Banner 1

Thursday 26 May 2016

Warga di Bogor Pilih Nyantri daripada Sekolah, Ini Sebabnya


BOGOR – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kecamatan Parungpanjang terkejut mengetahui rata-rata masa belajar masyarakat di wilayahnya hanya 5,81 tahun. 

Padahal, berdasarkan nilai yang dikeluarkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor,  lama sekolah warga Parungpanjang mencapai 7,02 tahun.
“Yang disebut bupati itu versi  Badan Pusat Statistik (BPS). Jadi, tergantung kita mau pakai hasil survei yang mana,” papar Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Parungpanjang, Sutar Kolumbun kepada Radar Bogor Selasa (24/05/2016).

Menurutnya, data yang diperhitungkan keduanya sangat kuat. Sebab, pada 2017 mendatang wilayah Parungpanjang harus bebas buta aksara.

“Saat ini tinggal beberapa lagi yang sedang kami garap,” sebutnya.

Sutarbun -sapaan akrabnya- menjelaskan, singkatnya masa belajar warga disebabkan faktor perekonomian. Sehingga lebih memilih pendidikan nonformal seperti pondok pesantren jika putus sekolah.

“Terutama desa yang paling tersisih seperti di Gintung Cilejet.  Jadi mereka ikut pendidikan nonformal. Tapi sedikit yang putus sekolah lanjut ke pesantren. Lebih banyak yang sekolah sambil nyantri,” tandasnya.(ent)

0 komentar:

Post a Comment