Banner 1

Tuesday 31 October 2017

Warga Kampung Sadatar Kab. Bandung Barat Sumringah Dapat ‘Lawon Butut’


BANDUNG BARAT  – Sebanyak 180 Kepala Keluarga petani Kampung Sadatar Desa Gununghalu Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat sumringah dapat bantuan pakaian bekas layak pakai, Minggu (29/10/2017).

Diinisiasi Lembaga Swadaya Masyarakat Trapawana Jawa Barat, 500 buah pakaian dibagikan untuk memenuhi sulitnya kebutuhan sandang warga pelosok Bandung Barat bagian selatan.

Ketua Trapawana Jabar, David Riksa Buana mengungkapkan, kebutuhan sandang bagi warga perkampungan selatan bandung barat dipandang kebutuhan yang sulit terpenuhi. Ekonomi masyarakat hanya mengandalkan buruh tani dan Pemukiman yang jauh dari pasar menambah

“Kamis sebut ‘Teori Lawon Butut’ karena selain memenuhi kebutuhan sandang warga perkampungan, ini juga cara kami membangun komunikasi dengan warga,”ungkap David, Minggu (29/10/2017).

Dari kegiatan ini, kata David, komunikasi dengan warga terbangun kemudian menelaah masalah dan pencarian solusinya. Rerata, persoalan mendasar seperti sarana prasarana umum, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup dan pengembangan ekonomi kerakyatan masih sulit didapat.

“Pakaian itu barang mahal dan sulit didapat bagi warga, untuk itu kita coba lakukan upaya menampung dan mendistribusikan langsung pada mereka,”ucapnya.

Sejak tujuh tahun lalu, lanjutnya, dirinya melaksanakan bakti sosial bagi-bagi pakaian layak pakai ini. Terhitung 24 kali kegiatan sama di 72 kampung berasal dari 24 desa di Bandung Barat sementara pakaian didapat dari hasil donasi berbagai sumber.

“Penggalangan donasi kami lakukan melalui media sosial, donaturnya dari berbagai daerah di Indonesia,”katanya.

Selain pakaian layak pakai, perlengkapan siswa sekolah dasar juga menjadi konsentrasi Trapawana untuk meningkatkan taraf pendidikan warga kampung. Tercatat 1000 siswa di 10 Sekolah Dasar di Bandung Barat bagian selatan seperti Sindangkerta, Rongga, Cipongkor dan Gununghalu telah mendapat bantuan itu.

“Bantuan ini digalang dari berbagai komunitas dan perorangan melalui medsos, kami pilih Bandung Barat karena ada kesenjangan kesejahteraan warga dengan potensi alam yang melimpah,”katanya.

David menambahkan, Bandung Barat bagian selatan merupakan daerah dengan sejuta potensi yang harus bisa diekplorasi secara bijaksana dan lestari. Banyaknya hutan perawan dan potensi wisata alam, situs cagar budaya, situs sejarah dan kearipan lokal saat ini tak menjadi daya dukung setiap aspek kehidupan warga kampung.

“Daerah ini juga menjadi sangat penting untuk dijaga kelestarian lingkungan dan kearifan lokalnya,” tandasnya.
(nif)



sumber:pojoksatu.id

0 komentar:

Post a Comment