Tol Bocimi sebagai jalur mudik sudah dikuatkan oleh pernyataan Presiden Joko Widodo.
”Mungkin kalau sekadar untuk berfungsi mengatasi kemacetan Lebaran sih optimis. Itu sangat mungkin. Namun kesananya kan masih ada tahapan lagi. Seperti finishing, serah terima, peresmian dan lainnya,” ungkapnya.
Selain itu, progres konstruksi fisik Ciawi Cigombong yang telah mencapai 77,39 persen tersebut juga dapat menjadi jalan alternatif menuju Jawa Barat bagian selatan terutama bagi angkutan logistik yang selama ini harus berhadapan dengan kemacetan pada ruas Jalan Ciawi-Cigombong-Cicurug-Cibadak
Sekadar diketahui, pe­merintah pusat berencana membuka secara fungsional beberapa ruas tol saat mudik Lebaran. Tol Trans Jawa yang bakal difungsikan tersebut diketahui mencapai 235 kilometer. Salah satunya Tol Ciawi-Sukabumi seksi I, Ciawi-Cigombong. (dka/c)


sumber : Radar Bogor

Lomba Masak Sambut Ramadan



CIBUNGBULANG–RADAR BOGOR, Banyak cara dilakukan masyarakat me­nyambut bulan Ramadan. Seperti yang dilakukan warga Desa Cemplang RT 04/01, Kecamatan Cibungbulang, Minggu (13/5). Mereka me­nga­dakan lomba masak yang pesertanya warga sekitar.
Warga pun sangat antusias mengikuti acara yang diada­kan komunitas pemuda Bringka (Bring Kadie, Bring Kaditu). Tidak sedikit dari warga yang ikut ambil bagian dalam lomba masak ini.
Ketua Bringka Hendi me­nuturkan, lomba masak ini memang baru diadakan warga tahun ini. ”Kegiatan ini untuk me­­nyam­but bulan Ramadan sekaligus cucurak,” katanya.
Sementara, Ketua ICMI Orsat Cibungbulang Pupu Saepulloh menyambut baik kegia­tan war­ga ini lantaran dapat mempererat silaturah­mi antarwarga.
”Kalau kita gembira me­nyambut bulan Ramadan, maka diharamkan masuk neraka. Pemuda dan pemudi di desa ini cukup kompak dan kreatif,” ucap pria yang juga pengurus PUI Kabupaten Bogor ini.(*/dkw)


sumber : Radar Bogor

Takut Tertimpa Plafon saat Belajar




PARUNGPANJANG-RADAR BOGOR,Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cikuda 03 di Parung­panjang, Kabupaten Bogor, belakangan dibuat waswas saat belajar. Musababnya, plafon di ruang kelas mereka rusak dan nyaris ambruk. Akibatnya, keselamatan guru dan siswa pun terancam.
Salah satu siswa, Ade Fajar Nur­hadi (12) mengaku kha­watir kalau atap kelasnya am­bruk.
”Saya pengin seperti sekolah lainnya. Sekolahnya bagus-bagus. Jadi kalau belajar enak, nyaman,” kata siswa kelas VI itu.
Kepala SDN 03 Cikuda Iim Abdul Karim mengatakan, pihaknya telah mengajukan permohonan rehab bangunan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor sejak 2017. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda sekolah tersebut akan direhab.
”Padahal kami pernah dapat konfirmasi bantuan rehab akan turun 2017,” kata Iim kepada Radar Bogor.
Iim juga khawatir kalau sewaktu-waktu sekolah tersebut ambruk. Terlebih, tidak ada kelas cadangan, jika suatu saat ambruk. Ia pun sangat berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor melihat langsung kondisi SDN Cikuda 03.
”Harusnya ada perawatan rutin. Ini sudah lama sekali plafonnya keropos dan rusak. Saya kasihan sama anak-anak dan guru,” imbuhnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Radar Bogor melalui sambungan telepon, Kasi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan Kabu­paten Bogor, Deddy Syarifudin hingga kemarin (11/5) belum juga menjawab.(cr3/c)


