Banner 1

Friday 29 July 2016

Mau Tau Peluang Bisnis Pariwisata di Kabupaten Bogor, Cek Disini

BOGOR – Para Pelaku bisnis di bidang pariwisata berkumpul pada Temu Bisnis 2016 yang diselenggarakan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BMPTSP) Kabupaten Bogor,di Hotel Lorin Sentul, Kabupaten Bogor, Kamis (28/7/2016).
Acara yang dibuka oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BMPTSP) Kabupaten Bogor, Yani Hassan ini merupakan ajang silahturahmi para pelaku bisnis pariwisata di Kabupaten Bogor sekaligus membahas peluang usaha di bidang pariwisata di Kabupaten Bogor. Yani berharap melalui even temu bisnis ini, para pelaku bisnis pariwisata bisa tahu lebih banyak peluang usaha yang bisa dibuka di wilayah Kabupaten Bogor.
Suasana Temu Bisnis 2016 di bidang pariwisata di Hotel Lorin Sentul, Kamis (28/7/2016).

Hadir sebagai pembicara dalam Temu Bisnis 2016 perwakilan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Henky Manurung, perwakilan Dinas Pariwisata Jawa Barat, Kodrat Santoso, Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Bogor, Rahmat Sujana serta perwakilan dari The Jungleland,Kamal.
Henky Manurung, Kepala Bidang Investasi Usaha Pariwisata Kemenpar mengatakan peluang investasi di Indonesia dibidang pariwisata masih terbuka lebar. Pada tahun 2016, pemerintah menargetkan realisasi investasi pariwisata sebesar USD 1.220,00 Juta. Dan hingga kuartal pertama 2016 dari Januari-Maret baru tercapai 22% dari total target realisasi investasi pariwisata tahun 2016.
“Terus terang saja untuk penerimaan devisa pariwisata Indonesia hanya setengah dari Malaysia dan seperempat dari Thailand,”kata Henky.
Henky Manurung, pembicara dari Kementarian Pariwisata saat memaparkan soal potensi investasi pariwisata di Indonesia.
Henky Manurung, pembicara dari Kementarian Pariwisata saat memaparkan soal potensi investasi pariwisata di Indonesia.
Kemenpar sendiri, kata Henky kini tengah mengembang program 10 new Bali, yakni pengembangan 10 destinasi wisata prioritas diantaranya Danau Toba,Tanjung Kelayang,Tanjung Lesung,Kepulauan Seribu & Kota Tua Jakarta,Borobudur,Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo,Wakatobi, dan Morotai. Dan untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman) pemerintah kini memberlakukan bebas visa kunjungan bagi 169 negara berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2016 tentang Bebas Visa Kunjungan (BVK)
Diundangkan pada tanggal 10 Maret 2016.

Sementara untuk Provinsi Jawa Barat, Kodrat Santoso mengatakan hingga tahun 2019 target wisman ke Provinsi Jawa Barat sebanyak 20 juta orang dan wisatawan nusantara (wisnus) sebanyak 275 juta orang. Dari jumlah itu sebanyak 4,321 juta wisatawan diharapkan mengunjungi Kabupaten Bogor dengan komposisi wisnus sebanyak 4.09 juta dan wisman sebanyak 228 ribu orang.
”Tantangan sektor pariwisata Jabar meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas secara berkelanjutan,”kata Kodrat.
Hingga industri pariwisata Jawa Barat mampu memposisikan sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di tingkat global serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

”Tantangannya kita dihadapkan pada situasi persaingan pengembangan pariwisata antar destinasi pariwisata dan antar negara di ASEAN,”kata Kodrat.
Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Bogor, Rahmat Sujana mengatakan peluang usaha di bidang pariwisata di Kabupaten Bogor sangat besar. Jika mengacu pada Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah 2015, pengembangan pariwisata di Kabupaten Bogor terbagi dalam lima destinasi.
”Kelima Destinasi itu yakni destinasi wisata perkotaan, ekowisata, wisata warisan budaya dan pendidikan, wisata kreatif dan MICE dan rekreasi,”jelas Rahmat.
Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Bogor, Rahmat Sujana menerima plakat dari Kepala BPMPTSP Kabupaten Bogor, Yanni Hasan.
Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Bogor, Rahmat Sujana menerima plakat dari Kepala BPMPTSP Kabupaten Bogor, Yanni Hasan.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga sudah memetakan wilayah-wilayah yang memiliki potensi untuk membuat destinasi tersebut. Untuk destinasi wisata perkotaan misalnya usaha yang bisa dikembangkan adalah Sarana Pariwisata seperti, usaha akomodasi, jasa makan/minum (Restoran, Rumah makan, Cafetaria, dll.), Kegiatan Hiburan dan Rekreasi seperti Gedung Pertemuan,Taman/Arena Permainan, Arena Bernyanyi, Usaha Jasa Wisata seperti Biro Perjalanan Wisata, Angkutan Wisata dan Impresariat, dan usaha Pendukung Pariwisata seperti Bank, Money Changer, Cinderamata.
”Untuk destinasi wisata perkotaan ini akan disebar di 11 kecamatan yakni Cibinong,Citeureup,Bojong Gede,Tajurhalang,Babakan Madang,Sukaraja,Gunung Sindur,Parung,Ciseeng,Kemang, dan Rancabungur,”jelas Rahmat.

Sedangkan untuk destinasi wisata ekowisata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang merupakan wilayah konservasi yang dapat dikembangkan kegiatan ekowisata/ pariwisata berbasis masyarakat. Untuk itu taman nasional seperti Gunung Gede Pangrango yang letaknya di wilayah Ciawi, Cigombong, Caringin, Megamendung, Cisarua dan Gunung Halimun Salak yang letaknya di wilayah Nanggung, Pamijahan, Tenjolaya, Tamansari, Sukajaya serta Taman Wisata Alam seperti Gunung Pancar dan Telaga Warna dapat dikembangkan untuk ekowisata.

”Untuk usaha ini investor yang berminat dapat mengajukan IPPA (Izin Pengusahaan Pariwisata Alam),IUPJWA (Izin Usaha Penyediaan Jasa Wisata Alam) dan IUPSWA (Izin Usaha Penyedian Sarana Wisata Alam). Untuk Permohonan IPPA bisa diajukan ke Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup dengan terlebih dahulu mendapatkan kajian teknis/rekomendasi dari Kepala UPT Kehutanan dan Kepala Dinas Pariwisata,”kata Rahmat.

Sementara untuk destinasi wisata kreatif, akan fokus pada pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya, seperti Seni Rupa yang meliputi Seni Grafis, Seni Patung, Seni Lukis, Seni Kriya, Seni Keramik, Seni Fotografi. Kemudian Seni Pertunjukan yang meliputi Seni Tari, Seni Musik, Seni Teater dan Seni Sastra, Perfilman yang meliputi Video, Animasi, Film/Iklan, Film TV dan Film Layar Lebar dan Industri Musik.
”Wilayah destinasi ini akan adalah Gunungputeri,Cileungsi,Klapanunggal,Jonggol,Cariu,Sukamakmur, dan Tanjungsari,”ujar Rahmat.

0 komentar:

Post a Comment