Meskipun banyak pemain dengan postur mungil, para penggawa Persebaya diberkahi kecepatan di atas rata-rata. Modal itu lah yang membuat mereka sering menang dalam adu sprint dengan lawan.
Kelebihan inilah yang menjadi senjata utama Persebaya Saat menghajar Bali United 5-2. Dalam konferensi pers seusai laga, Djadjang menjelaskan bahwa dirinya sudah mempelajari kelebihan dan kekurangan Bali United.
Kemudian ia menyusun strategi untuk mengadang para pemain Bali United di lapangan tengah. Setelah bola berhasil dikuasai, kemudian dikirim ke para sprinter seperti Ruben Sanadi, Osvaldo Haay, dan Oktafianus Fernando.
“Penampilan Bali United sebenarnya tidak buruk. Mereka menguasai ball possession. Namun kami bisa antisipasi mereka ketika berusaha ke depan. Kami antisipasi hal itu, mengimbanginya, dan memanfaatkan kecepatan para pemain kami,” jelas Djadjang.
Strategi yang disusun Djanur-sapaannya- berjalan mulus. Persebaya unggul 3-0 pada jeda pertandingan, kemudian mengakhiri laga dengan kemenangan 5-2. Bagi Djanur, kemenangan ini adalah buah kerja keras seluruh pemainnya.
“Tidak ada perbedaan ketika di kandang maupun tandang. Mereka selalu tampil luar biasa sejak menit pertama. Para pemain punya semangat untuk menang dan determinasi tinggi,” ucapnya puas.
0 komentar:
Post a Comment