sumber : RadarBogor

Satu Setengah Jam Api Padam



CIBINONG–RADAR BOGOR, Empat rumah kontrakan di Kampung Cikem­pong RT 02/05, Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, hangus terbakar, kemarin (14/5) sekitar pukul 13.00 WI.
Informasi yang dihimpun Radar Bogor, api bersumber dari hubungan arus pendek listrik di salah satu kontrakan. Seketika, api me­rembet dan membesar.
Melihat api dan kepulan asap, warga di sekitar rumah kon­tra­kan pun langsung ber­ham­bu­ran keluar dan berusa­ha me­ma­damkan api. Namun, upaya itu belum membuah­kan hasil lantaran api terus membesar.
Selang beberapa menit, dua mobil pemadan kebaka­ran dari Dinas Pemadam Ke­ba­ka­ran (Disdamkar) Kabupa­ten tiba di lokasi kejadian. Petu­g­as pun sempat kesulitan me­­ma­damkan api mengingat ba­nyaknya material yang mu­dah terbakar. Namun begitu, api bisa dipadamkan satu setengah jam kemudian.
Muhammad Novimin (40), warga sekitar menyebut, sebe­lum api membesar terlihat ke­pulan asap pekat di salah satu kontrakan. ”Kepulan asap ter­lihat saat penghuninya ke­luar,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan Kebaka­ran, M. Zharry mengatakan, da­lam kebakaran ini tidak ada kor­ban jiwa. Sementara, ke­rugian ditaksir mencapai Rp250 juta. ”Penyebab keba­ka­ran akibat arus pendek lis­trik,” katanya.
Ia pun mengimbau kepada warga untuk waspada, me­ngingat saat ini sudah ma­suk musim ke­marau. “Waspadai gas, kom­por, dan listrik,” ujar ucapnya.
Untuk menanggulangi ben­cana kebakaran, pihak­nya me­nyiagakan anggota Dam­kar di masing-masing sektor, seper­ti Ciawi, Leuwiliang, Pa­rung, Ci­omas, dan Mako Cibinong.(wil/c)


sumber : RadarBogor

Jam Kerja PNS Dipangkas 20 Jam



BOGOR–RADAR BOGOR,Hikmah Ramadan dirasakan betul oleh PNS lingkungan Pemkot Bogor. Pasalnya, memasuki bulan suci Ramadan, jam kerja mereka dipangkas hingga 20 jam.
Aturan tersebut sesuai dengan surat edaran dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) tentang Penetapan Jam Kerja ASN, TNI dan Polri pada bulan Ramadan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat menjelaskan, Pemkot Bogor akan menyesuaikan dengan aturan yang sudah biasa diterapkan tiap bulan Ramadan itu. Jam masuk PNS yang semula pukul 07.30 WIB, akan diubah menjadi pukul 08.00 WIB pada Senin hingga Kamis. Kemudian, jam pulang kerja yang semula pukul 16.00 WIB dipercepat menjadi pukul 15.00 WIB.
Waku istirahat pun ikut dipangkas. Semula hanya 60 menit, kini menjadi 30 menit saja. Dengan demikian, jam kerja PNS yang semula 7,5 jam sehari, kini menjadi hanya 6,5 jam. Artinya, terjadi pengurangan jam kerja selama 1 jam setiap harinya. Jika dikalikan dengan jumlah kerja PNS yang sebanyak 20 hari dalam sebulan, maka jumlahnya menjadi 20 jam. “Bogor bagian dari Republik Indonesia, pasti akan menye­suaikan. Tapi, apel pagi tetap ada,” jelasnya kepada Radar Bogor ketika ditemui di Balaikota Bogor, kemarin (14/5).
Khusus Jumat, meski jam masuknya sama dengan hari lainnya pukul 07.30 WIB, tapi jam pulang kerjanya menjadi 30 menit lebih lama dari hari biasa di bulan Ramadan, yakni pukul 16.30 WIB. Hanya, jam istirahat pada Jumat di bulan Ramadan yakni selama 1 jam. Sehingga jika dihitung, dalam sehari jumlah jam kerjanya selama 6,5 jam.
Menurut Ade, meski jam kerja PNS Pemkot Bogor dipangkas cukup banyak, namun tidak boleh menurunkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
“Yakinkan bahwa pelayanan pada masyarakat akan tetap berjalan baik. Meskipun ada pengurangan jam kerja, tidak akan mengurangi kualitas pelayanan,” tukasnya.(fik/c)


