Banner 1

Wednesday 31 July 2019

Jonatan Menegaskan Bahwa Dia Harus Lebih Sabar dan Teliti


JAKARTA-RADAR BOGOR,Jonatan Christie gagal meraih gelar ketiganya di BWF World Tour. Pada final Japan Open 2019 hari ini (28/7), pemain 21 tahun itu dikalahkan pebulu tangkis nomor satu dunia yang juga pujaan tuan rumah Kento Momota di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo.
Jonatan hampir selalu bermain di bawah tekanan, tidak lepas, dan akhirnya menyerah straight game dengan skor 16-21, 13-12. Momota memungkasi laga hanya dalam tempo 41 menit.
Bagi Momota, inilah gelar kedelapannya pada BWF World Tour. Momota juga sukses mempertahankan trofi yang dia rebut di kandang sendiri tahun lalu.
’’Pertandingan ini membuat dia (Momota) sangat emosional. Tadi, dia memberi pernyataan setelah bertanding sambil menangis,’’ ucap Jonatan mengomentari kemenangan Momota dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Jawa Pos.
’’Di babak awal, saya sudah siap main capek dan nggak mudah untuk mematikan lawan. Tapi mungkin dia (Momota) benar-benar mempersiapkan diri lebih baik dari saya,’’ imbuhnya.
Jonatan sempat menyulitkan Momota pada awal game pertama. Dia unggul 4-2, lalu mengimbangi juara dunia 2018 itu pada kedudukan 8-8.
Jojo, begitu dia biasa dipanggil, bermain lebih sabar, taktikal, dan terlihat tidak buru-buru menuntaskan permainan.
Namun, di sisi lain, Jonatan juga kehabisan cara untuk menembus pertahanan Momota yang sangat luar biasa. Berbagai macam serangan yang dilancarkan Jonatan sering mentok. Sebaliknya, Momota dengan nyaman mendikte permainan Jonatan.
Pemain 24 tahun kelahiran Mino, prefektur Kagawa tersebut memaksa Jonatan untuk terus melakukan kesalahan demi kesalahan.
Momota paham bahwa Jonatan lemah pada adu tangkas dalam permainan netting. Dan dari sanalah, Momota mengeruk poin demi poin.
Karena tahu apa yang harus dikerjakan, Momota terus melaju, mencetak lima angka beruntun dan tetap menjaga keunggulan itu sampai akhirnya memenangkan game pertama dengan nyaman.
Pada game kedua, kondisi Jonatan hampir sama. Atau bahkan bisa dikatakan lebih parah. Jonatan hanya sempat mengimbangi Momota dalam kedudukan 8-9.
Setelah itu, Momota berlari tak terkejar dan akhirnya menjuarai Japan Open 2019 dengan margin keunggulan delapan angka pada game kedua.
’’Kita tahu Momota punya defense dan serangan yang sangat baik. Dia juga sabar dan teliti untuk kapan harus reli, kapan harus menyerang, kapan harus menggunakan stroke, dan pukulan,’’ kata Jonatan. ’’Saya sedikit kurang mengimbangi permainan dia,’’ imbuhnya terus terang.
Dengan hasil ini, Momota semakin jauh meninggalkan Jonatan dalam soal head-to-head.
Sejak kali pertama bertemu pada babak pertama All England 2016, Momota mengalahkan Jonatan tiga kali dalam empat duel.
Meskipun kalah telak, namun jika melihat keseluruhan turnamen Japan Open 2019, harus diakui bahwa perminan Jonatan berkembang sangat pesat.
Paling utama adalah Jonatan bermain lebih taktikal dan punya peningkatan daya tahan saat menghadapi lawan-lawan luar biasa ulet dengan pertahanan tembok seperti Momota.
Dalam empat turnamen terakhir, Jonatan berhasil tiga kali menembus final. Dia dua kali menjadi kampiun di Australia dan New Zealand.
Dalam kancah BWF World Tour 2019 kategori Super 300 sampai 1000, Jonatan sejauh ini menjadi satu-satunya tunggal putra Indonesia yang mendulang gelar.
’’Banyak catatan dari penampilan saya hari ini. Terutama saya harus lebih ulet dan lebih sabar. Juga lebih fokus untuk memperbaiki pertahanan dan serangan,,’’ imbuhnya.
Dengan pencapaian di final, ranking dunia Jonatan naik satu tingkat ke posisi enam.
Itulah peringkat tertinggi dalam karir pemain kelahiran Jakarta tersebut.
Tahun depan, Jonatan menghadapi salah satu tahun terpenting dengan tergelarnya Olimpiade Tokyo 2020.
Jonatan bertekad untuk memberikan yang terbaik pada pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.
’’Saya belum pernah main di Olimpiade. Menurut senior-senior saya, pressure-nya lebih besar, tidak sama dengan turnamen World Tour. Yang pertama dijaga itu dari pikirannya. Pastinya bagaimana caranya menikmati permainan,’’ ucap Jonatan.(JPG)

0 komentar:

Post a Comment