Banner 1

Thursday 28 July 2016

Permintaan Turun, Buah Impor di Bogor Malah Langka


BOGOR – Buah pasokan impor saat ini sedikit sulit dicari, khususnya di pasar lokal yang ada di Bogor. Bahkan kelangkaan tersebut terjadi sejak akhir Ramadan lalu. Dan hingga saat ini, untuk buah impor  tak hanya langka, untuk penjualan juga mengalami penurunan.
Menurut salah satu pedagang buah di pusat Pasar Bogor Jalan Surya Kencana, Gugun, kenaikan buah impor itu sudah sulit didapatkan sejak akhir Ramadan hingga saat ini.

Tidak hanya langka untuk penjualan juga mengalami penurunan permintaan.
“Tidak hanya di agen yang ada di Bogor, di Jakarta juga sedikit berkurang. Tidak semua buah impor ada, terkadang harus order dulu,” ungkap Gugun , Rabu (27/07/2016).
Kelangkaan buah impor dipengaruhi sedikitnya stok buah yang masuk, karena pengiriman buah yang sedikit berkurang.
“Bukan karena ada permainan pasar. Tapi emang tidak banyak, “ ucap Gugun.

Yang biasanya, agen buah impor mengirim buah seminggu 3- 4 kali. Saat ini hanya dua kali dalam seminggu. Stok buah terbatas, banyak pedagang tidak berjualan, karena stok terbatas bahkan langka. Penjualan secara langsung turun dratis.
Tambah Gugun, penjualan mengalami penurunan hingga 40 – 50 persen. Banyak buah yang dicari konsumen tidak dapat terpenuhi dengan baik. Hal senada juga disampaikan pedagang lain, Saleh, buah impor sekarang ini sulit didapatkan.

Pembeliaan harus dilakukan pemesanan terlebih dahulu kepada agen atau distributor. Bahkan Saleh mengaku pernah tidak berjualan karena stok buah tidak ada sama sekali.
“Kalaupun ada, harga sedikit berbeda. Supermarket pasti ada karena mereka sudah punya agen pasti,” ucap Saleh.
Kedua pedagang tersebut juga menambahkan hal sama, lebih memilih harga buah impor naik tapi stok cukup agar bisa mengisi kebutuhan permintaan konsumen.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya pada periode sama, stok dan penjualan cukup baik termasuk harga relatif murah. Walaupun stok buah impor langka, untuk harga tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Saleh menambahkan, ada beberapa jenis buah impor yang mengalami kenaikan. Di antaranya, harga apel terendah itu Rp58.000 perkilogram yakni jenis apel fuji.
Bahkan apel sunmoon dapat mencapai Rp118.000 perkilogram. Pear hijau dibanderol Rp34.000 dan pear korea dihargai Rp45.000 perkilogram. Jenis anggur, terendah di harga Rp90.000 perkilogram. Masih ada beberapa buah impor yang mengalami kenaikan harga.

Sementara itu untuk buah lokal, berbanding terbalik dengan buah impor. Buah lokal sekarang ini membanjiri pasar tradisional.
“Panen buah lokal di mana-mana, merata. Banjir, harga juga turun,” terang Gugun.
Karena buah lokal cukup banyak dan harga terjangkau, konsumen lebih memilih buah lokal. Karena harga mengalami penurunan, Saleh maupun Gugun mengaku penjualan pun meningkat.

Penjualan meningkat hingga 40 persen. Penurunan harga buah lokal sendiri sudah sejak awal minggu lalu. Jeruk manis medan saja harga termurah Rp12.500 perkilogram, bauh naga kisaran Rp25.000, klengkeng Rp45.000 perkilogram.(ent)

0 komentar:

Post a Comment