sumber : RadarBogor

Polisi Buru Dosen dan Pegawai BUMN Pemodal Terduga Teroris




SUMSEL-RADAR BOGOR, Polda Sumatera Selatan (Sumsel) terus mendalami jaringan teror dari dua terduga teroris inisial AA (39) dan HK (38) yang diamankan di Palembang kemarin.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol. Zulkarnain Adinegara menyampaikan, hingga saat ini penyidik masih mengembangkan informasi dari kedua terduga teroris. Termasuk oknum dosen yang disebut-sebut akan ditemui oleh mereka.
Selain sedang mencari oknum dosen, ada juga pegawai BUMN. Keduanya diduga pemodal keberangkatan AA dan HK bersama lima rekannya ke Jakarta. Rencananya AA dan HK akan melakukan aksi teror di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Namun, karena kerusuhan berhasil dikendalikan dan tidak ada napi teroris menjadi korban dari penanggulangan teror yang dilakuka Polisi, maka keduanya memutuskan ke Riau. Sebelum ke Riau keduanya pergi ke Palembang untuk membayar utang.
“Mereka ini mengaku dimodali berangkat ke Jakarta oleh seorang pegawai BUMN. Kami masih kembangkan, karena belum tentu nama yang disebutkan terduga teroris itu benar,” ujarnya seperti diberitakan Kantor Berita RMOLSumsel, Selasa (15/5/2018).
Lebih lanjut Zulkarnain menegaskan saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Mabes Polri untuk mengungkap jaringan kedua terduga teroris tersebut. Terlebih polisi dari tujuh orang yang disebutkan, baru dua orang yang berhasil diamankan.
“Mereka mengatakan ada tujuh orang yang berangkat untuk beramaliah di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jakarta. Tapi keduanya mengaku tidak mengenal lima rekannya. Hanya mereka tidak menampik jika berada satu pengajian di Pekanbaru, Riau,” ujarnya.
Jenderal bintang dua ini mengatakan, penangkapan kedua terduga teroris ini sebagai upaya pencegahan agar tidak terjadi seperti yang di Surabaya. Mengingat, Sumsel khususnya Kota Palembang akan menjadi tuan rumah Asian Games. “Jangan sampai sel-sel tidur menjadi aktif dan merusak suasana kondusif di Palembang,” pungkasnya. (ysp)

sumber : RadarBogor

Giliran Mapolda Riau Diserang Teroris, Polisi Dibacok Pria Bertopeng



RIAU-RADAR BOGOR, Aksi teroris kembali terjadi. Setelah rangkaian bom bunuh diri di Surabaya, kali ini giliran Mapolda Riau yang diserang.
Seorang polisi dibacok orang tak dikenal yang mengenakan topeng di depan Markas Polda Riau, Pekanbaru, Riau, Rabu (16/5/2018) sekitar pukul 09.00 WIB. Pria bertopeng itu turun dari sebuah mobil Avanza berwarna putih.
Doddy Vladimir, salah satu wartawan yang berada di lokasi kejadian, melaporkan, mobil itu lalu langsung menabrak pagar Mapolda Riau.
“Kejadiannya berlangsung cepat. Tiba-tiba turun orang mengenakan topeng langsung membacok anggota polisi yang ada di dekat lokasi kejadian,” ungkap Doddy.
Akhirnya, polisi melumpuhkan para pelaku dengan timah panas. “Ada dua orang pelaku yang ditembak,” ungkap Doddy.
Selain polisi, seorang kontributor televisi nasional mengalami luka-luka karena saat itu dia berada di dekat pagar dan sedang mengambil visual Mapolda Riau.
“Diduga di mobil yang masih terparkir di halaman Mapolda Riau itu ada bom. Tim Gegana sudah turun,” tambah Doddy. (ysp)

Sumber :  Radar Bogor


Ada Isu Aksi Beruntun Bomber di Seluruh Provinsi, Ali Fauzi : Ah, itu gertak saja!




