Banner 1

Monday 21 March 2016

Siapkan Bus Sekolah di Jalur SSA

sumber : Radar Bogor


BOGOR-Rencana pemberla­kuan sistem satu arah (SSA), ternyata membuka alternatif lain dalam penyediaan trans­portasi di sekitar Jalan Juanda. Pemkot Bogor berencana mengadakan bus sekolah bagi siswa di sekitar Kebun Raya Bogor (KRB).

Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, Jalan Juanda merupakan kompleks perse­kolahan mulai SD hingga SMA. Oleh sebab itu, jika SSA berja­lan, pemkot berencana menga­da­kan fasilitas untuk siswa se­kolah-sekolah ini.

"Pengadaan bus sekolah ini merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor. Kami realisasikan sebelum 2019," ungkap Bima dalam sosialisasi SSA bersama orang tua siswa SMPN 1 dan SMAN 1 Kota Bogor, Sabtu (19/3).

Oleh sebab itu, Bima meng-ajak seluruh orang tua siswa untuk sama-sama berikhtiar dan mendukung terlaksananya SSA ini pada 1 April mendatang. SSA ini merupakan upaya mereduksi kemacetan di Kota Bogor.

"Ini adalah bagian kecil dari skenario besar. Pemerintah Kota Bogor telah mempersiapkan strategi jangka pendek, menengah dan panjang untuk penataan lalu lintas di Kota Bogor," tegas Bima.

Banyaknya pusat layanan publik yang berada di pusat kota, menurut Bima, menambah beban sehingga dibutuhkan redistribusi. Untuk program jangka panjang terkait penataan kota, beban yang berada di pusat kota akan digeser ke pinggir.

Sedangkan untuk jangka menengah, pemkot akan menata moda transportasi. Secara bertahap, angkot yang terpusat di tengah kota akan digeser ke pinggir dan digantikan bus Transpakuan, sehingga beban kota berkurang. 

"Ke depannya, kita ingin menjadikan pusat kota sebagai kota tua, heritage. Di tengah kota, moda transportasinya adalah bus Transpakuan. Semoga hal tersebut dapat segera terealisasi dan berjalan lancar," harap Bima.

Sementara untuk strategi jangka pendek, akan dilakukan traffic management system. Pemkot Bogor, lanjut Bima, akan mengatur rute, trayek angkot, dan arus lalu lintas lainnya. "Dengan SSA ini, diharapkan akan mengurangi beban di pusat kota, volume kendaraan, dan beban di sisi KRB," ujarnya.

Hal lain yang menjadi sorotan terkait penerapan SSA ini adalah penataan pedagang kaki lima (PKL) di jalur-jalur alternatif. Bima berharap, PKL bisa tertata dengan baik di Jalan Dewi Sartika, Otista, dan seputaran Kebon Kembang. Sementara kawasan Jalan Pengadilan dan Sawo Jajar, bisa steril dari PKL.

"Pembangunan pedestrian di sekeliling KRB juga memiliki relevansi dengan penerapan SSA. Dengan pembangunan jalur pedestrian yang memiliki lebar 4 sampai 5 meter ini, warga kita harapkan dapat memanfaatkannya dengan maksimal," kata Bima lagi.

Sementara itu, Kabid Lalu Lintas DLLAJ Kota Bogor Agus Suprapto mengatakan, program pengadaan bus sekolah merupakan program RPJMD Pemkot Bogor. Bus itu nantinya akan melayani sekolah-sekolah dengan rangkaian rute searah yang berada di sekitar KRB.

"Di sekitar Jalan Juanda banyak sekolah mulai SD hingga SMA. Ada Regina Pacis, Budi Mulia, SMPN 1, dan SMAN 1. Di sekitar Paledang juga ada beberapa SD. Jika ada bus sekolah, tentunya akan mengurangi jumlah mobil pribadi yang mengantar mereka ke sekolah. Dan ini akan bisa mengurangi kemacetan," jelasnya.

Terkait pengadaan, menurut Agus, banyak cara yang bisa dilakukan. Mulai meminta bantuan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan juga melalui CSR perusahaan atau juga APBD Kota Bogor. Untuk anggaran, bisa ditampung di DLLAJ Kota Bogor.

"Yang penting pengadaannya dulu. Kalau masalah operasional nanti apakah di DLLAJ atau di PDJT, bisa dibicarakan lagi. Selain bus sekolah, pemkot juga berencana menyediakan bus pariwisata di Kota Bogor, termasuk juga di jalur SSA itu," ujarnya.(ral/c)

0 komentar:

Post a Comment