Banner 1

Wednesday 13 February 2019

Target 300 Ribu anak di Kota Bogor Miliki KIA, Prioritaskan yang Memiliki Akta Kelahiran


BOGOR – RADAR BOGOR, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor menargetkan 300 ribu anak bakal memiliki Kartu Identitas Anak (KIA). Namun, dari jumlah itu yang diprioritaskan terlebih dahulu bagi anak yang memiliki akta kelahiran. Sebab, menjadi syarat utama untuk pencetakan. Karenanya, saat ini Disdukcapil tengah memilah data kependudukan anak di Kota Bogor.

“Kita belum pilah yang punya akta kelahiran berapa, komposisi nya kan anak usia 0 sampai 5 tahun dan usia 5 sampai 17 tahun kurang sehari, tadi baru dianalisa dari target keseluruhan yang harus direalisasikan pencetakan sejumlah 300 ribu,” ujar Kasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) pada Disdukcapil Kota Bogor Mugi Laksono kepada Radar Bogor, kemarin (11/2).

Mugi menerangkan, angka 300 ribu didapatkan berdasarkan penghitungan antara jumlah penduduk Kota Bogor dikurangi jumlah wajib KTP. Jika pemilahan telah selesai maka pencetakan akan segera dimulai. 
 
“Misal dari 300 ribu itu ada 150 ribu yang memiliki akta kelahiran, maka itulah yang kita targetkan selesai, sisanya untuk memiliki akta kelahiran terlebih dahulu,” terang dia.

Dia belum bisa memastikan kapan pencetakan dimulai, karena harus menyesuaikan dengan ketersediaan blanko. Informasi terakhir yang dia dapat, ketersediaannya mencapai 100 ribu keping blanko KIA di tahap kedua. Sementara pada tahap pertama yang dilakukan di 2017 hingga menjelang awal 2018, tercetak lebih kurang sebanyak 10 ribuan.

“Nantinya secara teknis pun dipisahkan dengan pelayanan yang lain, sehingga tidak menjadi satu loket antara pencetakan KTP-el, KK, akta kelahiran dan KIA, akan ada petugas khusus agar bisa fokus,” terangnya.

Mugi mengaku sempat terkendala atas pencetakan KIA. Sebab beberapa waktu lalu fokus pada pencetakan KTP-el. Apalagi petugasnya terbatas.

Sehingga tidak seimbang antara ketersediaan personil dengan jumlah kebutuhan KTP-el yang harus dicetak.

“Masalahnya bukan kita tidak siap tetapi frekuensinya tidak seimbang. Kemungkinan frekuensi lebih besar lagi terjadi pada Juni, karena banyak anak yang akan mendaftar sekolah, sehingga membutuhkan surat administrasi yang harus dilayani Disdukcapil,” pungkasnya. (gal/c)

0 komentar:

Post a Comment