JAKARTA-RADAR BOGOR, Aksi bom bunuh diri di Surabaya yang melibatkan istri dan anak-anaknya bikin kaget dan miris semua pihak. Termasuk, Ali Fauzi. Bekas pentolan Jamaah Islamiyah (JI) ini heran, kenapa eksekusi aksi terorisme kini melibatkan perempuan dan anak-anak.
Kepada Rakyat Merdeka, adik kandung terpidana mati kasus terorisme Amrozi ini, memberikan analisis motif dan strategi aksi teroris yang secara beruntun menyerang Surabaya. Berikut petikannya:
Aksi teroris beralih dilakukan anak dan istri… Ini baru atau memang dari dulu sudah masuk bagian dari strategi? 
Ini yang pertama terjadi di Indonesia dimana aksi teroris menggunakan media perempuan. Memang, kalau di luar, sudah biasa. Bahkan, perempuan dipilih menjadi pelatih. Contoh, di Iraq, Syiria, Afghanistan, itu sudah biasa kita lihat perempuan melatih nembak, merakit bom, dan lain-lain.
Apa di sana juga sama, aksi teror selalu melibatkan anak-anak? 
Kalau melibatkan anak, tidak ada.
Lalu, apa yang mendorong para teroris di sini sekarang melibatkan istri dan anak-anaknya? 
Mereka sudah berjamaah dalam pikiran dan aksi. Di internal mereka, sudah tidak ada lagi perdebatan.
Ada yang bilang, sekeluarga ikut aksi teror agar bersama-sama masuk surga, apa benar ada doktrin seperti itu? 
Ya, ada. Itu ideologi mereka seperti itu.
Kalau di masa Anda, apa ada strategi menggunakan istri dan anak dalam aksi teror? 
Oh, Ndak ada. Perempuan dan anak tak boleh jadi media eksekutor.
Selain membawa istri dan anak, aksi teror kali ini beruntun. Apa di zaman Anda pernah seperti itu? 
Kalau serangan beruntun, bukan baru. Dulu, pernah. Tahun 2000-an ada serangan parallel 9 kota di Indonesa, di Pekanbaru, Jakarta, Batam, Mojokerto, dan lain-lain.
Soal target aksi teror. Kenapa aksi teror yang dipilih gereja? Bukankah selama ini target-target tempat ibadah sudah jarang dipilih teroris? 
Tahun 2010 sampai 2018 yang disasar memang Polisi, tidak ada tempat ibadah. Tapi, dua hari ini aksi kembali lagi seperti itu.
Sebelumnya, ada aksi di Mako Brimob. Apa ini berkaitan? 
Bisa saja mereka melakukan kombinasi taget lama dan target baru. Hari pertama terjadi di Mako Brimob. Hari kedua di tempat ibadah. Hari ketiga kan ke kantor Polisi. Jadi, ini bisa saja target kombinasi.
Ada isu, akan ada aksi beruntun di seluruh provinsi. Anda meyakini hal ini? 
Ah, itu gertak saja.
Apa saran Anda ke Polisi mengatasi aksi teroris yang mulai kumat ini? 
Tentu, sebagai garda terdepan, Polri jangan sampai kalah. Harus terus bersemangat melakukan penindakan.
Apa perlu TNI ikut dilibatkan? 
Gak perlu TNI. Polri saja. Masyarakat harus beri kepercayaan ke Polri melakukan penindakan-penindakan. (ysp)

Sumber :  Radar Bogor


Identitas Bomber di Polrestabes Surabaya Terungkap, Suami Istri dan Tiga Anaknya




SURABAYA-RADAR BOGOR, Kepolisian merilis identitas keluarga pelaku bom di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) pagi. Mereka adalah suami istri pengebom dan tiga anaknya.
Polisi mengidentifikasi Tri Murtiono, kelahiran Surabaya, 4 Juni 1968, sebagai kepala keluarga. Dia disebut Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebagai pelaku berinisial TM. Kedua, istri pelaku bernama Tri Ernawati, kelahiran Surabaya 10 Desember 1975.
Teridentifikasi juga tiga anak pelaku yang dilibatkan dalam penyerangan. Dua anak laki-laki dan satu anak perempuan.
Anak laki-laki paling besar bernama inisial MDM, kelahiran Surabaya, 16 Desember 1999. Lalu, anak laki-laki kedua berinisial MDSM, kelahiran Sidoarjo, 31 Mei 2003.
Terakhir, anak perempuan yang sempat ditolong oleh anggota Polrestabes Surabaya. Anak yang kini ada di rumah sakit itu, berinisial AIS, kelahiran Surabaya, 6 Agustus 2010.
“Yang bersangkutan kita selamatkan ketika terlempar dan kemudian viral dan diangkut AKBP Rony, ini anaknya. Kelahiran Surabaya, 6 Agustus 2010. Perempuan, AIS, anak ini korban dari indoktrinasi,” ucap Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.
Bom bunuh diri meledak di pintu masuk Mapolresta Surataya pada Senin pagi kemarin. Empat orang yang merupakan pelaku tewas dan 10 orang terluka, empat di antaranya adalah anggota Polda Jatim. (ysp)
Sumber : Radar Bogor

Hormati Mereka



BOGOR-RADAR BOGOR,Serangkaian aksi terorisme di Surabaya tidak hanya meluluhlantakkan sejumlah bangunan. Sebuah nilai sosial yang fundamental juga dirusak oleh kelompok ekstrem tersebut. Salah satunya penggunaan busana niqab (hijab bercadar).
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta masyarakat menghor­mati para wanita muslim yang menggu­nakan cadar.
”Saya berharap mereka-mereka yang menggunakan cadar yang kemudian merupakan haknya harus dihargai dan dihormati,” kata Lukman di kantor Presiden, Jakarta, kemarin (15/5).
Keberadaan wanita bercadar, menurut Lukman, menandakan bahwa masyarakat Indonesia beragam, sehingga harus dihormati dan dihargai. Mereka yang menggunakan cadar, kata dia, sebagian dilatarbelakangi paham keagamaan yang mereka yakini.
Apa yang disampaikan Lukman, menyusul sentimen negatif terhadap wanita bercadar pasca rangkaian serangan bom yang terjadi. Salah satu terduga teroris yang melakukan pengeboman di salah satu gereja di Surabaya merupakan wanita bercadar.
Dia adalah Puji Kuswati yang melakukan pengeboman di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya, Minggu (13/5) lalu. Baca selengkapnya di Epaper Radar Bogor hari ini (cr3/d)

Sumber : Radar Bogor


Lebih Dekat dengan Masyarakat



PARUNG–RADAR BOGOR, Kepedulian di­tun­jukkan sejumlah jurna­lis yang tergabung dalam Forum Wartawan Harian Bogor U­ta­ra (FWHBU), akhir pekan kemarin. Mereka me­ngada­­kan bakti sosial beru­pa santunan anak yatim dan kaum duafa yang ber­lang­sung di salah satu rumah ma­kan di Desa Parung, Ke­ca­matan Parung.
Sekretaris FWHBU, Agus Ewo menuturkan, kegiatan ini rutin diadakan tiap tahun. ”Ini sudah memasuki tahun ketujuh,” katanya.
Sementara, dalam sam­butannya, Ketua FWHBU MJ. Fahri mengatakan jika ke­gia­tan ini untuk men­dekatkan para jurnalis dengan mas­ya­rakat. ”Wartawan harus mam­pu beradaptasi di mana pun, bisa memahami dan me­rasakan kehidupan masyara­kat. De­ngan silaturahmi dan sinergi, wartawan akan terus mampu menyuarakan kepen­tingan rakyat, termasuk para yatim dan duafa,” ujarnya.
Sementara itu, Public Re­lations (PR) Zona Madina Yayasan Dompet Dhuafa, Faisal yang mewakili dona­tur mengaku bangga bisa ber­kontribusi dalam kegiatan tersebut.
”Dompet Dhuafa bisa be­sar dalam semangat filantropi dan awalnya dimu­lai dari kegiatan sosial kepedulian terhadap kaum duafa oleh wartawan senior, Bapak Parni Hadi,” imbuhnya.(cr3/b)

Sumber : Radar Bogor


Produksi Beras Masih Minim




CIBINONG–RADAR BOGOR, Produksi beras lokal belum mampu memenuhi kebutuhan 5,7 juta jiwa warga Kabupaten Bogor. Menurut Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bogor Siti Nuriyanti, produksi lokal beras hanya mampu menyuplai 61 persen di antaranya.
”Kita harus menjaga itu. Se­lama beras masih menjadi bahan pokok kebutuhan kita. Apalagi di Bogor itu pen­du­duknya naik terus, tapi ke­cukupannya sudah turun. Hanya mampu menyuplai 61 persen,” ujarnya.
Untuk mengatasi itu, kata dia, pihaknya harus menjaga lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B). Selain itu, sesuai amanat RTRW juga dikatakan bahwa LP2B harus dibuatkan perda tersendiri. ”Sekarang naskah akademiknya bahkan sudah sele­sai, kami ajukan nanti,” pung­kas­nya.
Meski begitu, ia me­nye­but ji­ka permasalahan LP2B yang semakin surut bu­kan ha­nya terjadi di Bumi Tegar Beri­man, namun juga selu­ruh Indonesia.
”Termasuk ada surat dari KPK, menegur ke Kemendagri, lalu kgubernur dan bupa­ti, soal laporan LP2B, Kabupa­ten Bogor belum. Bahkan kalau di Purwa­karta, bupatinya be­rani mem­buat moratorium,” tuturnya.
Pihaknya pun berencana melakukan LP2B pada 38 ribu hektare lahan di seluruh Kabupa­ten Bogor.
”Tapi kalau yang su­dah be­rizin walaupun masih sa­­wah dan belum digunakan, tidak akan kami utak-atik,” pung­kasnya.(wil/c)
Sumber : Radar Bogor

Mengharukan, Faqih Akhirnya Bisa Mendengar




CIBINONG–RADAR BOGOR, Wajah M. Faqih Muttaqien (16) -siswa kelas X SLB Fitria Bogor- mendadak semringah dan terharu. Ya, penyandang tunarungu itu akhirnya bisa mendengar. Pa­salnya, sejak kecil, Faqih ha­­rus berkomunikasi melalui ba­­ha­sa isyarat.
Namun, berkat bantuan alat bantu dengar (ABD) dari Telkom Difabel Care ‘Yayasan Diffable Action Indonesia bersama PT Telkom-Kick Andy Foundation-ABDI’, Faqih bi­sa dengan jelas mendengar suara yang ada. Faqih adalah satu dari 26 anak-anak pene­ri­ma ABD.
Ketua Harian Yayasan Kick Andy Foundation Ali Sadikin menuturkan, melalui prog­ram ADB, sangat berharap anak-anak penderita tunarungu bi­sa mendengar. ”Kami ingin la­ku­kan ini terus. Maka­nya tadi ada teman-teman dari yayasan SLB di Bogor, nah ka­mi kenalan di sini. Ke depan akan banyak sekali program­nya,” urai Ali seusai pemberian ADB, di ruang VIP Stadion Pakansari, kemarin (14/5).
Ali melanjutkan, prog­ram Kick Andy Foundation tidak hanya ADB. Ada bantuan ba­gi penyandang tunadaksa, yak­ni kaki palsu. ”Kalau bukan ki­ta siapa lagi? Mumpung ma­sih bisa melakukan bersa­ma, ma­ka itu yang kami laku­kan,” tegasnya.
Selain itu, Ali menjelaskan, ADB yang terpasang di masing-masing telinga penerima bukanlah ADB biasa. Se­be­lumnya, telah dilakukan pen­dataan, hingga ditentukan 26 anak penerima ADB, lalu di­ukur tingkat volume, lubang telinga dan dipesankan di Amerika melalui PT ABDI.
”Makanya se-Indonesia hanya 350 ADB, karena bentuknya tidak massal. Masuk ke In­donesianya pun butuh waktu dan proses,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Ya­yasan Diffable Action Indonesia (YDAI) Isnurul Naeni mema­par­kan, data penyandang tu­na­rungu yang dibina YDAI lebih dari 300 anak. Di sisi lain, kuota yang diberikan hanya 26. Karena itu pihaknya amat sangat menyaring anak-anak yang memang membutuhkan ADB dan masuk kategori parah.
”Rata-rata penerima ADB terhitung parah. Jadi selama ini mereka berkomunikasi de­ngan bahasa isyarat, atau mem­baca bahasa bibir. Tapi mereka semuanya sekolah.Karena itu, dengan ADB ini bisa lebih mempermudah pro­ses belajar mereka,” bebernya.
Besar harapan, Is -anak-anak penerima ADB- bisa lebih mendengar dinamika kehidu­pan lewat suara, juga bisa menunjang pendidikan mereka, sebab ada beberapa di antaranya yang akan naik ke jenjang SMA.
”Saat dipakai, langsung ak­tif, bisa mendengar. Meski me­mang butuh pembiasaan, kalau anak yang belum pernah sa­ma sekali menggunakan ADB, butuh waktu 1-2 minggu un­tuk pembiasaan, karena sebe­lumnya kan blank, pusing-pusing. Cuma biasanya lebih tertutupi oleh rasa senang,” tandasnya. (wil/c)

Sumber : Radar Bogor


Musnahkan 12 Ribu Botol Miras Ilegal



BOGOR–RADAR BOGOR,Pengendalian dan pengawasan terhadap minuman beralkohol yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan No 06/M-DAG/PER/1/2015, nyatanya, belum menyelesaikan masalah peredaran minuman beralkohol di masyarakat. Buktinya, sebanyak 12.489 botol miras dari berbagai jenis dan merek beserta 550 liter miras oplosan berhasil disita Polresta Bogor Kota.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya menuturkan, seluruh botol miras ilegal itu adalah hasil razia yang dilakukan aparat gabungan kepolisian, TNI dan Satpol PP selama sebulan terakhir sebelum puasa.
“Selain miras, narkoba berbagai jenis pun kami temukan. Mulai dari ganja seberat 47,55 gram, sabu 9 gram, tembakau sintetis 10 paket, serta 1.127 butir pil G,” ujar Ulung di sela-sela pemu­snahan ribuan barang haram tersebut di halaman Balaikota Bogor, kemarin (14/5).
Pemusnahan ini, sambung Ulung, bagian dari operasi penyakit masyarakat (pekat). Menurut dia, dampak konsumsi miras bagi tindakan kejahatan sudah berulang kali terjadi. Bahkan, dari yang dia temukan di lapangan, mayoritas konsumen miras berasal dari kalangan remaja.
“Paling menonjol, miras lebih banyak dikonsumsi remaja dan pemuda. Utamanya di malam Minggu yang kerap menjadi penyebab aksi tawuran dan balap liar,” imbuhnya.
Apalagi, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan, jumlah remaja pengonsumsi miras di Indonesia menyentuh angka 23 persen dari total jumlah remaja Indonesia yang saat ini berjumlah 63 juta jiwa atau sekitar 14,4 juta orang. Baca selengkapnya di Epaper Radar Bogor hari ini (don/c)
Sumber : Radar Bogor

Minta Polisi Usut Pelaku Perusakan



BOGOR–RADAR BOGOR,Agenda peninjauan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung yang diwarnai aksi perusakan oleh sebagian masa pendemo, membuat pihak Masjid Imam Ahmad bin Hanbal (MIAH) ambil sikap.
MIAH meminta pihak kepolisian mengusut pelaku pemukulan terhadap pengendara yang melintas serta pelaku perusakan kendaraan di area masjid yang berlokasi di Kelurahan Tanahbaru Kecamatan Bogor Utara.
Melalui kuasa hukumnya, Adi Febrianto Sudrajat meminta kepolisian yang pada saat kejadian juga ada di lokasi melakukan pengusutan.
“Secara prinsip, tanpa laporan pun seharusnya kepolisian dapat bertindak untuk mengusut karena mereka pun ada di tempat,” ucapnya kepada wartawan.
Bukan hanya kepolisian, menurutnya, kerusuhan yang terjadi pada Senin (7/5) sudah sepatutnya diantisipasi oleh pemda setempat. Sebab, ia menganggap bahwa melindu­ngi seluruh masyarakat sudah menjadi bagian dari tugas keduanya.
“Kita ingin memba­ngun masjid kenapa IMB-nya malah dicabut, sedangkan tempat hiburan malam (THM) malah diberi izin,” ujar Adi.
Sebelum peninjauan oleh Majelis Hakim PTUN atas gugatan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Bogor tentang pencabutan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) MIAH pada pukul 08.30 WIB. Sekelompok masyarakat sudah berkerumun di seberang lokasi pembangunan MIAH. Hingga peninjauan dimulai pada pukul 09.30 mereka meneriaki tim peninjauan untuk segera mencabut papan IMB.
Peninjauan oleh PTUN Bandung hanya berlangsung beberapa saat. Kemudian, sekelompok massa merangsek hingga menutupi badan jalan. Suara kelakson pengendara sepeda motor yang terhalangi, sempat membuat massa pendemo kesal dan melakukan pemukulan. Selanjutnya, pendemo mendorong pagar hingga merusak sepeda motor yang ada di baliknya.
Ketika dikonfirmasi, Kabag Operasional Polresta Bogor Kota, Kompol Fajar Hari Kuncoro mengaku tengah mempelajarinya. Ia akan mendalami kerusuhan yang terjadi di Jalan Adnan Wijaya, Kecamatan Bogor Utara itu. “Sedang kita pelajari terlebih dahulu,” singkatnya.
Seperti diketahui, setelah menang di PTUN Bandung atas gugatan SK Pembekuan terkait IMB Masjid, MIAH kembali menggugat Pemkot Bogor terkait pencabutan IMB. Pasalnya, beberapa hari sebelum putusan PTUN terkait SK Pembekuan IMB pada 22 Maret lalu, pemkot mengambil langkah untuk terlebih dahulu mencabut IMB MIAH.(fik/c)

 Sumber : Radar Bogor